
Bola.net - - Dani Pedrosa memang tak pernah menjuarai MotoGP sampai masa pensiunnya tiba. Meski begitu, rider Spanyol ini justru mengaku sama sekali tak pernah membayangkan bakal mendapat status rider papan atas di kelas tertinggi. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Crash.net di Valencia, Spanyol, November lalu, yakni balapan terakhirnya sebagai rider MotoGP.
Pedrosa menjalani debut Grand Prix pada 2001, dan sukses merebut gelar dunia GP125 2003 dan GP250 2004-2005. Pada 2006, ia pun naik ke MotoGP bersama Repsol Honda, salah satu tim paling prestisius dalam sejarah. Selama turun di kelas tertinggi, Pedrosa terhitung tiga kali menduduki peringkat runner up, dan tiga kali pula duduk di peringkat ketiga.
Tak hanya itu, selama 18 tahun turun di ajang Grand Prix, Pedrosa selalu membela Honda dan sukses mengoleksi 153 podium, 54 kemenangan dan 49 pole. Jumlah kemenangan yang ia koleksi, membuat namanya bersanding dengan Mick Doohan sebagai rider Honda dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah.
Prestasi Lampaui Impian Sendiri
Pedrosa, yang kini menjabat sebagai test rider KTM, mengaku bahwa prestasi-prestasinya di atas sama sekali di luar dugaan. Saat masih anak-anak, ia yakin dirinya hanya bisa berkompetisi di GP125. Jadi, mendapat status rider papan atas di MotoGP sudah menjadi prestasi yang luar biasa baginya.
"Jujur saja, saya tak pernah yakin bisa berada di level setinggi ini. Saya tahu saya cepat dan berkendara dengan baik, tapi tak pernah mengira bakal bisa melakukan apa yang sudah saya lakukan. Anda bisa bayangkan, ketika saya berpikir mungkin bisa turun di kejuaraan dunia, saya hanya membayangkan 125cc, bahkan tak terpikir 250cc atau MotoGP," ungkapnya.
Pedrosa bahkan baru menyadari bahwa dirinya benar-benar bisa menjadi ancaman saat ia memperebutkan gelar dunia MotoGP bersama Jorge Lorenzo pada 2010. "Saya rasa 'konfirmasi'-nya baru makin nyata pada tahun kelima saya di MotoGP. Memang aneh, tapi perasaan tak yakin itulah yang selalu membuat saya jalan terus," tuturnya.
Ingin Terus Dikenang
Tak pernah meraih gelar dunia di kelas tertinggi ternyata juga tak menghalangi Pedrosa untuk mendapat status Legenda MotoGP. Rider 33 tahun ini pun berharap kisah dan kariernya bisa menginspirasi banyak orang dan terus diingat.
"Bagaimana saya ingin diingat? Entahlah, tapi jelas saya ingin diingat sebagai orang yang selalu berusaha keras dan menghadapi masalah-masalah pada umumnya seperti manusia lain, yakni rasa takut, pikiran negatif, masa sulit dan situasi yang tak diinginkan. Ini adalah hal yang semua orang hadapi dalam hidup mereka. Tapi saya juga ingin diingat sebagai rider yang punya teknik bagus di atas motor!" tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 19:30
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
-
Otomotif 6 September 2025 18:37
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
-
Otomotif 6 September 2025 18:32
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
-
Otomotif 6 September 2025 17:46
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 6 September 2025 20:13
-
News 6 September 2025 20:04
-
Otomotif 6 September 2025 19:44
-
Otomotif 6 September 2025 19:40
-
Piala Dunia 6 September 2025 19:35
-
Otomotif 6 September 2025 19:30
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...