Cerita I Gede Siman Sudartawa Turun di Indonesia Open Aquatic Championships 2025, Terpukau dengan Inovasi

Cerita I Gede Siman Sudartawa Turun di Indonesia Open Aquatic Championships 2025, Terpukau dengan Inovasi
I Gede Siman Sudartawa ikut ambil bagian dalam Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025 (c) Fitri Apriani

Bola.net - I Gede Siman Sudartawa ikut ambil bagian dalam Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025. Turnamen renang nasional itu berlangsung di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, pada 11-14 November 2025.

Perenang asal Bali itu turun di nomor 50 meter gaya punggung. Ia menilai pelaksanaan IOAC tahun ini jauh lebih modern dibanding edisi sebelumnya.

"Mulai dari sebenarnya ID Card-nya sekarang juga sudah jadi Smart ID, ini baru pertama kali," ujar Siman kepada wartawan.

"Dari dulu tidak ada, baru pertama kali kita masuk kolam di-scan, untuk check-in juga di-scan. Ini sudah bisa dibilang inovasi yang oke," katanya menambahkan.

1 dari 2 halaman

IOAC 2025 Bisa Jadi Contoh

Siman menyebut sistem Smart ID memudahkan atlet selama kejuaraan berlangsung. Semua proses, mulai dari verifikasi hingga administrasi, kini dilakukan secara digital.

Menurutnya, penerapan teknologi itu menjadi bukti keseriusan panitia dalam mengelola event renang nasional. Hal tersebut juga memberi pengalaman baru bagi para peserta.

Selain inovasi teknologi, Siman menilai IOAC 2025 menjadi panggung bagi perenang muda. Ia melihat banyak wajah baru tampil percaya diri di lintasan.

"Terus dari update-nya juga sudah oke banget, banyak perenang muda yang muncul. Jadi aku berharap ke depannya makin banyak lagi kejuaraan dengan level seperti ini di Indonesia dan makin banyak lagi junior-junior muda yang muncul," ucap Siman.

2 dari 2 halaman

Persaingan di IOAC 2025

Persaingan di IOAC 2025

I Gede Siman Sudartawa ikut ambil bagian dalam Indonesia Open Aquatic Championships (IOAC) 2025 (c) Fitri Apriani

Siman juga menyoroti persaingan yang terjadi di beberapa nomor. Meski lomba yang ia ikuti tak terlalu ketat, sektor lain justru berlangsung sengit.

"Persaingannya sih kalau buat aku pribadi, di nomor aku tidak terlalu. Karena beberapa atlet yang lain sedang ada pertandingan di Islamic Solidarity Games 2025," tutur Siman.

"Tapi dari nomor-nomor yang lain, khususnya nomor putri, persaingannya ketat. Untuk 50 meter punggung putri juga beda finish semua," lanjutnya.

Perenang 31 tahun itu menilai IOAC tak sekadar kompetisi. Event ini juga menjadi bahan pertimbangan untuk seleksi menuju SEA Games 2025.

"Event ini masuk salah satu promosi-degradasi untuk SEA Games 2025. Jadi kalau di sini ada perenang muda yang bagus waktunya, mungkin bisa masuk di SEA Games. Karena ini salah satu acuannya untuk pembentukan tim di SEA Games," imbuh Siman.

(Bola.net/Fitri Apriani)