
Bola.net - Rider Suzuki Ecstar, Joan Mir, mengaku masa bodoh atas banyaknya protes dan komentar miring dari para fans balap yang menyebut MotoGP, Moto2, dan Moto3 terlalu dipenuhi oleh pembalap Spanyol. Apalagi tiga dari mereka sukses merebut 10 gelar dunia MotoGP dalam 11 tahun terakhir.
Spanyol memang jadi 'ibukota' balap motor dunia sejak Angel Nieto merebut 13 gelar dunia pada era 1960-1970an. MotoGP pun jadi ajang olahraga yang makin digandrungi orang di Negeri Matador sejak Alex Criville menjadi juara dunia asal Spanyol pertama di kelas para raja (GP500) pada 1999.
Jorge Lorenzo pun jadi rider Spanyol kedua yang merebut gelar kelas tertinggi, yakni pada 2010, disusul Marc Marquez pada 2013. Kini, Mir mengikuti jejak mereka dengan menjuarai MotoGP 2020. Ini belum termasuk para rider Spanyol yang menjuarai kelas-kelas balap yang lebih ringan.
Justru Dorna yang Harus Cemas
Hal ini membuat banyak fans balap dari berbagai penjuru dunia merasa jengah, bahkan menyebut Dorna Sports melakukan nepotisme. Namun, banyak pihak juga yakin ini bukan langkah nepotisme, melainkan karena Spanyol negara yang paling 'niat' membangun struktur pendidikan balap sejak usia dini.
"Saya tidak cemas soal dominasi Spanyol. Justru yang harus cemas adalah promotor (Dorna Sports). Saya hanya memikirkan soal kemenangan dan gelar dunia. Semakin banyak kemenangan, makin senanglah saya," ungkap Mir dalam wawancaranya dengan Diario AS, Rabu (25/11/2020).
Jika dilihat dari catatan sejarah, toh Spanyol juga belum jadi negara paling sukses dalam mengoleksi gelar di ajang Grand Prix. Sejauh ini, mereka 'baru' mengoleksi 55 gelar dunia (11 di GP500/MotoGP) di seluruh kelas, kalah dari Italia yang punya koleksi 80 gelar dunia (20 di GP500/MotoGP).
Spanyol Sudah Lama Berkecimpung di Grand Prix
Mir berpendapat, protes dari para fans balap ini juga 'basi', karena Spanyol sudah lama berkecimpung di Grand Prix dan mengoleksi begitu banyak gelar. Ia mengakui, keberagaman kebangsaan di MotoGP bakal menyenangkan, namun bukan salah para rider Spanyol jika merekalah yang dominan.
"Marc Marquez memang paling sering juara dalam beberapa tahun terakhir. Kini saya jadi juara, begitu juga Albert Arenas (Moto3)... Memang ada banyak rider Spanyol, tapi ini tak terjadi baru-baru ini saja, melainkan sejak lama," ungkap pembalap berusia 23 tahun yang juga juara dunia Moto3 2017 ini.
"Saya rasa banyaknya rider Spanyol tak menghadirkan perubahan apa pun atau mengurangi ketertarikan dari penonton luar negeri. Memang lebih menyenangkan jika rider Spanyol bertarung melawan rider Inggris atau Amerika Serikat. Tapi kenyataannya saat ini para rider terbaik datang dari Spanyol," tutupnya.
Sumber: Diario AS
Video: Miguel Oliveira Menangi MotoGP Portugal 2020
Baca Juga:
- Joan Mir Akui Sempat Tertekan Saat Valentino Rossi Positif Covid-19
- Joan Mir Tak Sabar Jumpa Marc Marquez di MotoGP 2021
- Pamer Corak Helm Baru, Tanda Optimisme Marc Marquez Kembali ke MotoGP 2021
- MotoGP 2020 Kelar, Jack Miller Jalani Operasi Kaki Usai 3 Tahun
- Tribut Valentino Rossi untuk Maradona, Kenang Perjumpaan di Misano 2008
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:52
-
Liga Inggris 6 September 2025 10:49
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:24
-
Tim Nasional 6 September 2025 10:18
-
Piala Dunia 6 September 2025 10:00
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...