
Bola.net - Sang 15 kali juara dunia, Giacomo Agostini, mengaku ikut sedih melihat Valentino Rossi mengalami tiga kali gagal finis beruntun baru-baru ini. Usai terjatuh di Mugello, Italia, The Doctor tertabrak Jorge Lorenzo di Catalunya, Spanyol. Setelahnya, ia terjatuh lagi di Assen, Belanda akhir pekan lalu.
Ditambah masalah grip dan elektronik Yamaha YZR-M1 yang tak kunjung beres sejak 2017, Agostini menyebut bahwa Rossi tengah menjalani masa-masa krisis. Meski dapat memaklumi bahwa Rossi masih merasa senang menjalani balapan di MotoGP, Ago merasa sudah saatnya Rossi mulai memikirkan masa depan.
Kini berusia 40 tahun, Rossi dipastikan masih akan turun di MotoGP setidaknya sampai akhir 2020 nanti. Meski paceklik kemenangan sejak Belanda 2017, serta belum lagi juara dunia sejak 2009, rider Italia tersebut belum menunjukkan tanda-tanda ingin pensiun.
"Vale telah melakukan apa yang bisa ia lakukan. Tapi saat ini ia tak bisa bertahan di depan, dan ini memunculkan banyak masalah. Waktu akan berlalu bagi semua orang. Sama seperti Maradona, Cassius Clay, dan saya. Jika tidak, saya juga bakal tetap balapan sekarang," ungkap Ago via QS seperti yang dikutip Tutto Motori.
Menangis Selama Tiga Hari
Agostini pun mengakui, bahwa keputusan pensiun pasti akan sangat sulit diambil oleh semua atlet. Meski begitu, ia yakin seorang pebalap sekaliber Rossi harus benar-benar matang memikirkan masa depannya.
Ia yakin, jika 'kesenangan' ini terus-terusan dilanjutkan, maka Rossi akan mengalami trauma psikis yang cukup parah nantinya. Agostini menyatakan hal ini, karena ia mendapat pengalaman serupa.
"Saat merasa tak bisa menang lagi, saya memutuskan pensiun sepekan setelahnya. Momen itu menciptakan trauma, dan saya yakin trauma Vale nantinya akan lebih besar. Saya menangis selama tiga hari usai balapan terakhir saya. Tahun-tahun berlalu, kemudian Anda akan menyadarinya dan mulai berpikir," ujarnya.
Justru Timbulkan Masalah
Fakta bahwa Rossi tak lagi muluk membidik gelar dunia ke-10, dan justru hanya ingin merasakan sensasi kemenangan semata, membuat Agostini makin cemas.
"Meski tak menang, ia tetap senang finis di posisi 4 atau 5. Vale sangat mencintai balapan, tapi ini justru membuatnya mengalami momen sulit seperti ini. Kami semua ingin selalu jadi nomor satu, tapi para rival sangatlah kuat. Vale mungkin dalam masa krisis, tapi apakah ia masih bisa menang? Siapa tahu?" tutupnya.
Menjelang MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring akhir pekan nanti, Rossi masih berada di peringkat 5 pada klasemen pebalap dengan koleksi 72 poin. Ia hanya unggul 5 poin dari Fabio Quartararo di peringkat 5, dan hanya unggul 7 poin dari sang tandem, Maverick Vinales.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:12
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...