
Bola.net - - Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo menolak berlarut-larut dalam kekecewaan dan kesedihan melihat debutnya di MotoGP Qatar berakhir tak sesuai harapan. Start dari posisi kelima, ia harus terima finis ke-16 usai mesinnya mati sesaat sebelum lap pemanasan dan harus start dari pit lane. Hal ini ia sampaikan kepada MotoGP.com.
Rider Prancis ini sejatinya merupakan pebalap yang gebrakannya paling ditunggu-tunggu, mengingat ia mengakhiri uji coba pramusim Qatar di posisi kedua pada akhir Februari. Tren positif tersebut ternyata mampu ia bawa dalam pekan balap pertama musim ini, namun sayang, mesin yang mati di grid membuat harapannya meraih hasil baik sirna begitu saja.
"Itu pertama kalinya saya berada di grid dengan 22 pebalap lain. Saya tak mendengar mesin saya dan alhasil, putaran mesinnya terlalu rendah. Atas alasan ini mesin saya mati," ungkap rider berusia 19 tahun ini, yang mengaku mendapatkan wejangan dari sang manajer tim, Wilco Zeelenberg sesaat sebelum balapan.
"Wilco tak banyak bicara, kecuali 'tetap tenang, tetap tenang'. Ia mengulangnya 2-3 kali. Ia punya banyak pengalaman, dan ia lihat ban belakang saya penuh pasir. Sebagai tambahan, ban dan rem saya jadi dingin. Ini alasan ia ingin saya tetap tenang. Di dalam kepala, saya merasa marah, tapi saya tahu harus memperhatikan lap-lap pertama," ujarnya.
Tetap Puas Jalannya Debut
Meski harus start dari pit lane, Quartararo berhasil mencatatkan lap tercepat pada beberapa lap pertama, dan punya ritme balap yang menjanjikan dan kuat seperti para rider terdepan. Hal inilah yang membuatnya tetap memandang debutnya dari sudut pandang positif.
"Jika melihat ritme, saya rasa harusnya kami bisa finis di posisi 8. Itu target realistis, tapi masih ada banyak balapan di depan. Kami akan berusaha menggali lebih banyak pengalaman. Secara umum, saya tetap puas atas jalannya balapan pertama saya di MotoGP," ungkap El Diablo.
Kini Fokus Tatap Argentina
Quartararo kini pun fokus menyambut MotoGP Argentina yang digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada 29-31 Maret nanti. Kali ini, ia akan menghadapi pekan balap dengan kepala menunduk, mengingat Argentina tak dikunjungi MotoGP pada masa pramusim.
"Di Qatar, kami sempat uji coba tiga hari. Jadi, kurang lebih kami tahu apa yang bisa ditargetkan. Di Argentina, kami akan datang tanpa referensi apa pun. Kami harus beradaptasi dengan cepat. Target kami adalah masuk 10 besar dalam kualifikasi, meski saya yakin ini bakal sulit," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 September 2025 16:42
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
-
Otomotif 4 September 2025 16:12
Daftar Pembalap MotoGP 2026: Yamaha Pertahankan Jack Miller di Pramac Racing
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:44
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:37
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:34
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:19
-
Tim Nasional 6 September 2025 09:11
-
Liga Eropa Lain 6 September 2025 09:01
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...