
Bola.net - Para penggemar berat MotoGP pasti tak asing lagi dengan nama 'Clinica Mobile'. Ya, Clinica Mobile merupakan klinik berjalan yang selalu siap siaga menangani kondisi medis setiap pembalap yang berlaga di ajang Grand Prix. Mereka selalu hadir di setiap sirkuit penyelenggara, dan tak pernah lelah memberikan bantuan kepada para rider.
Semuanya berawal pada 1972, ketika seorang pimpinan penyelenggaraan balap motor Italia, Checco Costa, menggelar balapan 200 mil ala Daytona 200 di Sirkuit Imola. Untuk menyediakan fasilitas medis, ia pun meminta bantuan dari sang anak, Claudio Costa, yang baru lulus dari sekolah kedokteran lima tahun sebelumnya.
Dr. Claudio Costa menggaet beberapa dokter spesialis terbaik di Bologna untuk membantunya menentukan standar pemeriksaan dan perawatan medis untuk balap motor, yang kini diterapkan sangat ketat di Grand Prix. Meski misi ini tak mudah, dr. Costa tak pernah menyerah, dan dari sanalah ide membentuk Clinica Mobile tercipta.
Kala itu, tak mudah bagi dr. Costa dan krunya untuk berpindah-pindah tempat mengikuti ajang balap motor yang didukung oleh Clinica Mobile. Mereka hanya bisa bepergian lewat darat dan laut, membawa begitu banyak perlengkapan medis demi menangani para rider yang cedera.
Selamatkan Nyawa Banyak Pembalap
Clinica Mobile (c) BoxRepsol.com
Pada Februari 1977, gagasan Clinica Mobile akhirnya diperkenalkan ke seluruh dunia lewat media massa di Cote d'Azur, sebuah kota dekat Sirkuit Paul Ricard, Prancis. Segalanya pun menjadi lebih mudah. Clinica Mobile menjalani debut operasionalnya di Grand Prix Austria di Sirkuit Salzburg pada Mei tahun yang sama.
Markas Clinica Mobile di trek-trek Grand Prix kala itu sangatlah kecil, namun kehadirannya sangat penting bagi para rider yang mengalami kendala fisik. Mereka bahkan telah menyelamatkan begitu banyak nyawa pembalap, seperti Franco Uncini, Philippe Coulon, Michael Rougerie, Graziano Rossi, dan Virginio Ferrari.
Klinik baru dibangun pada 1981 dan terdiri dari dua kasur perawatan. Seiring berjalannya waktu, Clinica Mobile mendapatkan dukungan dari banyak rider untuk membangun klinik yang lebih layak. Dari van mungil berisi satu kasur saja, kini Clinica Mobile memiliki trailer-trailer besar yang dibawa mengunjungi berbagai sirkuit.
Makin Besar, Makin Canggih
Clinica Mobile (c) Dorna Sports/MotoGP.com
Clinica Mobile masa kini pun memiliki ruang khusus untuk pertolongan pertama, begitu juga ruang fisioterapi bagi para pembalap, dan juga ruang traumatologi untuk pembalap yang butuh perawatan cedera pada saat pekan balap. Ruang tunggu juga disediakan demi para rider yang antri untuk menunggu giliran dirawat.
Ruang traumatologi Clinica Mobile bahkan memiliki mesin x-ray, dan menjadi tempat catatan medis para pembalap disimpan dengan aman. Ketika dibutuhkan, salah satu ruangan yang ada di trailer Clinica Mobile bahkan bisa disulap menjadi ruangan operasi darurat.
Clinica Mobile terdiri dari kurang lebih 32 anggota, namun tak semuanya bekerja pada waktu yang sama. Setiap anggota mendapatkan giliran bertugas di Grand Prix yang berbeda, dan bisa mendapatkan bantuan dari tenaga medis lokal yang disediakan oleh sirkuit penyelenggara.
Juga Beroperasi di WorldSBK
dr. Michele Zasa dan dr. Claudio Costa (c) KTM Images/Blog.KTM.com
Peran Clinica Mobile juga terus berkembang. Mereka lah yang mengusulkan jabatan Direktur Medis di tiap sirkuit demi menentukan struktur fasilitas medis. Jabatan itu kini dipegang oleh dr. Angel Charte, yang bekerja sama dengan Direktur Clinica Mobile, dr. Michele Zasa, pengganti dr. Costa sejak 2014.
Clinica Mobile juga mengusulkan agar Medical Center permanen di tiap sirkuit menyediakan perlengkapan medis yang mumpuni untuk menangani keadaan darurat, serta memelopori kerja sama dengan rumah sakit lokal jika pembalap yang cedera harus mendapatkan tindakan medis yang jauh lebih serius.
Clinica Mobile pun terus mengembangkan pelayanan pada ribuan penghuni paddock MotoGP. Mereka bahkan tak hanya menangani pembalap, melainkan siapa pun yang membutuhkan bantuan medis, termasuk mekanik dan media massa. Mereka beroperasi 24 jam di setiap pekan balap, dan bahkan kini juga merambah WorldSBK.
View this post on Instagram
Sumber: MotoGP, Box Repsol, Blog KTM
Baca Juga:
- Yamaha RNF Bantah Depak Andrea Dovizioso Lebih Awal demi Gaet Jake Dixon
- Sang Crew Chief: Pecco Bagnaia Bertalenta Banget, Tapi Kurang 'Jahat'
- MotoGP Kembali ke Eropa, Pecco Bagnaia Target Podium Pertama Musim Ini di Portimao
- Performa Angin-Anginan, Fabio Quartararo Bidik Podium Kedua di MotoGP Portimao
- Jadwal Lengkap MotoGP Portimao, 22-24 April 2022
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:32
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:24
-
Otomotif 6 September 2025 22:09
-
Piala Dunia 6 September 2025 22:08
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...