
Bola.net - Manajer pribadi Fabio di Giannantonio, Diego Tavano, menyatakan bahwa ia akhirnya melakukan kontak dengan skuad Valentino Rossi, Mooney VR46 Racing Team, soal kans kolaborasi di MotoGP 2024. Tavano pun mengaku kini optimistis soal masa depan kliennya.
Giannantonio yang terdepak dari Gresini Racing, saat ini belum menemukan tim untuk 2024. Ia sempat jadi salah satu opsi Repsol Honda, tetapi skuad itu lebih memilih Luca Marini, dan kesepakatan ini tampaknya akan diumumkan di sela pekan balap MotoGP Valencia, 24-26 November 2023.
Kini satu-satunya kursi kosong MotoGP 2024 ada di VR46, yang uniknya sempat blak-blakan mengaku lebih memilih menggaet rider Moto2. Sang direktur tim, Alessio 'Uccio' Salucci bahkan menyebutkan dua nama rider Moto2, yakni Fermin Aldeguer dan Tony Arbolino.
Lihat Secercah Cahaya di VR46
Namun, Arbolino sudah terikat kontrak baru dengan Elf Marc VDS Racing. Di lain sisi, Speed Up Racing yang masih memegang kontrak Aldeguer setahun lagi, meminta pembelian kontrak seharga Rp6,8 M jika VR46 menginginkan rider asal Spanyol itu. Situasi ini tentu cukup pelik bagi VR46.
Di sela kepelikan VR46, Giannantonio malah tampil mentereng dalam beberapa balapan terakhir. Usai naik podium di Grand Prix Australia, ia naik podium di Sprint Qatar, sebelum memenangi Grand Prix Qatar pula. Lewat Sky Sport Italia, Tavano pun mengakui hasil-hasil ini sangat membantu.
"Saya akhirnya lihat secercah cahaya, usai periode yang cukup berat. Penderitaan ini tidaklah mudah untuk dilewati. Saya rasa sesuatu bisa bergerak, kami telah melakukan obrolan pertama dengan VR46. Saya pun optimistis," ungkap Tavano, yang terlihat emosional saat 'Diggia' menang di Qatar.
Kontrak Masa Kini Tak Punya Nilai
Giannantonio sendiri mengaku resah melihat masa depannya yang tak menentu, meski yakin ia sudah membuktikan bahwa rider muda seperti dirinya memang butuh waktu adaptasi sebelum tampil gemilang di MotoGP. Ia pun berharap hasilnya di Qatar membantu Tavano menemukan solusi.
"Saya tak tahu apakah hasil ini akan mengubah masa depan saya, tetapi saya rasa orang-orang terlalu buru-buru di MotoGP masa kini. Kontrak tak lagi punya nilai. Bagi saya ini situasi aneh. Saya harap kemenangan ini bisa membantu manajer saya," tutur Giannantonio lewat GPOne.
"Tentu saya mendoakan rider lain punya karier panjang, tetapi saya juga bisa meraih hasil baik, agak lebih baik dari yang lain. Nyatanya, saya lah yang tak punya kursi sementara yang lain sudah tanda tangan sejak Mei. Sayangnya, saya korban efek domino yang diciptakan Marc," pungkasnya.
Sumber: Sky Sport Italia, GPOne
Baca juga:
- Akankah Jorge Martin Menyusul? Inilah 5 Pembalap Tim Satelit yang Sukses Juarai MotoGP
- Ducati Kunci Gelar Triple Crown MotoGP 2023 Meski Masih Tunggu Juara Dunia Pembalap
- Sejarah! Prima Pramac Racing Jadi Skuad Satelit Pertama yang Jadi Juara Dunia Tim MotoGP
- Bukti Dominasi Ducati, Sukses Kantongi 8 dari 9 Gelar Bergengsi MotoGP 2023
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...