
Bola.net - - Pebalap Aprilia Racing Team Gresini, Andrea Iannone melempar kritik tajam pada sang tandem, Aleix Espargaro, yang ia nilai punya metode kerja tak produktif dalam tugasnya mengembangkan motor RS-GP. Hal ini dinyatakan Iannone dalam wawancaranya bersama Motorsport Total.
Iannone yang baru bergabung dengan Aprilia musim ini, menilai Espargaro tak mampu melihat gambaran besar dari masalah yang menghalangi timnya membuat RS-GP ikut memperebutkan podium sejak turun di MotoGP pada 2015 lalu. Menurutnya, Espargaro justru kelewat 'nyaman' dengan masalah yang ada.
"Aleix sangat terbiasa dengan motor kami, hingga tak bisa lihat kelemahannya. Kadang ia mengalami sesuatu yang datang dari hal yang tak ia keluhkan. Kadang ia terjatuh dan berpikir kecelakaan itu mustahil. Itu karena ia belajar terbiasa dengan beberapa hal, padahal kami harus mengatasi masalah-masalah ini," ujarnya.
Ogah Tiru Kinerja Espargaro
Iannone, yang meraih tujuh podium termasuk satu kemenangan dengan Ducati dan empat podium bersama Suzuki, bahkan blak-blakan tak mau mengikuti cara kerja Espargaro. "Metode Aleix tak produktif. Saya ingin beradaptasi dengan Aprilia, tapi dengan cara yang tepat," ujarnya.
The Maniac pun mengaku terheran-heran melihat Espargaro belum bisa membawa Aprilia konsisten bertarung di lima besar meski telah bergabung sejak 2017. Iannone lebih memilih bekerja pelan-pelan untuk memahami reaksi motor di berbagai situasi.
"Aleix memang bekerja keras, tapi ia telah mengendarai motor ini selama tiga musim, dan justru terbiasa pada masalah yang ada. Saya lebih memilih pelan-pelan saja dan coba memahami perilaku motor dalam balapan, jadi kami bisa mengalami progres. Inilah alasan mengapa saya puas atas kinerja dan hasil kami," lanjutnya.
Jadikan Rival Referensi
Iannone juga menyebut bahwa mengamati keunggulan motor rival bisa jadi salah satu referensi untuk mengembangkan RS-GP, ketimbang sekadar berkutat pada kekurangan diri sendiri.
"Aleix lihat banyak hal saat mengamati saya. Ia sadar, dengan metodenya, ia takkan bisa mengembangkan motor yang baik untuk podium, karena ia belum coba mengembangkan beberapa kelebihan yang dimiliki motor lain. Saya sendiri memberi Aprilia waktu untuk bereaksi. Kami harus sabar," tutupnya.
Hasil terbaik Aprilia adalah finis keenam di Qatar dan Aragon 2017, serta Aragon 2018, yang semuanya diraih lewat Espargaro. Saat ini Espargaro tengah duduk di peringkat 13 pada klasemen pebalap dengan koleksi 22 poin, sementara Iannone duduk di peringkat 20 dengan 6 poin, usai absen di Jerez dan Le Mans akibat cedera kaki.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
-
Piala Dunia 6 September 2025 22:08
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...