
Bola.net - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, yakin bahwa mendengarkan masukan kedua pebalapnya di MotoGP membuat YZR-M1 menjadi motor yang bersahabat dengan berbagai gaya balap, tak seperti Honda yang hanya bisa dikendarai dengan cara tertentu. Hal ini ia sampaikan kepada Motorsport.com.
Selama lebih dari satu dekade belakangan, M1 bisa membawa para pebalap Yamaha tampil kompetitif, baik rider tim pabrikan maupun tim satelit. Hal ini terbukti lewat rider baru mereka yang langsung tampil garang, seperti Maverick Vinales, Johann Zarco (2017), Franco Morbidelli, dan Fabio Quartararo (2019).
Tak hanya keempat rider tersebut, Jorge Lorenzo, James Toseland (2008), Ben Spies (2010), Cal Crutchlow (2011), Andrea Dovizioso (2012), Bradley Smith (2013), dan Pol Espargaro (2014), juga langsung tampil baik pada tahun pertama mereka mengendarai M1.
Hal ini pun tak terjadi di Honda, di mana hanya Marc Marquez yang mampu menaklukkan motor RC213V selama enam tahun terakhir.
Yamaha Cocok dengan Berbagai Gaya Balap
"Saya rasa Yamaha bisa merakit motor untuk tiap pebalap. Apa yang terjadi di Honda adalah respon dari keistimewaan pada insinyurnya. Secara umum, Yamaha beradaptasi pada kebutuhan pebalap lebih baik ketimbang Honda. Kami lebih mementingkan faktor manusia," ungkap Jarvis.
Pernyataan Jarvis ini sekaligus menegaskan bahwa Yamaha menganggap masukan Valentino Rossi dan Vinales sama pentingnya dalam pengembangan M1. Jarvis yakin Honda bakal jauh lebih kesulitan andai mereka tak memiliki rider sekaliber Marquez.
"Wajar saja melewati jalan keras, tapi juga lebih baik punya motor yang cocok dan lebih mudah dikendarai banyak rider. Honda dan Marc adalah kombinasi yang sangat kuat, tapi jika Marc cedera atau memutuskan hengkang, Honda bakal punya banyak masalah," ujarnya.
Heran Lorenzo-Crutchlow Dicueki
Jarvis juga heran melihat Honda yang tak terlalu menggubris Lorenzo dan Crutchlow, yang kerap mengeluhkan performa menikung RC213V sejak motor tersebut mengalami kemajuan di sektor tenaga. Yamaha sendiri diakui Jarvis akan menganggap keluhan ini sebagai masalah serius.
"Jorge dan Cal coba menegaskan masalah, tapi Honda juga punya Marc yang selalu tampil dengan level performa tinggi. Kami tak masalah jika harus mengikuti dua arahan berbeda dari rider kami. Kami sudah pernah melakukannya dengan Vale dan Jorge, dan kami meraih banyak gelar bersama mereka," tutup Jarvis.
Saat menaungi Rossi dan Lorenzo pada tahun 2008-2010 dan 2013-2016, Yamaha sukses mengoleksi lima gelar dunia, yakni lewat Rossi pada 2008 dan 2009, serta lewat Lorenzo pada 2010, 2012, dan 2015.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:12
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:05
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...