
Bola.net - - Eks rider MotoGP sekaligus enam kali juara dunia, Max Biaggi mengaku bangga disebut Valentino Rossi sebagai rival nomor satu di sepanjang kariernya. Hal ini disampaikan Biaggi lewat Corriere dello Sport, menyusul pernyataan Rossi lewat La Gazzetta dello Sport, yang menyebut rivalitas dengan Biaggi merupakan rivalitas favoritnya.
Lewat Gazzetta, Rossi menyatakan bahwa rivalitas dengan Biaggi merupakan rivalitas yang menyebalkan sekaligus menyenangkan. Menurut The Doctor, rivalitas mereka berjalan apa adanya, tanpa ada ikut campur tim dan pihak-pihak tertentu untuk menjaga citra mereka.
"Pada masa sekarang, rivalitas semacam saya dan Biaggi bakal sangat sulit dikendalikan. Tapi saya justru lebih suka rivalitas macam itu. Waktu itu segalanya terasa lebih menyenangkan, kami tak perlu memikirkan segala kewajiban. Kami tak perlu akrab dengan semua orang!" ujar Rossi.
Kepada Corriere dello Sport, Biaggi malah mengaku bangga mendengar pernyataan Rossi ini. "Saya membaca bahwa Vale meletakkan saya di posisi teratas di antara para rivalnya. Saya senang karena kami memang menjalani banyak pertarungan hebat bersama dan menggores sejarah berdasar rivalitas," ungkapnya.
Bermusuhan, Tapi Tetap Kagum
Rossi telah menginjak usia 40 tahun pada Sabtu (16/2), dan Biaggi merupakan salah satu orang yang mengucapkan selamat tahun untuknya lewat video yang dirilis MotoGP.com. Meski merupakan musuh bebuyutan, Biaggi mengaku kagum pada semangat Rossi dalam meraih gelar dunia ke-10.
The Roman Emperor sendiri pernah mengalami fase yang sama, yakni saat ia meraih gelar WorldSBK 2010 dan 2012 dalam usia 41 dan 43 tahun. Atas pengalaman pribadinya ini, empat kali juara dunia GP250 tersebut takkan heran bila Rossi masih berjaya di usia kepala empat.
"Waktu sudah lama berlalu sejak kala itu, dan kini saya hampir 48 tahun. Dalam beberapa aspek, saya sempat berada dalam situasi Vale sekarang, yakni melawan para rival yang lebih muda. Ini memang wajar terjadi, dan ini adalah 'hukum alam' di dunia olahraga," ujar Biaggi.
Tak Malu Ungkap Momen Terburuk
Biaggi juga tak malu mengungkap momen paling menyakitkan pada masa-masanya bertarung sengit dengan Rossi di MotoGP. Duta Aprilia Racing ini menyebut bahwa finis kedua di Welkom, Afrika Selatan pada 2004 adalah momen terpahit dalam kariernya, yang justru menjadi momen bersejarah bagi Rossi, karena sukses meraih kemenangan perdananya bersama Yamaha usai meninggalkan Honda.
"Welkom 2004 adalah kekecewaan terbesar. Saya memakai taktik yang salah dan terlalu fokus pada persaingan tanpa menyadari bahwa lap terus berlalu. Saya merasa hancur saat melihat bendera finis. Saya pikir saya masih punya sesuatu untuk ditunjukkan. Saya finis dengan lap tercepat. Setiap kali mengingatnya, hingga sekarang saya masih sakit perut! Tapi begitulah jalannya balapan," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:16
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 21:08
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:01
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 20:59
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...