
Bola.net - Pebalap Aprilia Racing Team Gresini, Andrea Iannone, kecewa para rider MotoGP tak terlalu peduli pada kasus dugaan penggunaan doping yang melandanya, mengingat ia dinyatakan tak bersalah namun justru tetap mendapat hukuman larangan balap selama 18 bulan. Hal ini ia nyatakan kepada Motosprint.
Pada Desember 2019, sampel urin Iannone di Malaysia, November 2019, terbukti mengandung drostanolone, yakni substansi terlarang versi Agen Anti-Doping Dunia (WADA). Sampel kedua yang diuji pada Januari juga terbukti mengandung substansi yang sama dalam kadar rendah.
Iannone yakin substansi itu berasal dari kontaminasi makanan selama ia ada Asia. Ia pun menjalani tes rambut, yang bisa membuktikan substansi yang dikonsumsi seseorang selama berbulan-bulan sebelumnya. Hasilnya negatif dan bukti ini ia sodorkan dalam sidang CDI pada Februari.
Tes rambut Iannone dinyatakan sah, namun hasil tes urin yang positif tetap menyatakan Iannone bersalah, dan ia dilarang balapan di kejuaraan apa pun selama 18 bulan. Iannone pun akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam waktu dekat.
Bisa Menimpa Siapa Saja
Kasus ini pun dianggap Iannone tak adil dan bisa menimpa siapa pun. Atas alasan ini, The Maniac merasa heran para rivalnya sama sekali tak menunjukkan rasa cemas. Ia pun bertekad membicarakan topik ini dalam rapat Komite Keselamatan, yang dihadiri semua rider di setiap pekan balap.
"Saya sudah mengira ada sedikit respons. Tapi saya janji, di rapat Komite Keselamatan, saat balapan lagi, saya akan jadi orang pertama yang mengangkat topik ini dan meminta perubahan regulasi, karena ini penting bagi semua orang. Saya akan membicarakannya demi kebaikan semua rider," ujarnya seperti yang dikutip Motorsport.com.
Iannone pun mengaku sedih harus menjadi rider pertama yang tertimpa masalah ini, namun ia mengaku sudah tak heran lagi, mengingat ia kerap dianggap tak serius menjalani profesinya sebagai pebalap meski terbukti garang di lintasan.
Sadar Selalu Diperlakukan Berbeda
"Saya hanya kecewa karena saya jadi rider pertama yang mengalaminya. Tapi saya tahu bahwa saya selalu mendapatkan perlakuan berbeda dalam apa pun yang saya lakukan. Tapi ini adalah bagian dari permainan," ungkap pebalap berusia 30 tahun ini.
Iannone pun mengaku dari semua rivalnya di MotoGP hanya ada dua pebalap yang menghubunginya untuk menanyakan situasi terkininya serta perkembangan kasusnya, yakni Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales.
"Hanya Jorge dan Maverick yang menelepon saya, padahal mungkin keduanya adalah rider yang paling kurang akrab dengan saya jika dibandingkan dengan yang lain. Tapi saya tak mau berdebat soal ini," pungkas Iannone.
Video: Pembangunan Sirkuit MotoGP Indonesia 2021 di Mandalika
Baca Juga:
- Crutchlow: Bisa Naik Motor Saat Pandemi, Miller Bakal Menangi Balapan Pertama
- Kilas Balik: Kisah Kegagalan Honda Tandemkan Stoner-Marquez
- 'Harusnya Honda Larang Jorge Lorenzo Kembali ke Yamaha'
- Valentino Rossi dan VR46 Academy Kembali Latihan Motor pada 4 Mei
- MotoGP Tekan Jumlah Kru dalam Balapan Selama Pandemi Virus Corona
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...