
Bola.net - Para pembalap MotoGP mengecam strategi CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, yang bertekad menekan jumlah pembalap Spanyol dan Italia agar MotoGP diikuti oleh para pembalap dengan beragam kebangsaan. Isu ini memang terus memanas selama beberapa bulan terakhir.
Puncaknya terjadi ketika Dorna dikabarkan melobi Pramac-Yamaha untuk menggaet Jack Miller yang berkebangsaan Australia, alih-alih menggaet calon kuat juara dunia Moto2 yang berasal dari Spanyol, Sergio Garcia. Garcia sendiri dipastikan bertahan di Moto2 pada 2025 bersama MT Helmets-MSI.
"Pembalap terbaik memang harus ada di sana , tetapi mudah untuk lebih baik jika Anda orang Italia atau Spanyol. Harusnya ini seperti Olimpiade: tiga atlet Amerika Serikat berangkat, dan jika Anda atlet Amerika Serikat keempat, Anda tak bisa berangkat, meski Anda lebih baik daripada atlet dari negara-negara lain," ujar Ezpeleta seperti yang dikutip dari Motorsport.com, Senin (26/8/2024).
Para rider MotoGP yang berasal dari Italia dan Spanyol pun tak sreg atas pernyataan Ezpeleta ini. Menurut mereka, perjuangan mereka justru lebih berat. Pasalnya, meski program junior di kedua negara ini sangat baik, para rider mereka tetap harus saling sikut dengan sengit demi mendapatkan tempat di kejuaraan dunia.
Mereka meyakini, bahwa para pembalap dari negara lain justru memiliki jalan yang lebih lapang, belum lagi mereka tak perlu saling senggol demi mendapatkan dukungan negara dan sponsor. Ini pula yang disinyalir mendorong rider Moto3, David Alonso, lebih memilih berlaga dengan kebangsaan Kolombia ketimbang Spanyol.
Berikut opini para pembalap Spanyol dan Italia di MotoGP mengenai strategi Ezpeleta dan Dorna untuk menekan jumlah rider dari negara-negara mereka.
Raul Fernandez (Spanyol)
"Saya rasa ini bukan soal kebangsaan. Sudah jelas bahwa kami, para rider Italia dan Spanyol, lebih baik, karena betapa sulitnya bagi kami untuk mencapai tempat ini. Sudah jelas, jika berkebangsaan lain, kami justru akan dapat bantuan lebih banyak di ajang-ajang junior.
"Di Spanyol, ini sangatlah sulit. Secara pribadi, apa yang saya alami terdiri dari banyak kerja keras dan kesulitan demi mencapai MotoGP, tanpa melupakan pengorbanan keluarga. Selain itu, ada kendala soal apa yang diinginkan pabrikan."
Luca Marini (Italia)
"Anda harus memahami mengapa level para rider Spanyol dan Italia sangat tinggi, dan mengapa mereka ada di MotoGP. Pasalnya, mereka adalah yang terbaik di dunia, bukan karena mereka rider Italia atau Spanyol. Jika kami punya kesempatan menemukan rider dari kebangsaan lain di level yang sama, mereka akan datang.
"Namun, menurut saya, di Spanyol dan Italia, ada budaya, renjana, dan organisasi sejak mereka masih remaja, bahkan anak-anak, yang membantu mereka berkembang sebagai pembalap dan mencapai kategori top, sementara di negara lain tampaknya lebih sulit berkembang."
Alex Rins (Spanyol)
"Jujur saja, sulit mengendalikan kendala seperti ini. Orang selalu bilang bahwa Spanyol dan Italia punya para rider yang sangat baik, dan itulah yang membawa kami ke sini, ke MotoGP, serta Moto2 dan Moto3. Cara mengendalikan ini, saya tidak tahu. Namun, saya rasa ini akan memengaruhi para rider muda yang datang ke kejuaraan dunia ketimbang kami yang sudah ada di sini."
Aleix Espargaro (Spanyol)
"Jelas bakal menyenangkan punya 14 kebangsaan berbeda di MotoGP, tapi ini kategori elite dan yang terbaik harus ada di kategori elite, tak peduli asal mereka. Ini bukan hal baru, sudah diketahui selama bertahun-tahun. Saat saya di Moto2, jika saya berkebangsaan lain, saya bakal naik kelas lebih awal. Namun, jika Anda dari Spanyol atau Italia, tak ada banyak ruang tersisa.
"Kejuaraan ini berinvestasi di Asia dan area lainnya dengan menciptakan ajang promosi agar orang-orang bisa datang ke sini. Untungnya, Spanyol dan Italia tak harus berinvestasi karena kami sudah punya banyak kejuaraan yang sangat baik dari federasi."
Augusto Fernandez (Spanyol)
"Kami tak pernah mendapatkan kemudahan berkat paspor kami. Namun, jika kami ada di sini, itu karena tak ada pembalap lain dari negara lain yang lebih baik daripada yang sudah ada di sini.
"Kami orang Spanyol, dan kami bangga soal itu. Namun, kami tahu bahwa Anda harus menang agar bisa berada di sini. Saya sendiri bakal keluar sekarang, dan kami harus membuktikan diri bahwa kami bisa berada di sini lagi."
Sumber: Motorsportcom
Baca Juga:
- Profil Franco Colapinto, Pembalap Junior Williams yang Mendadak Gantikan Logan Sargeant di Sisa Formula 1 2024
- Williams Resmi Depak Logan Sargeant Jelang Formula 1 GP Italia, Siapa Penggantinya?
- Daftar Test Rider MotoGP 2025: Jumlah Bertambah, Krusial untuk Pengembangan Motor
- Pilih Taka Nakagami atau Somkiat Chantra? Para Pembalap Honda Malah Galau
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 29 September 2025 15:55
3 Alternatif William Saliba yang Layak Dipertimbangkan Real Madrid
-
Voli 29 September 2025 15:49
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
-
Otomotif 29 September 2025 15:16
Momen Kocak Pecco Bagnaia Ajak Marc Marquez Makan Hot Dog Bareng untuk Rayakan Gelar Dunia
-
Otomotif 29 September 2025 14:46
Marc Marquez Sudah Kunci Gelar Dunia, Apa yang Menarik Dipantau di MotoGP Mandalika 2025?
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 29 September 2025 17:36
-
Tim Nasional 29 September 2025 17:35
-
Bola Indonesia 29 September 2025 17:27
-
Liga Champions 29 September 2025 16:43
-
Tim Nasional 29 September 2025 16:24
-
News 29 September 2025 16:21
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...