
Bola.net - Konflik dualisme organisasi di cabang olahraga equestrian, antara Equestrian Indonesia (Eqina) dan Equestrian Federation of Indonesia (EFI), sebenarnya bisa dengan mudah diselesaikan. Prasetiono Sumiskum, selaku Ketua Bidang Trilomba EFI, menerangkan cara yang harus ditempuh. Langkah paling utama adalah Eqina harus dapat mengikuti aturan yang berlaku.
"Organisasi yang membina olahraga Tanah Air tentu harus berafiliasi dengan federasi olahraga di level dunia. Kini, wadah organisasi equestrian di Indonesia yang diakui oleh FEI (Federation Equestre Internationale) adalah EFI," ujar Prasetiono.
"Karena itu, jika mau bersatu, maka Eqina hrus mengikuti aturan-aturan yang ada. Eqina harus berafiliasi dengan EFI," sambungnya.
Dilanjutkannya, sebelum EFI berdiri, FEI mengakui ECI (Equestrian Commission Indonesia), sebuah komisi di bawah Pengurus Besar Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PB Pordasi). Namun, setelah EFI resmi terbentuk, ECI otomatis tidak eksis lagi. Sebab, statuta FEI menegaskan bahwa equestrian harus berupa federasi sendiri, dan tidak berupa komisi di bawah PB.
"EFI sudah diakui dunia internasional. Buktinya, EFI sudah mengeluarkan paspor untuk kuda sebanyak 953 ekor. Kini, izin untuk mengeluarkan paspor baru dihentikan dengan alasan EFI ingin melakukan register," imbuh Prasetiono yang juga menjabat Manajer Pelatnas Equestrian SEA Games 2013 tersebut.
Lebih jauh dikatakannya, FEI mulai mengimplementasikan peraturan yang akan memberikan sanksi (banned) kepada atlet, kuda, dan ofisial jika mengikuti event dan atau pertandingan di luar agenda federasi nasional. Arti event yang dimaksud sangat luas. Bisa kegiatan dan bisa juga pertemuan.
Tion- begitu sapaannya- menyatakan hal tersebut akan menghambat pembinaan equestrian di Indonesia. Sanksi akan berlakukan secara otomatis ketika atlet, kuda, dan ofisial mengikuti agenda yang tidak resmi.
Bahkan, meski tetap bisa bertanding di dalam negeri, kiprah dan prestasi bisa terhambat. Sebab, yang terkena sanksi tidak dapat bertanding mewakili bangsa ataupun mengikuti program resmi EFI.
"Peraturan internasional tersebut telah disosialisasikan EFI kepada seluruh atlet, pemilik kuda, pemilik stable, dan ofisial di seluruh Indonesia serta dinyatakan mulai diberlakukan per 1 Januari 2013," tegasnya.
EFI kini terus menjalankan target pembinaan prestasi sesuai yang diamanatkan KONI. Misalnya, tengah mempersiapkan atlet untuk mengikuti Pusat Pelatihan Nasional (Pelatnas) SEA games di Myanmar akhir tahun ini.
Lalu, pada akhir Februari akan mengirimkan satu tim atlet young rider untuk mengikuti kejuaraan internasional di Bangkok serta akan menyelenggarakan kualifikasi lompat rintangan untuk meloloskan atlet junior ke Youth Olympic Games 2014 di China pada akhir Mei di JPEC Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Selain itu, EFI juga mempersiapkan atlet untuk menghadapi Asian Games tahun 2014. Diakuinya, equestrian punya peluang meraih medali, khususnya pada disiplin dressage yang kini berada di posisi lima besar Asia. (esa/gia)
"Organisasi yang membina olahraga Tanah Air tentu harus berafiliasi dengan federasi olahraga di level dunia. Kini, wadah organisasi equestrian di Indonesia yang diakui oleh FEI (Federation Equestre Internationale) adalah EFI," ujar Prasetiono.
"Karena itu, jika mau bersatu, maka Eqina hrus mengikuti aturan-aturan yang ada. Eqina harus berafiliasi dengan EFI," sambungnya.
Dilanjutkannya, sebelum EFI berdiri, FEI mengakui ECI (Equestrian Commission Indonesia), sebuah komisi di bawah Pengurus Besar Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PB Pordasi). Namun, setelah EFI resmi terbentuk, ECI otomatis tidak eksis lagi. Sebab, statuta FEI menegaskan bahwa equestrian harus berupa federasi sendiri, dan tidak berupa komisi di bawah PB.
"EFI sudah diakui dunia internasional. Buktinya, EFI sudah mengeluarkan paspor untuk kuda sebanyak 953 ekor. Kini, izin untuk mengeluarkan paspor baru dihentikan dengan alasan EFI ingin melakukan register," imbuh Prasetiono yang juga menjabat Manajer Pelatnas Equestrian SEA Games 2013 tersebut.
Lebih jauh dikatakannya, FEI mulai mengimplementasikan peraturan yang akan memberikan sanksi (banned) kepada atlet, kuda, dan ofisial jika mengikuti event dan atau pertandingan di luar agenda federasi nasional. Arti event yang dimaksud sangat luas. Bisa kegiatan dan bisa juga pertemuan.
Tion- begitu sapaannya- menyatakan hal tersebut akan menghambat pembinaan equestrian di Indonesia. Sanksi akan berlakukan secara otomatis ketika atlet, kuda, dan ofisial mengikuti agenda yang tidak resmi.
Bahkan, meski tetap bisa bertanding di dalam negeri, kiprah dan prestasi bisa terhambat. Sebab, yang terkena sanksi tidak dapat bertanding mewakili bangsa ataupun mengikuti program resmi EFI.
"Peraturan internasional tersebut telah disosialisasikan EFI kepada seluruh atlet, pemilik kuda, pemilik stable, dan ofisial di seluruh Indonesia serta dinyatakan mulai diberlakukan per 1 Januari 2013," tegasnya.
EFI kini terus menjalankan target pembinaan prestasi sesuai yang diamanatkan KONI. Misalnya, tengah mempersiapkan atlet untuk mengikuti Pusat Pelatihan Nasional (Pelatnas) SEA games di Myanmar akhir tahun ini.
Lalu, pada akhir Februari akan mengirimkan satu tim atlet young rider untuk mengikuti kejuaraan internasional di Bangkok serta akan menyelenggarakan kualifikasi lompat rintangan untuk meloloskan atlet junior ke Youth Olympic Games 2014 di China pada akhir Mei di JPEC Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Selain itu, EFI juga mempersiapkan atlet untuk menghadapi Asian Games tahun 2014. Diakuinya, equestrian punya peluang meraih medali, khususnya pada disiplin dressage yang kini berada di posisi lima besar Asia. (esa/gia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Olahraga Lain-Lain 30 Juni 2018 20:30
Target Raih Medali, Cabor Equestrian Genjot Pelatnas di Eropa
-
Olahraga Lain-Lain 17 September 2014 23:32
-
Olahraga Lain-Lain 13 Maret 2013 01:23
-
Olahraga Lain-Lain 13 Maret 2013 01:15
EFI Rampungkan Kualifikasi Pertama Equestrian SEA Games 2013
-
Olahraga Lain-Lain 12 Maret 2013 01:38
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 5 September 2025 10:00
-
olahraga lain lain 4 September 2025 19:16
-
olahraga lain lain 1 September 2025 20:47
-
olahraga lain lain 31 Agustus 2025 19:08
-
olahraga lain lain 29 Agustus 2025 18:40
-
olahraga lain lain 18 Agustus 2025 18:09
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...