
- Belum juga permasalahan teknis musim ini teratasi, pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi telah dicemaskan oleh perkembangan mesin YZR-M1 untuk musim depan. Menjajalnya untuk pertama kali di Sirkuit Aragon, Spanyol sebulan lalu, Rossi mengaku tak terlalu terkesan.
Sejak tahun lalu, Yamaha dilanda masalah elektronik yang memengaruhi akselerasi dan kurangnya grip pada ban belakang, dan hingga kini belum juga menemukan solusi nyata. Mereka bahkan telah melewati 23 balapan tanpa satu pun kemenangan, rekor losing streak terpanjang mereka dalam sejarah Grand Prix.
Rasa cemas Rossi soal musim depan ini pun ia ungkapkan usai ia hanya mampu finis kedelapan di Aragon akhir pekan lalu. The Doctor pun menyatakan bahwa karakter M1 2019 tak jauh berbeda ketimbang versi tahun ini.
Berharap Bukan Versi Final
Pebalap asal Italia ini menyebut bahwa pada M1 versi 2019, ia tak merasakan peningkatan signifikan pada elektronik dan karakter mesin. Ia pun berharap bahwa mesin tersebut bukanlah versi final dan ingin Yamaha bekerja lebih keras sepanjang musim dingin nanti.
"Saya telah menjajal edisi awal dari mesin 2019. Tapi saya harap itu bukan versi final, melainkan modifikasi kecil, karena sangat mirip. Saya harap mereka terus bekerja, karena menurut saya mesin kami adalah masalah bagi kami. Mereka harus membuatnya lebih baik," ujarnya seperti yang dilansir Motorsport.
"Yang mencemaskan, biasanya uji coba pascabalap di Brno adalah momen di mana kami menjajal M1 versi musim berikutnya. Tapi selama dua musim terakhir, hal ini tak terjadi. Di mana motor kami untuk tahun depan? Sayangnya, dalam uji coba kami tak menjajal banyak hal untuk tahun depan," lanjutnya.
Tak Tentukan Mesin, Hanya Beri Saran
Di lain sisi, sembilan kali juara dunia ini menyatakan bahwa ia tak berhak dan tak mau mendikte para teknisi dan engineer Yamaha dalam usaha meningkatkan performa YZR-M1, menyusul kabar bahwa Rossi ingin Yamaha mengganti mesin In-line 4 menjadi V4 seperti milik Honda.
"Bukan tugas saya untuk bilang, 'Aku butuh mesin V, atau modifikasilah sasis menjadi begini'. Saya hanya mengatakan apa masalahnya. Ada masalah besar antara ban dan motor, terutama dengan ban belakang. Ini yang saya coba jelaskan. Tapi masalahnya berbeda-beda: elektronik, karakter mesin dan lainya. Tapi entahlah. Mereka yang harus tahu. Saya hanya bisa memberi saran, dan saya selalu mengatakan hal yang sama," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 22:28
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:09
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:09
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:04
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:46
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...