
Bola.net - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, boleh jadi sukses besar mengunci gelar dunianya yang kedelapan di MotoGP Thailand yang digelar di Sirkuit Buriram pada Minggu (6/10/2019). Meski begitu, Marquez mulai menyadari bahwa rivalnya tak lagi hanya Andrea Dovizioso, melainkan Fabio Quartararo.
Sejak pertengahan musim, Marquez mendapat perlawanan sengit dari debutan Petronas Yamaha SRT itu. Pertarungan terbesar mereka dimulai di Misano, saat Quartararo memimpin 25 lap, sebelum tersalip Marquez pada lap terakhir.
Hal serupa kembali terjadi di Buriram, di mana El Diablo memimpin sejak lap pertama, dan Marquez harus ngotot menyalipnya pada lap penutup. Kali ini keduanya bahkan jauh lebih sengit, karena saling salip tepat di tikungan terakhir.
Harus Berpikir Keras Bekuk El Diablo
"Pada Lap 5 atau 6, saya lihat kami sudah membuka margin yang cukup besar dari Dovi, namun Fabio sangat menakjubkan dan cepat. Ia berkendara dengan sangat baik, terutama pada 10 lap pertama, sementara saya sangat kesulitan dengan ban depan," ujar Marquez dalam jumpa pers usai balap.
Marquez pun mulai bisa mempersempit margin dari Quartararo dalam 10 lap terakhir, namun ia harus bertanya-tanya kapan saat yang tepat untuk lebih ngotot dan menyalipnya. Ia bahkan harus melancarkan strategi yang sangat tepat pada lap pemungkas.
"Pada 10 lap terakhir, saya kembali mengejarnya, dan coba mengendalikannya dengan lebih baik. Saya pun membuntutinya dan berkata, 'Oke, akan kucoba pada lap terakhir,' karena jika tidak, maka saya takkan dapat kesempatan. Saya melakukannya persis seperti saat di Misano," kisah rider 26 tahun ini.
Tahun Depan Bakal Jadi Rival Berat
Marquez juga mempelajari kekuatan dan kelemahan Quartararo lebih jeli di 3 lap terakhir. Ia sempat menyalip pada Tikungan 1 pada lap terakhir, namun Quartararo membalasnya di jalur masuk Tikungan 12. Untungnya, akselerasi Marquez lebih baik hingga ia keluar tikungan lebih cepat dan lebih dulu melintasi garis finis.
Melihat kekuatan Quartararo, Marquez pun yakin musim depan mereka akan bertarung sengit lebih sering. "Saya memanfaatkan tiga lap terakhir untuk mempelajari di mana tempat yang memungkinkan untuk menyalip," ungkapnya.
"Saya pun mencoba pada lap terakhir, dan pada tikungan terakhir pun Fabio juga coba menyalip saya lagi. Setiap saat Fabio semakin kuat, dan tahun depan ia akan jadi rival yang berat," pungkas Marquez, yang menjadi rider termuda dalam sejarah yang mampu meraih 8 gelar, yakni dalam usia 26 tahun 231 hari.
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 8 September 2025 14:58
Marc Marquez Sebut Kemenangan di MotoGP Catalunya Bukti Alex Marquez Bukan 'Nepo Baby'
-
Otomotif 8 September 2025 13:50
Fans Berat MotoGP, Max Verstappen Dikabarkan Bakal Beli LCR Honda atau Trackhouse Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 8 September 2025 19:18
-
Bola Indonesia 8 September 2025 19:01
-
Tim Nasional 8 September 2025 18:52
-
Tim Nasional 8 September 2025 18:50
-
News 8 September 2025 18:37
-
Tim Nasional 8 September 2025 18:30
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...