
Bola.net - - Perjalanan Johann Zarco menuju MotoGP memang tak pernah mudah. Bahkan saat ia telah berkompetisi di kelas tertinggi dengan hasil dan prestasi gemilang, tetap saja ia kerap diremehkan oleh tim-tim papan atas. Kepada GPOne, Zarco pun 'curhat' soal kisahnya ini.
Tak bisa dipungkiri, nama Zarco sejatinya mulai terdengar lebih keras saat ia mendominasi Moto2 2015. Usai merebut gelar dunia di tahun yang sama, beberapa tawaran naik ke MotoGP berdatangan. Sayangnya, tawaran-tawaran ini datang dari tim satelit dan tak terlalu menjanjikan, hingga ia memilih bertahan di Moto2 pada 2016.
Rider Prancis ini pun sukses mempertahankan performanya, hingga Suzuki Ecstar sempat tertarik menggaetnya. Semua tampak berjalan lancar, ia bahkan diberi kesempatan menjajal motor GSX-RR 2016 di Sirkuit Suzuka. Catatan waktunya pun diklaim cukup kompetitif.
Gagal ke Suzuki
Sayangnya, secara mendadak Suzuki melepas perjanjian prakontrak mereka dengan Zarco, dan justru berpaling untuk menggaet Alex Rins. Alhasil, rider 27 tahun ini pun akhirnya berlabuh di Monster Yamaha Tech 3, langsung menggebrak dengan merebut dua pole dan tiga podium, serta menjadi debutan terbaik.
"Waktu itu saya tak punya tawaran yang pas dan saya ingin menunggu lebih lama. Saya tahu sesuatu bisa dilakukan dengan Suzuki, bahkan lebih dari sekadar harapan. Saya juga sempat menjajal GSX-RR. Tawaran lain tidak begitu bagus, jadi Suzuki adalah opsi terbaik. Tapi tawaran itu sirna karena mereka menggaet Alex," ungkapnya.
Dari Yamaha ke KTM
Prestasi Zarco yang gemilang sepanjang 2017 ternyata juga tak diapresiasi dengan baik oleh Yamaha. Dinilai layak mendapat motor pabrikan YZR-M1 yang sama persis dengan dengan Valentino Rossi dan Maverick Vinales untuk musim 2018, Zarco bahkan mendapatkan penolakan mentah-mentah dari Yamaha.
Saat itulah Repsol Honda hadir memberikan tawaran baginya untuk menggantikan Dani Pedrosa. Zarco tak memungkiri bahwa membela tim prestisius seperti Repsol Honda cukup menggoda, namun ternyata ia telah memiliki kesepakatan dengan Red Bull KTM Factory Racing.
Kenapa Tolak Honda?
Keputusan Zarco menolak tawaran tim sekaliber Repsol Honda jelas cukup aneh di mata banyak pihak. Meski begitu, Zarco punya alasan yang cukup kuat mengapa dirinya melakukan tindakan. Apakah dirinya yakin bakal terjadi masalah bila ia mengendarai motor yang sama dengan enam kali juara dunia, Marc Marquez.
Entahlah. Tapi saya rasa jika Anda ingin jadi juara dunia, dan mengendarai motor yang sama dengan Marc, mungkin Anda hanya akan jadi runner up. Untuk mengalahkannya, Anda harus memilih jalan yang berbeda. Saya sangat percaya pada KTM dan dalam dua tahun kami akan bekerja sebaik mungkin. Mengingat saya juga sedang tampil baik, mungkin memang tepat untuk pergi ke KTM sekarang," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:12
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:43
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:28
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...