Eko Yuli Irawan Minta Maaf Gagal Sabet Medali Angkat Besi di Olimpiade Paris 2024

Eko Yuli Irawan Minta Maaf Gagal Sabet Medali Angkat Besi di Olimpiade Paris 2024
Atlet angkat besi putra Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat berlaga di Olimpiade Paris 2024. (c) AP Photo/Dita Alangkara,Pool

Bola.net - Atlet angkat besi putra Indonesia, Eko Yuli Irawan, meminta maaf kepada pendukungnya di Tanah Air karena tak berhasil mempersembahkan medali di Olimpiade Paris 2024. Eko mengalami kekalahan dalam pertandingan kelas 61 kg di Paris Expo Porte de Versailles, Prancis, Rabu (6/8/2024).

Terdapat tiga kali percobaan angkatan snatch, dan Eko gagal di angkatan pertama 135 kg. Lifter berusia 35 tahun ini berhasil di angkatan kedua 135 kg. Sayangnya, di angkatan ketiga, Eko yang menaikkan angkatan menjadi 139 kg, kembali gagal.

Eko juga gagal di tiga kali percobaan angkatan clean and jerk 162 kg. Bahkan di percobaan ketiga, Eko sempat terjatuh setelah gagal mengangkat. Peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 dan Tokyo 2020 ini langsung memegang paha kanannya karena kesakitan.

1 dari 2 halaman

Cedera Lutut Sejak Tahun Lalu

Cedera Lutut Sejak Tahun Lalu

Atlet angkat besi putra Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat berlaga di Olimpiade Paris 2024. (c) AP Photo/Kin Cheung

"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali. Tapi saya sudah mencoba untuk mengeluarkan semua kemampuan saya sampai titik darah terakhir," ujar Eko dalam rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI) seperti yang dilansir Antara.

Lifter asal Metro, Lampung, ini mengatakan bahwa dirinya memang tampil dalam kondisi yang tidak 100% bugar. Pasalnya, cedera kakinya belum pulih total. "Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu," ungkapnya.

Terkait kondisi Eko, dokter tim Indonesia Andhika Raspati mengungkapkan bahwa kondisi cedera Eko tidak terlalu parah. Ia memastikan Eko dalam kondisi baik meski terlihat berjalan pincang setelah tampil di arena.

"Tadi Eko bilang memang ada masalah di paha samping kanan, sudah sekitar sebulan lalu. Tadi sempat ditawarkan untuk dibawa pakai ambulans, tapi Eko tidak mau. Kondisinya tidak separah itu, dia masih bisa jalan," tutur Andika.

2 dari 2 halaman

Sudah Sampai Titik Darah Penghabisan

Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, mengapresiasi penampilan Eko meski tak pulang membawa medali. Andindya telah menemui Eko usai laga dan mendengarkan langsung permohonan maaf yang disampaikan.

"Kita lihat sendiri perjuangannya sampai titik darah penghabisan. Eko juga senior, tidak muda lagi, lawannya usianya masih muda-muda. Kita terima kasih ke mas Eko yang sudah tampil di Olimpiade kelima," pungkasnya.

Medali emas angkat besi kelas 61 kg putra disabet lifter asal China, Li Fabin, dengan total angkatan 310 kg. Medali perak diraih Theerapong Silachai dari Thailand dengan total angkatan 303 kg, sementara perunggu direbut wakil Amerika Serikat, Morris Hampton, 298 kg.

Sumber: Antara