
Bola.net - Pembalap anyar Red Bull KTM Factory Racing, Pedro Acosta, santai melihat kondisi KTM yang bangkrut dan sedang menjalani restrukturisasi. Menurutnya, kondisi ini memang memprihatinkan, tetapi memperbaiki keterpurukan finansial KTM bukanlah tugas para rider MotoGP.
Pada akhir 2024, KTM ketahuan memiliki utang selangit dan terpaksa menyatakan pailit. Kini mereka sedang berusaha mencari bantuan dari investor untuk memperbaiki situasi. Namun, pabrikan asal Austria ini tetap dikhawatirkan bisa hengkang dari dunia balap motor.
Mereka bahkan santer dikabarkan bertekad membekukan pengembangan motor MotoGP sepanjang 2025 demi berhemat. Namun, manajemen KTM memastikan bahwa mereka tidak akan mundur dari kompetisi balap apa pun, termasuk dari MotoGP.
Bantuan Terbaik untuk KTM Adalah Kemenangan
Kepada Crash.net di sela peluncuran skuad Red Bull KTM Factory Racing pada Kamis (30/1/2025), Acosta pun menyatakan bahwa kondisi pailit KTM memang tak seharusnya jadi beban pikiran para pembalap. Bantuan terbaik yang bisa mereka berikan adalah kemenangan.
"Ini bukan hal yang harus saya pikirkan. Maksud saya, ini tugas orang-orang yang ada di markas, dari Pit (Beirer, Direktur KTM Motorsport) sampai keseluruhan manajemen. Kami hanya cukup fokus melaju cepat di trek," ujar Acosta, yang memasuki musim kedua di MotoGP dan masih memburu kemenangan perdana.
"Pada akhirnya, bantuan terbesar yang bisa kami berikan kepada mereka adalah kemenangan. Kami cukup tenang dan bukanlah tugas saya untuk memikirkan ini," lanjut pembalap yang merebut gelar dunia Moto3 2021 dan Moto2 2023 bersama KTM ini.
Krisis Finansial Bukan Faktor Angin-anginan pada 2024
Tandem Acosta, Brad Binder juga mengakui bahwa ini bukanlah situasi ideal bagi KTM. Namun, ia meyakini bahwa situasi ini tidak berimbas pada proyek MotoGP mereka yang performanya angin-anginan musim lalu.
"Mengenai situasi tahun lalu, tentu saja saya rasa kami mencoba untuk mengejar ketertinggalan performa dengan begitu cepat. Saya rasa kami semua tidak puas dengan posisi kami tahun lalu," ungkap Binder, yang musim lalu menjadi pembalap non-Ducati terbaik di peringkat kelima.
"Jadi, tentu saja kami semua akan bekerja sekeras mungkin demi bisa melaju di depan dan bertarung lebih dekat dengan papan atas. Namun, di luar semua itu, tidak sama sekali (berkontribusi pada hasil 2024)," pungkas pembalap berusia 29 tahun ini.
Sumber: Crashnet
Baca Juga:
- Ducati: Hanya Satu yang Bisa Jadi Juara, Duel Pecco Bagnaia vs Marc Marquez Harus Adil
- Ada Aleix Espargaro dan Andrea Dovizioso, Ini Daftar Pembalap yang Turun di Tes Shakedown MotoGP Sepang 2025
- Momen Hangat Para Murid Valentino Rossi Main Sepak Bola Lawan Bocil Mandalika di Pantai Lombok
- 3 Corak Motor Ducati di MotoGP 2025: Kurangi Suplai Motor Terbaru dari 4 Jadi 3 Saja, Mengapa?
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:30
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:23
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...