
Bola.net - Perkembang prestasi olahraga di Tanah Air dipastikan sulit dilakukan selama masih ada konflik antara pimpinan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Hal tersebut, disampaikan Asisten Deputi (Asdep) Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Dodi Iswandi, saat tampil sebagai pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Staf Khusus Kemenpora Bidang Olahraga bertajuk 'Kontribusi Media Massa Terhadap Reformasi Olahraga di Indonesia', di Jakarta, Sabtu (12/9).
Padahal ditegaskannya, untuk menyatukan keduanya sudah ada Peraturan Pemerintah (Permen).
"Saya pribadi melihat, konflik yang terjadi antara KOI dan KONI adalah antara pimpinannya saja. Sehingga, bukan terletak di institusinya. Ini tak boleh terjadi. Kalau kondisi ini terus terjadi, olahraga Indonesia tak akan maju," ungkapnya.
"KOI dan KONI sejauh ini hanya rebutan makanan. Yang satu makan ini, yang lain makan ini. Padahal Permennya sudah ada. Sayangnya, sampai saat ini kami belum memperoleh mandat dari Pak Menteri (Imam Nahrawi) untuk menyelesaikan persoalan tersebut," tuturnya.
Ditambahkannya, sangat sulit untuk menyatukan KOI dan KONI. Sekalipun, langkah-langkah pendekatan terus dilakukan.
"Salah satu cara menyatukan KOI dan KONI adalah dengan merubah UU SKN. Dalam UU tersebut, KOI dan KONI dipisahkan. Padahal sebelum ada UU SKN, institusi olahraga di Indonesia hanya KONI. Tapi ini memerlukan waktu yang cukup lama," imbuhnya.
Sementara itu, Dodi juga mengkritisi adanya serangan bertubi-tubi secara negatif yang dilancarkan media massa terhadap Menpora Imam Nahrawi. Dodi menyatakan, bahwa pihak Kemenpora lebih kami bersikap diam.
"Kemenpora tidak ingin langsung menanggapi serangan tersebut. Kami lebih baik memilih diam. Kecuali kalau kita memiliki media massa seperti televisi. Mungkin kita bisa menangkis serangan dengan media televisi," pungkasnya dengan nada bergurau. (esa/dzi)
Hal tersebut, disampaikan Asisten Deputi (Asdep) Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Dodi Iswandi, saat tampil sebagai pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Staf Khusus Kemenpora Bidang Olahraga bertajuk 'Kontribusi Media Massa Terhadap Reformasi Olahraga di Indonesia', di Jakarta, Sabtu (12/9).
Padahal ditegaskannya, untuk menyatukan keduanya sudah ada Peraturan Pemerintah (Permen).
"Saya pribadi melihat, konflik yang terjadi antara KOI dan KONI adalah antara pimpinannya saja. Sehingga, bukan terletak di institusinya. Ini tak boleh terjadi. Kalau kondisi ini terus terjadi, olahraga Indonesia tak akan maju," ungkapnya.
"KOI dan KONI sejauh ini hanya rebutan makanan. Yang satu makan ini, yang lain makan ini. Padahal Permennya sudah ada. Sayangnya, sampai saat ini kami belum memperoleh mandat dari Pak Menteri (Imam Nahrawi) untuk menyelesaikan persoalan tersebut," tuturnya.
Ditambahkannya, sangat sulit untuk menyatukan KOI dan KONI. Sekalipun, langkah-langkah pendekatan terus dilakukan.
"Salah satu cara menyatukan KOI dan KONI adalah dengan merubah UU SKN. Dalam UU tersebut, KOI dan KONI dipisahkan. Padahal sebelum ada UU SKN, institusi olahraga di Indonesia hanya KONI. Tapi ini memerlukan waktu yang cukup lama," imbuhnya.
Sementara itu, Dodi juga mengkritisi adanya serangan bertubi-tubi secara negatif yang dilancarkan media massa terhadap Menpora Imam Nahrawi. Dodi menyatakan, bahwa pihak Kemenpora lebih kami bersikap diam.
"Kemenpora tidak ingin langsung menanggapi serangan tersebut. Kami lebih baik memilih diam. Kecuali kalau kita memiliki media massa seperti televisi. Mungkin kita bisa menangkis serangan dengan media televisi," pungkasnya dengan nada bergurau. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:17
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:05
-
News 22 Oktober 2025 08:00
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
BERITA LAINNYA
-
olahraga lain lain 21 Oktober 2025 10:33
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 15:26
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 15:20
-
olahraga lain lain 16 Oktober 2025 09:41
-
olahraga lain lain 13 Oktober 2025 14:51
-
olahraga lain lain 7 Oktober 2025 18:49
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...