
Bola.net - Menyusul kepindahannya ke Ducati Team di MotoGP 2021, Jack Miller kini diharapkan bisa menyusul sukses Casey Stoner yang merebut gelar dunia pada 2007, begitu juga kesuksesan Troy Bayliss yang merebut tiga gelar di WorldSBK. Kepada GPOne, Livio Suppo pun menyatakan Miller kini harus benar-benar membuktikan potensinya.
Ducati dan para rider Australia memang dikenal memiliki sejarah yang sukses. Tak hanya dengan Stoner dan Bayliss, Ducati juga pernah merebut gelar WorldSBK bersama Troy Corser pada 1996. Kini, Miller jadi rider Australia selanjutnya yang membela tim utama Ducati. Alhasil, ekspektasi terhadap dirinya makin melambung tinggi.
Suppo, eks Team Principal Repsol Honda yang berperan membawa Miller langsung naik dari Moto3 ke MotoGP pada 2015, sejak awal meyakini Miller punya potensi menjanjikan. Ia pun berharap JackAss bisa tampil sangat baik di Ducati dan mengikuti jejak para seniornya.
Dibayangi 'Hantu' Stoner dan Bayliss
"Setiap kali rider Australia datang ke Ducati, 'hantu' Casey atau Troy membayangi. Menurut sejarah, hubungan antara Ducati dan Australia selalu bekerja dengan baik," ungkap Suppo, yang pensiun dari MotoGP pada akhir 2017, bertepatan dengan hengkangnya Miller dari Honda.
"Siapa tahu, karakter yang 'liar' ternyata justru membantu mereka merakit motor yang sangat kompetitif dan punya karakteristik yang unik? Saya pun berharap kisah antara Jack dan Ducati penuh dengan kesuksesan," ungkapnya.
Uniknya, Suppo pula yang berperan membawa Stoner ke Ducati Team pada 2007 lalu, yakni saat ia masih menjabat sebagai manajer tim asal Italia tersebut. Pada 2010, Suppo memutuskan pindah ke Repsol Honda, dan Stoner mengikutinya pada 2011, kemudian jadi juara dunia lagi.
Miller Bandel, Stoner Serius
Suppo pun tentu sangat mengenal baik Miller dan Stoner. Menurutnya, meski sama-sama bertalenta dan berasal dari Australia, kedua rider ini memiliki karakter dan mentalitas yang sangat berbeda. Miller ia sebut suka membangkang, sementara Stoner merupakan sosok yang kadang terlalu serius.
"Persamaan Casey dan Jack hanyalah paspor mereka! Mereka sungguh berkebalikan. Jack terlahir sebagai pembuat onar. Ia suka berpesta dan bersenang-senang. Jadi, dari sudut pandang ini, Jack seperti pebalap zaman dulu. Ia sulit menerima bahwa ia harus latihan keras dan tak hanya mengandalkan talentanya," tutur Suppo.
"Di lain sisi, Casey lebih introvert, tak suka pesta pora, hidup dengan cara yang lebih tertekan, sementara Jack menikmati hidup. Soal talenta, sejauh ini tak diragukan bahwa Casey jauh lebih 'monster', sementara Jack kini harus membuktikan kemampuannya," pungkasnya.
Video: Marc Marquez Optimistis MotoGP Dimulai Pertengahan Juli 2020
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:12
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:46
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Hasil Kualifikasi MotoGP Australia 2025: Sikat Marco Bezzecchi, Fabio Quartararo Sabet Pole
- Hasil FP2 Moto2 Australia 2025: Mario Aji Tembus 5 Besar, Tony Arbolino Terdepan
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...