Astra Honda Racing Team Bidik Gelar Ganda di ARRC 2025, Fokus Utama Kendalikan Emosi Pembalap

Astra Honda Racing Team Bidik Gelar Ganda di ARRC 2025, Fokus Utama Kendalikan Emosi Pembalap
Motorsport Manager Astra Honda Motor, Johanes Lucky Margo Utomo (c) Bola.net/Fitri Apriani

Bola.net - Astra Honda Racing Team (AHRT) menatap seri final Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 dengan fokus utama pada pengelolaan emosi pembalap. AHRT menilai menilai aspek ini menjadi faktor krusial karena balapan penentuan gelar menghadirkan tekanan tambahan.

Seri penutup ARRC 2025 akan digelar di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, pada 5-7 Desember 2025. AHRT menurunkan pembalap di kelas AP250, SS600, dan ASB1000.

Pembalap AHRT kelas AP250, Fadhillah Arbi Aditama bahkan berpeluang menjuarai ARRC 2025. Ia kini memimpin klasemen sementara dengan mengumpulkan 171 poin dan unggul 36 poin dari peringkat kedua, MD Izam Ikmal, pembalap asal Malaysia.

"Jadi di ARRC ini kan kami join di tiga kelas, di 250, kemudian di SS600, dan di ASB1000. Dan di 250 ini sebenarnya posisi kita pemimpin," ujar Motorsport Manager PT Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky Margo Utomo, kepada wartawan di Chang International Circuit, Jumat (5/12).

Lucky juga menjelaskan bahwa persiapan pembalap setiap seri tetap sama dengan latihan fisik dan latihan riding. Namun khusus pada final round, pembalap mendapat tambahan program untuk mengelola emosi dan mental.

"Jadi setelah selama ini bisa mengumpulkan poin dan menjaga jarak yang cukup dengan yang nomor 2. Jadi di sini masih tersisa dua race lagi yang nanti mau dimaksimalkan supaya kami bisa memenangkan untuk di ARRC," kata Lucky.

1 dari 3 halaman

Peluang Juara di Kelas SS600

Pada kelas SS600, situasinya tidak jauh berbeda karena Mohammad Adenanta Putra juga memimpin klasemen sementara. Ia mengantungi 152 poin, unggul delapan angka dari peringkat kedua, Kasma Daniel Kasmayudin, pembalap asal Malaysia.

"Di SS600 juga sama, Adenanta juga memimpin. Posisinya sekarang di posisi satu, Adenanta juga sama sebenarnya setiap round latihan kita tetap sama, persiapan kami sama," ungkap Lucky.

Lucky menegaskan bahwa pengelolaan emosi menjadi perhatian utama karena selisih poin di kelas SS600 cukup tipis. Risiko kesalahan juga harus ditekan agar pembalap dapat tampil maksimal.

"Di round final ini kita ada tambahan lagi terkait dengan mengelola emosinya karena ini kan partai yang semua pasti pernah merasakan ketika di final penentuan posisi kita juga terpautnya tidak terlalu jauh. Jadi bagaimana mengelola supaya bisa tetap menampilkan yang terbaik dan terhindar dari crash dan sebagainya," bebernya.

2 dari 3 halaman

Andi Gilang Diharapkan Membaik

Sementara itu untuk kelas ASB1000, Andi Farid Izdihar masih berada di posisi kedelapan. AHRT berharap pembalap yang biasa disapa Gilang itu bisa tampil lebih baik dan meningkatkan posisinya di dua race terakhir.

Dari lima seri yang sudah dijalani, Gilang baru mengantisipasi 73 poin. Ia terpaut 79 angka dari pemimpin klasemen, Nakarin Atiratphuvapat, pembalap asal Thailand.

"Untuk Andi di ASB1000, Andi ini memang posisinya masih di bawah. Jadi Andi akan berusaha untuk bisa naik ke atas ya. Ya karena tadi partai risiko penentu ya. Jadi pasti akan ada tekanan tambahan buat mereka. Targetnya podium," tutur Lucky.

3 dari 3 halaman

Persaingan Kompetitif

Lucky juga menyoroti tingkat kompetitif para rival dari Thailand dan Malaysia yang menambah tensi balapan. Hal itu membuat final ARRC diprediksi berlangsung sengit.

"Saat ini ya dari Thailand juga ada, dari Malaysia juga kompetitif juga. Jadi apa namanya ya di final ini juga banyak tambahan," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)