
Bola.net - Dua pereli terbaik Indonesia, Rifat Sungkar yang memperkuat Fastron World Rally Team dan Subhan Aksa mewakili Bosowa Rally Team akan turun pada kejuaraan reli dunia di Jerman, 24-26 Agustus. Rifat akan turun di kelas World Rally Championship (WRC), sedangkan Subhan turun di kelas Production World Rally Championship (PWRC).
"Hari Jumat (17/8), saya bersama dengan tim akan bertolak menuju Jerman. Ini adalah keputusan berat karena harus berlebaran di sana. Semoga kami mendapatkan berkah dan mampu meraih hasil terbaik," kata Subhan.
Meski berangkat ke Jerman saat Ramadan, pihak Subhan mengaku tidak ada masalah. Selama ini dirinya tetap konsisten dalam berpuasa. Untuk meningkatkan performa saat di Indonesia, latihan dilakukan malam hari. "Latihan biasanya menjelang buka. Latihan juga dilakukan malam hari. Selama di Jerman saya akan berusaha untuk tetap berpuasa," kata pebalap yang akrab dipanggil Ubang itu.
Juara nasional reli 2009 itu mengaku, tantangan di reli Jerman sangat besar karena harus berhadapan dengan lintasan aspal. Turun di lintasan aspal merupakan yang pertama kali baginya. Sebelumnya, Subhan selalu akrab dengan lintasan tanah.
"Setibanya di Jerman, kami akan langsung bersiap diri. Rencananya kami akan mencoba lintasan mulai hari Senin (21/8)," kata pereli yang mengandalkan kendaraan Mitsubhisi Evolution X itu.
Pada kejuaraan ini Subhan tetap menargetkan hasil maksimal. Apalagi pada klasemen sementara PWRC, ia bercokol di posisi tiga dengan 42 poin. Setelah seri Jerman ada dua seri lagi yang harus dijalani yaitu Italia dan Spanyol.
Sementara itu, Rifat juga tidak mau kalah. Guna memaksimalkan kemampuan, ia berlatih di Belgia sebelum turun di kejuaraan resmi. Rifat dan tim telah bertolak ke Belgia sejak Minggu (12/8) lalu dan langsung berlatih di lintasan aspal.
"Reli Jerman dengan lintasan aspal adalah hal baru bagi kami. Yang jelas lintasan aspal jauh lebih berat dibandingkan lintasan tanah karena kecepatan lebih tinggi dan beban kerja ban lebih berat," kata Rifat.
Pada WRC dan PWRC Jerman, semua pereli akan melintasi jalan aspal yang sempit. Selain itu mereka akan melintasi kebun anggur Mosel serta melalui pangkalan militer Amerika Serikat, yaitu Baumholder.
Di pangkalan militer itu semua pereli dihadapkan dengan lintasan yang dipenuhi dengan hinkelsteins, atau batuan beton besar yang ditanam di pinggir jalan. (ant/kny)
"Hari Jumat (17/8), saya bersama dengan tim akan bertolak menuju Jerman. Ini adalah keputusan berat karena harus berlebaran di sana. Semoga kami mendapatkan berkah dan mampu meraih hasil terbaik," kata Subhan.
Meski berangkat ke Jerman saat Ramadan, pihak Subhan mengaku tidak ada masalah. Selama ini dirinya tetap konsisten dalam berpuasa. Untuk meningkatkan performa saat di Indonesia, latihan dilakukan malam hari. "Latihan biasanya menjelang buka. Latihan juga dilakukan malam hari. Selama di Jerman saya akan berusaha untuk tetap berpuasa," kata pebalap yang akrab dipanggil Ubang itu.
Juara nasional reli 2009 itu mengaku, tantangan di reli Jerman sangat besar karena harus berhadapan dengan lintasan aspal. Turun di lintasan aspal merupakan yang pertama kali baginya. Sebelumnya, Subhan selalu akrab dengan lintasan tanah.
"Setibanya di Jerman, kami akan langsung bersiap diri. Rencananya kami akan mencoba lintasan mulai hari Senin (21/8)," kata pereli yang mengandalkan kendaraan Mitsubhisi Evolution X itu.
Pada kejuaraan ini Subhan tetap menargetkan hasil maksimal. Apalagi pada klasemen sementara PWRC, ia bercokol di posisi tiga dengan 42 poin. Setelah seri Jerman ada dua seri lagi yang harus dijalani yaitu Italia dan Spanyol.
Sementara itu, Rifat juga tidak mau kalah. Guna memaksimalkan kemampuan, ia berlatih di Belgia sebelum turun di kejuaraan resmi. Rifat dan tim telah bertolak ke Belgia sejak Minggu (12/8) lalu dan langsung berlatih di lintasan aspal.
"Reli Jerman dengan lintasan aspal adalah hal baru bagi kami. Yang jelas lintasan aspal jauh lebih berat dibandingkan lintasan tanah karena kecepatan lebih tinggi dan beban kerja ban lebih berat," kata Rifat.
Pada WRC dan PWRC Jerman, semua pereli akan melintasi jalan aspal yang sempit. Selain itu mereka akan melintasi kebun anggur Mosel serta melalui pangkalan militer Amerika Serikat, yaitu Baumholder.
Di pangkalan militer itu semua pereli dihadapkan dengan lintasan yang dipenuhi dengan hinkelsteins, atau batuan beton besar yang ditanam di pinggir jalan. (ant/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 17 Januari 2025 14:01
Indonesia Ingin Jamu WRC pada 2026, IMI: MotoGP Sudah, Kini Tinggal Formula 1
-
Otomotif 16 Januari 2025 16:08
Indonesia Target Jadi Tuan Rumah World Rally Championship 2026, di Mana Tempatnya?
-
Otomotif 19 Januari 2023 09:59
Pensiun dari Formula 1, Sebastian Vettel Ancang-Ancang Beralih ke Reli
-
Otomotif 3 Januari 2023 12:21
Pereli Dunia, Ken Block Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Snowmobile
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...