
Bola.net - Pembalap baru Tech 3 KTM Factory Racing, Danilo Petrucci, mengaku ingin tetap berlaga di MotoGP sampai dirinya jadi pembalap paling tua di grid. Harapan yang unik ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Corsedimoto pada Senin (25/1/2021).
Danilo Petrucci diketahui menjalani debut MotoGP pada 2012 lalu bersama IodaRacing. Tak mampu tampil kompetitif di atas motor CRT dan Open, ia nyaris gantung helm pada akhir 2014. Namun, kariernya 'diselamatkan' oleh Pramac Racing pada 2015.
Usai meraih enam podium bareng Pramac, Petrucci pun naik pangkat ke Ducati Team pada 2019. Selama berseragam merah, ia mengoleksi empat podium, yang dua di antaranya kemenangan. Kini, ia akan membela KTM lewat Tech 3 Racing.
Tahun 2021 Akan Jadi Tahun Penentuan
Rider asal Terni, Italia, ini mengaku senang dapat tantangan baru, namun kontraknya yang hanya berdurasi setahun membuat 2021 bakal jadi musim yang sangat menantang, mengingat ia masih ingin balapan di MotoGP pada 2022 nanti.
"Tahun 2021 akan jadi tahun penentuan bagi saya, tapi setiap tahun juga sangat penting. Namun, kali ini, usai bertahun-tahun, akhirnya saya ganti motor, dan saya pun sangat bersemangat memulai tantangan baru ini," ungkap pembalap yang akrab disapa 'Petrux' ini.
"Namun, saya tak mematok target apa pun. Jelas saya ingin menang lagi, karena menang dengan dua motor berbeda adalah hal yang biasa dilakukan para rider terbaik. Ini adalah tantangan yang masuk akal, tapi saya tak punya ekspektasi apa pun," lanjutnya.
Ingin Tetap di MotoGP Sampai Bertahun-tahun Lagi
Tahun 2021 akan jadi musim ke-10 Petrucci di MotoGP. Pada 2012 lalu ia menjalani debut sebagai rider termuda di grid dengan usia 21 tahun, tapi kini ia justru berstatus jadi pembalap tertua keempat di grid, yakni di belakang Valentino Rossi, Aleix Espararo, dan Johann Zarco.
Petrucci pun berharap bisa tetap balapan di MotoGP selama bertahun-tahun lagi, kalau perlu sampai ia benar-benar jadi rider tertua di grid. "Saya mulai turun di MotoGP pada 2012, sebagai rider paling muda di grid," ungkap rider yang sepanjang kariernya banyak belajar dari Andrea Dovizioso ini.
"Tahun ini pun akan jadi tahun ke-10 saya, dan kini saya jadi salah satu rider tertua. Saya pun ingin tetap balapan di sini sampai saya jadi rider tertua, jadi saya berharap bisa balapan beberapa tahun lagi jika saya memang cepat. Saat ini, saya tak bisa bayangkan masa depan saya usai MotoGP," tutupnya.
Sumber: Corsedimoto
Video: Andrea Dovizioso Menangi MotoGP Austria yang Tak Terlupakan
Baca Juga:
- Kunjungi Markas Yamaha, Fabio Quartararo Kagumi Motor Valentino Rossi dari MotoGP 2004
- Mampu Menangi Balapan MotoGP, Fabio Quartararo Ingat Pengorbanan Ayah
- Michele Pirro: Tanpa Ducati, Andrea Dovizioso Pasti Sulit Kompetitif
- Davide Brivio Sebut Suzuki Nyaris Gaet Jorge Lorenzo Sebelum Pilih Joan Mir
- 'Berat Bagi Suzuki Lepas Johann Zarco demi Gaet Alex Rins'
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...