
Bola.net - MotoGP Austin yang digelar di Circuit of The Americas (COTA) pada 1-3 Oktober lalu memang menghadirkan persaingan yang seru, namun juga tak lepas dari kontroversi. Salah satu hal yang paling panas dibahas adalah aspalnya yang tidak rata, sangat bergeronjal, dan bahkan mengalami keretakan di sana-sini.
Sejak sesi latihan pertama (FP1) pada Jumat (1/10/2021), 19 dari 21 pembalap lantang menyuarakan kekhawatiran mereka soal tingkat keselamatan trek ini. Hanya Marc Marquez dan Jack Miller yang mengaku tak terlalu cemas. Beberapa rider seperti Aleix Espargaro dan Pecco Bagnaia bahkan sempat bertekad memboikot balapan pada Minggu (3/10/2021).
Danilo Petrucci juga menyatakan, dalam rapat rutin Safety Commission pada Jumat sore, para rider sempat mengajukan gagasan pengurangan lap. Namun, para petinggi Dorna Sports, FIM, dan Race Direction ia sebut justru menertawakan ide ini. Rider GRT Yamaha WorldSBK asal Amerika Serikat, Garrett Gerloff, mengaku berada di pihak para rider MotoGP.
Gerloff yang merupakan eks rider MotoAmerica, sudah merasakan berbagai jenis sirkuit di Amerika Serikat, tak terkecuali COTA. Ia dapat memahami rasa cemas para rider MotoGP soal benjolan-benjolan trek, karena sasis motor MotoGP sangat kaku, hingga sensitif pada semua variabel yang ada di trek. Hal ini berbeda dengan motor superbike, yang sasisnya lebih fleksibel.
MotoGP Dirakit untuk Trek Beraspal Rata
Pendapat ini diutarakan Gerloff karena ia sendiri sudah dua kali menjajal motor MotoGP, yakni dengan YZR-M1 dalam Seri Eropa 2020 di Valencia dan Seri Belanda 2021 di Assen. "Aspal Assen sangat rata, namun saya bisa bilang treknya sangat terasa bergelombang di atas motor MotoGP," ujarnya via Speedweek, Selasa (5/10/2021).
"Pasalnya ada benjolan-benjolan kecil, dan motornya jadi sangat tidak stabil. Sebulan kemudian, rasanya sangat berbeda di atas Yamaha R1. Saat saya ke sana dengan superbike, saya tak merasakan adanya benjolan di trek," ujar Gerloff, yang menggantikan Franco Morbidelli di Assen pada Juni lalu.
"Motor MotoGP memang dirakit untuk aspal yang rata. Alhasil, Anda bisa merasakan tiap benjolan di trek, merasakan segalanya. Jadi, saya bisa bayangkan bagaimana rasanya berkendara di COTA. Pasalnya, saya tahu benar ada benjolan-benjolan besar di sana," lanjut pembalap berusia 25 tahun ini.
COTA menggelar MotoGP sejak 2013, dan dibangun di atas tanah yang terus mengalami pergerakan. Alhasil, kerusakan aspal lebih cepat terjadi dibanding sirkuit yang dibangun di atas tanah yang stabil. Gerloff yakin, selama COTA tak rutin melakukan pengaspalan ulang, MotoGP bakal terus mengeluhkan kualitas trek.
Amerika Serikat Tak Punya Sirkuit dengan Aspal Rata
"Kini saya sudah lebih memahami motor MotoGP, jadi saya tak pernah mau balapan di COTA pakai motor MotoGP. Takkan pernah. Dengan R1 bisa jadi, karena superbike menyerap benjolan trek lebih baik. Namun, takkan pernah dalam hidup saya mau balapan pakai motor MotoGP di sana," ungkapnya.
Eks rider MotoGP, Loris Baz, juga menyatakan, usai setahun berkompetisi di MotoAmerica, menurutnya COTA adalah trek dengan aspal terbaik di Amerika Serikat. Namun, hal ini tak berarti positif untuk MotoGP. Gerloff pun sepakat dengannya, dan ia pun mengaku dapat memaklumi keluhan para rider MotoGP.
"Di Amerika Serikat, tak ada sirkuit beraspal rata. Saya sudah terbiasa saat masih balapan di sana. Apa yang dikatakan rider-rider MotoGP memang benar. Dulu, saya sering bilang mereka kebanyakan ngeluh ketika ada benjolan di trek. Tapi sekarang tidak. Usai mengendarai motor MotoGP, saya jadi paham apa maksud mereka," tutup Gerloff.
Usai sesi kualifikasi pada Sabtu (2/10/2021), para rider MotoGP juga semakin vokal menyuarakan protesnya, mengancam akan memboikot gelaran MotoGP Austin 2022. Pengelola COTA pun akhirnya berjanji akan melakukan pengaspalan ulang di sektor-sektor dengan benjolan paling parah, yakni di Tikungan 2, 6 dan 10.
Sumber: Speedweek
Baca Juga:
- Di Ambang Gelar, Fabio Quartararo: Jangan Bandingkan Saya dengan Valentino Rossi
- Bos Honda Puji Marc Marquez di Austin: Pegang Kendali Walau Kesulitan
- Andrea Dovizioso: Fabio Quartararo Lakukan Hal Gila di Yamaha
- 15 Tahun Bermimpi, Fabio Quartararo Selangkah Lagi Juarai MotoGP 2021
- Jorge Martin: Team Order? Pecco Bagnaia Bukan Rekan Setim Saya
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
Mees Hilgers Hubungi Erick Thohir, Minta Maaf Gara-gara Absen Bela Timnas Indonesia
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
Hasil Ukraina vs Prancis: Mbappe Pastikan Les Blues Petik Tiga Poin
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...