
Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, meyakini bahwa banyaknya kecelakaan besar dan cedera parah yang terjadi di MotoGP Portugal 2023 diakibatkan oleh format baru. Ia mengaku sudah menduga format ini akan mengubah mentalitas para rider, sehingga persaingan kian berisiko.
Quartararo merupakan salah satu rider yang vokal menyatakan rasa tidak sukanya pada sprint race sejak Dorna Sports mengumumkan gagasan itu tahun lalu. Juara dunia 2021 ini bahkan menyebut ide itu 'bodoh', dan yakin bahwa sprint race hanya menambah beban fisik dan mental, serta risiko sepanjang pekan balap.
Menurutnya, lebih banyak poin yang tersedia dalam pekan balap, membuat para rider lebih beringas meraih hasil mentereng, baik di sprint race maupun main race. Rasa cemasnya pun terbukti lewat insiden Enea Bastianini dan Luca Marini di sprint race, serta insiden Marc Marquez, Miguel Oliveira, dan Jorge Martin di main race.
Risiko Bikin Kesalahan Semakin Tinggi
"Dengan 37 poin maksimal yang tersedia pada akhir pekan, semua rider ingin meraih poin sebanyak mungkin. Untuk melakukannya, Anda harus mencapai limit. Semakin dekat Anda dengan limit, maka makin besar pula risiko Anda melakukan kesalahan dan menabrak rider lain," ujar Quartararo via GPOne, Minggu (26/3/2023).
Selain itu, El Diablo juga menyatakan bahwa Sirkuit Algarve, Portimao, sebagai tuan rumah seri perdana juga punya andil dalam insiden-insiden ini. Pasalnya, sirkuit tersebut lebih sempit dan mengalir cepat, membuat rider lebih mudah sembrono. Ini berbeda dari Qatar, yang treknya lebih lebar dan berkarakter stop-and-go.
"Saya sudah bilang tahun lalu, kami datang dari musim tanpa sprint race, dan kini kami memulai musim langsung dengan balapan-balapan cepat. Plus, Qatar adalah trek yang lebih lebar. Jika memulai balapan di sana, maka sulit untuk melakukan terlalu banyak kesalahan," lanjut pembalap berusia 23 tahun ini.
Ritme Balap Semua Rider Langsung Cepat
Quartararo juga menyatakan bahwa seri pertama menandakan para rider dan tim belum punya data mumpuni meski juga menggelar tes pramusim di Portimao. Alhasil, performa semua motor hampir setara, membuat persaingan menjadi ketat dan tak ada margin yang kentara di antara para pembalap.
"Dengan hanya dua hari tes (pramusim) yang kami jalani di sini, semua orang juga langsung menjalani sesi latihan pertama di limit performa. Buktinya, catatan waktu lap terakhir saya dalam balapan sangat dekat dengan lap tercepat saya tahun lalu. Saya rasa ritme balap kami akhir pekan ini sangat cepat," tutupnya.
Dalam sprint race di Portimao, Quartararo gagal meraih poin dan hanya finis ke-10 usai ditabrak oleh Joan Mir pada lap pertama. Dalam main race, ia hanya mampu finis kedelapan usai menjalani start dengan buruk, dan hanya bisa membawa pulang 8 poin.
Sumber: GPOne
Baca juga:
- Aleix Espargaro Minta Rival Renungkan Format Baru MotoGP: Ini Bukan Perang!
- Jadwal Lengkap MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, 31 Maret-2 April 2023
- Dihujat Usai Tabrak Miguel Oliveira, Marc Marquez Dapat 'Pembelaan' dari 2 Rival
- 5 Pembalap Cedera Parah di MotoGP Portugal, 4 Rider Absen di Argentina
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:19
Pemain Chinese Taipei Terkesima dengan Dukungan Suporter Indonesia di GBT
-
Liga Eropa Lain 6 September 2025 09:01
Luis Enrique Alami Kecelakaan Saat Bersepeda, Harus Jalani Operasi
-
Liga Italia 6 September 2025 08:53
AC Milan Bisa Kehilangan Mike Maignan Tanpa Uang, Chelsea Menunggu!
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 10:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:57
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:48
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:44
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:37
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:34
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...