Usain Bolt Bukan Satu-Satunya: McDonald's Jadi Rahasia Sejumlah Atlet Raih Emas Olimpiade

Usain Bolt Bukan Satu-Satunya: McDonald's Jadi Rahasia Sejumlah Atlet Raih Emas Olimpiade
Usain Bolt saat memenangkan medali emas 200 m putra di Olimpiade Rio 2016. (c) AP Photo/David J. Phillip

Bola.net - Usain Bolt ternyata bukan satu-satunya atlet yang meraih medali emas Olimpiade dengan pola makan yang didominasi McDonald's. Sprinter legendaris asal Jamaika itu mencatat rekor dunia 100 meter di Olimpiade Beijing 2008 meski lebih memilih chicken nugget ketimbang makanan khas China.

Hal ini pun diakui Bolt sendiri dalam autobiografinya pada 2013 berjudul 'Faster than Lightning'. Keberhasilan Bolt di Beijing menjadikannya panutan, sebab empat tahun kemudian sejumlah atlet lain meniru pola makannya.

"Awalnya saya makan satu kotak isi 20 untuk makan siang, lalu satu lagi untuk makan malam. Keesokan harinya saya makan dua kotak untuk sarapan, satu kotak untuk makan siang, dan beberapa lagi di malam hari. Saya bahkan menambahkan kentang goreng dan pai apel," tulis Bolt dalam bukunya.

1 dari 3 halaman

Christian Taylor Sering Makan Es Krim McFlurries

McDonald's bahkan membangun restoran berukuran raksasa di Stratford selama enam pekan perhelatan Olimpiade London 2012, ditambah satu lagi di Kampung Atlet. Christian Taylor pun meraih emas perdananya di nomor lompat tiga pada Olimpiade edisi tersebut, dan McDonald's juga menjadi bagian dari kisah suksesnya.

"Saya sebenarnya makan banyak McFlurries sebelum Olimpiade London. Itu Olimpiade pertama saya, saya sangat gugup, jadi McFlurries membantu menenangkan diri saya," ungkap Taylor dalam wawancara bersama GQ pada 2017.

Taylor menjelaskan bahwa sebelumnya ia sangat ketat menjaga pola makan dengan menghitung kalori. "Saya hanya butuh sesuatu yang membuat saya lebih rileks, dan es krim membantu saya merasa normal lagi," katanya.

2 dari 3 halaman

Sumber Makanan Paling Populer di Kampung Atlet

McDonald’s sendiri jadi mitra resmi Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 1976-2017, dengan keterlibatan pertama pada Olimpiade 1968. Selama menjadi sponsor, McDonald's menyediakan makanan gratis di Kampung Atlet, termasuk saat Olimpiade Beijing dan Rio 2016 yang membuat gerainya selalu dipadati antrean panjang.

"McDonald's mungkin sumber makanan paling populer di Kampung Atlet, terutama di Brasil 2016. Di Beijing juga begitu, antreannya paling panjang karena semua orang makan di sana," jelas Taylor.

Namun, kerja sama panjang antara IOC dan McDonald's berakhir lebih cepat pada 2017, sebelum Olimpiade Tokyo. Di Paris 2024, para atlet disuguhi menu lebih sehat seperti croissant, telur rebus, krim artichoke, keju domba dengan truffle, hingga blanquette de veau.

3 dari 3 halaman

Junk Food 'Penting' bagi Atlet, Tapi Olimpiade Ingin Hidangan yang Lebih Sehat

"20% dari total makanan yang disajikan di Olimpiade London berasal dari McDonald's. Itu menunjukkan mengapa junk food sangat penting bagi para atlet. Namun, Olimpiade Paris jauh lebih sehat, tanpa McDonald's, tanpa chicken nugget, lebih banyak makanan sehat," ungkap Philipp Wurz, Kepala Katering Paris 2024, seperti yang dikutip TalkSPORT.

"Kami benar-benar mendorong kualitas makanan lebih tinggi, dengan menu yang dikembangkan bersama ahli gizi olahraga. Setelah kompetisi selesai, para atlet tetap bisa menikmati burger atau hot dog, tetapi hanya di gerai khusus, dengan daging 100% asal Prancis," tutup Wurz.

Sumber: TalkSPORT