
Bola.net - - Pebalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo mengaku cukup heran melihat keterpurukan yang dialami eks timnya, Movistar Yamaha MotoGP selama dua musim terakhir. Selama 24 balapan terakhir, pabrikan Garpu Tala mengalami paceklik kemenangan, rekor terpanjang yang pernah mereka alami arena Grand Prix.
Posisi Lorenzo di Yamaha pun diambil alih Maverick Vinales pada awal 2017. Lima seri pertama terasa manis bagi Top Gun, di mana ia meraih tiga kemenangan. Meski begitu, sejak itu YZR-M1 terus mengalami penurunan performa, dan tak pernah lagi meraih kemenangan sejak kemenangan Valentino Rossi di Assen, Belanda pada tahun yang sama.
Vinales, yang didapuk sebagai suksesor Lorenzo, diharapkan bisa membawa Yamaha kembali ke puncak. Meski begitu, ia justru kerap mendapat kritik tajam karena dinilai tak mampu melakukannya dan kerap blak-blakan mengutarakan rasa frustrasinya. Meski begitu, Lorenzo memberikan pembelaan pada rider berusia 23 tahun tersebut.
Vinales Tidak Lemah!
Lorenzo yakin kritikan tajam yang dilontarkan banyak pihak kepada Vinales tidaklah adil, terutama soal mentalitasnya. Por Fuera sendiri mengaku pernah mengalami masa-masa serupa, dan memperingatkan orang-orang bahwa Vinales masih tetap rider yang pernah langsung membuat Yamaha melaju di depan usai hijrah dari Suzuki.
"Setiap orang punya jalan sendiri untuk mencapai level tertinggi. Beberapa, seperti saya atau Casey Stoner, kami harus marah saat situasinya tak sesuai. Tapi beberapa rider lain lebih tenang, seperti Andrea Dovizioso. Vale, contohnya, penuh politik. DNA macam ini ada di dalam setiap rider, dan mengubahnya demi meraih hasil baik saya rasa bukan cara yang tepat," ungkap Lorenzo kepada Motorsport.
"Anda tak bisa mengkritik Maverick atau menyebut mentalnya lemah. Maverick adalah orang yang tahun lalu meraih kemenangan dan menjalani pramusim yang sangat baik. Saat itu segala komentar tentangnya sangat positif. Semua orang kagum padanya dan semua bilang lebih mudah bekerja dengannya ketimbang saya. Tapi itu saat ia menang. Saat situasinya buruk, orang-orang seperti kutu busuk," lanjut Lorenzo.
Vinales vs Forcada
Vinales juga mendapat kritik tajam atas keputusannya memutuskan kerja sama dengan sang crew chief, Ramon Forcada akhir musim nanti. Forcada, yang sebelumnya menjadi crew chief Lorenzo selama sembilan musim di Yamaha dan merebut tiga gelar dunia bersama, diyakini tak punya cara kerja yang selaras dengan Vinales.
Vinales dan Forcada dikenal tak memiliki hubungan yang cukup baik, hingga juara dunia Moto3 2013 tersebut mengajak Esteban Garcia untuk bekerja sama dengannya musim depan, sementara Forcada 'ditransfer' ke Petronas Sprinta Yamaha Racing untuk digandengkan dengan Franco Morbidelli. Lorenzo sendiri mengaku sangat memaklumi keputusan Vinales.
"Dari luar, saya tak bisa berkomentar. Tapi memang tak mudah bekerja dengan Ramon, karena ia punya karakter yang kuat. Saya juga punya karakter itu, itulah mengapa kami kerap bentrok. Meski begitu, bersama-sama kami merebut tiga gelar. Ramon bersikap baik jika kami menang, tapi bisa buruk jika kami gagal. Tapi saya rasa Maverick punya alasan tersendiri, dan keduanya telah mengambil keputusan," pungkas Lorenzo.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...