Gebrakan Erick Thohir: Gandeng BPKP, Kemenpora Prioritaskan 17 Cabor Emas

Gebrakan Erick Thohir: Gandeng BPKP, Kemenpora Prioritaskan 17 Cabor Emas
Menpora RI, Erick Thohir, memberikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor yang telah menyukseskan MotoGP Mandalika 2025. (c) Herry/Kemenpora.go.id

Bola.net - Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, mengambil langkah taktis nan krusial. Ia resmi menggandeng BPKP demi pengawasan anggaran yang ketat.

Kerja sama strategis ini ditandatangani langsung pada Selasa (18/11/2025) kemarin. Tujuannya jelas agar keuangan negara tidak salah sasaran.

Erick ingin memastikan transformasi birokrasi berjalan mulus tanpa hambatan berarti. Ia tak ingin ada celah kebocoran dalam dana pembinaan atlet.

Langkah ini diambil demi mendongkrak prestasi olahraga Indonesia di kancah dunia. Transformasi manajemen menjadi kunci utama keberhasilan tersebut.

1 dari 3 halaman

Pangkas Ratusan Aturan Usang

Pangkas Ratusan Aturan Usang

Ketua PSSI, Erick Thohir, ketika memberikan keterangan media di Ruang Press Conference Stadion Gelora Bung Karno (c) Fitri Apriani

Langkah berani diambil demi memangkas birokrasi yang berbelit-belit selama ini. Ratusan aturan lama dinilai sudah usang dan perlu dibuang.

Erick menyebut pihaknya telah menyederhanakan total 191 peraturan menteri yang ada. Kini hanya tersisa sekitar 5 hingga 20 aturan saja.

Salah satu yang direvisi adalah Permenpora Nomor 14 Tahun 2024. Regulasi ini sebelumnya sempat memicu perdebatan di kalangan pelaku olahraga.

Presiden RI pun menaruh harapan besar pada pembangunan karakter bangsa. Olahraga harus menjadi wajah kedigdayaan Indonesia di mata dunia.

"Saya dan Kepala BPKP bersepakat di mana saya meminta untuk BPKP mengawal menyeluruh program transformasi Kemenpora," ujar Erick Thohir.

"Selain juga memastikan bahwa yang namanya olahraga harus menjadi duta bangsa yang mencerminkan kedigdayaan," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Perlakuan Khusus 17 Cabor

Fokus utama transformasi ini adalah mendongkrak prestasi 17 cabang olahraga unggulan. Nama besar seperti bulutangkis dan angkat besi masuk daftar prioritas.

Selain itu, ada panahan, pencak silat, hingga panjat tebing yang diutamakan. Setiap cabor membutuhkan penanganan dan treatment yang sangat berbeda.

Erick memberi contoh perbedaan mencolok antara pembinaan bulutangkis dan renang. Keduanya tidak bisa dipukul rata dalam hal struktur pembiayaan.

Mekanisme pengiriman atlet dan pola latihan pun memiliki standar masing-masing. Hal ini memerlukan strategi anggaran yang detail dan akuntabel.

"Misalnya bulutangkis, atletnya ini banyak ke sistem sirkuit, pertandingan," terang pria yang juga Ketua PSSI itu.

"Tetapi kalau renang, atlet dikirim ke luar negeri pelatnas jangka panjang. Belum tentu antara bulu tangkis dan renang mendapatkan hasil yang sama dengan struktur pembiayaan yang berbeda," jelas Erick.

"Tentu kita akan selaraskan program yang ada di kementerian sebagai ujung tombak mencerminkan karakter anak muda ke depan," ucap Erick Thohir.

3 dari 3 halaman

Fondasi Karakter Generasi Muda

Selain olahraga, sektor kepemudaan juga mendapatkan perhatian yang sangat serius. Pembangunan karakter pemuda menjadi fondasi penting bagi kemajuan bangsa.

Presiden memberi arahan khusus terkait peran vital Pramuka dan Karang Taruna. Kemenpora siap menyelaraskan program demi mencetak generasi emas masa depan.

Sementara itu, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menyambut positif sinergi ini. Pihaknya siap memberikan dukungan penuh alias all out.

Dukungan BPKP menjadi angin segar bagi tata kelola keuangan olahraga nasional. Transparansi kini menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar.

"Intinya apa yang dibutuhkan kita siap dukung. Ini awal dari membangun komitmen, kami akan bantu semaksimal mungkin," tegas Muhammad Yusuf Ateh menutup pembicaraan.