Air, Doa, dan Dukungan Ibu: Kisah Zevanya Nur Zainevy Peraih Medali Emas dan Perunggu Indonesia Open Aquatic Championships 2025

Air, Doa, dan Dukungan Ibu: Kisah Zevanya Nur Zainevy Peraih Medali Emas dan Perunggu Indonesia Open Aquatic Championships 2025
Zevanya Nur Zainevy, peraih medali emas dan perunggu Indonesia Open Aquatic Championships 2025 (c) Bola.net/Fitri Apriani

Bola.net - Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, berlangsung pada 11-14 November 2025. Turnamen ini menghadirkan ratusan perenang muda dari berbagai provinsi, termasuk DKI Jakarta.

Salah satu peserta yang tampil adalah Zevanya Nur Zainevy, atlet dari Millennium Aquatic Jakarta berusia 14 tahun. Ia turun di kategori Kelompok usia 2 putri (14–15 tahun) dan mencatat hasil membanggakan.

Zevanya meraih medali perunggu di nomor 200 meter gaya dada serta emas di nomor estafet 4x200 meter gaya bebas. Pencapaian itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tuanya, Sari Aziddin.

"Alhamdulillah, bagus, karena dia sudah dapat satu medali perunggu, ditambah satu emas dari estafet," ujar Sari di Stadion Akuatik GBK.

1 dari 3 halaman

Event Penting

Event Penting

Kunjungan Presiden IOAC, Husain Al-Musallam, di Indonesia Open Aquatic Championships (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bagi Sari, IOAC merupakan event penting buat para perenang muda Indonesia untuk mengukur kemampuan. Ia menilai event ini sudah berkelas internasional.

"IOAC ini termasuk event internasional yang ditunggu, karena tidak hanya diikuti peserta dalam negeri saja, tetapi juga seperti pertandingan internasional," kata Sari.

"Harapannya, IOAC ini tetap menjadi ajang yang paling prestisius dan elite. Artinya, limitnya semakin tajam dan bisa memberikan rekam jejak bagi anak-anak untuk mencapai ke SEA Games," tambahnya.

2 dari 3 halaman

Sejak 1,5 Tahun

Sejak 1,5 Tahun

Zevanya Nur Zainevy, peraih medali emas dan perunggu Indonesia Open Aquatic Championships 2025 (c) Bola.net/Fitri Apriani

Perjalanan Zevanya di dunia renang sudah dimulai sejak usia satu setengah tahun. Menurut Sari, putrinya sempat berpindah tempat tinggal dari Bali ke Banten, dan kini menetap di DKI Jakarta.

"Dulu, dia kecil bersekolah di Bali International School di Sanur, kemudian pindah ke Banten, dan terakhir ke DKI," ungkapnya.

Ia menambahkan, sejak awal, Zevanya dilatih oleh pelatih profesional yang datang langsung ke rumah. Sari menilai pentingnya pembinaan yang aman dan tepat bagi anak usia dini di cabang olahraga air.

Lebih lanjut, sebagai orang tua, Sari menekankan pentingnya membentuk karakter, juga etika dalam berolahraga.

"Insyaallah, sebagai orang tua, kami berharap dia bisa berprestasi dengan akhlak yang baik. Artinya, dia punya adab, tidak menghalalkan segala cara, dan menghargai proses," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Harapan

Harapan

Indonesia Open Aquatics Championships 2025. (c) Bagaskara Lazuardi

Sari juga menyoroti keterbatasan akses bagi atlet muda Indonesia untuk berkembang. Ia berharap ajang seperti IOAC dapat menjadi jembatan menuju standar internasional.

"Mudah-mudahan, IOAC ini bisa mencatat lagi anak-anak atau atlet yang standarnya benar-benar bisa menyaingi Kanada, Australia, dan Amerika," tuturnya.

Selain itu, Sari menilai dukungan keluarga berperan besar bagi mental atlet muda. Ia selalu hadir di tribune sejak pagi untuk memberikan semangat langsung.

"Anak-anak di bawah usia 17 tahun memang sebaiknya didampingi walaupun sudah mandiri. Dukungan dari keluarga bisa membuat mereka lebih rileks," imbuhnya.

Penulis: Fitri Apriani (Bola.net)