
Bola.net - - Manajer Tim Alma Pramac Racing, Francesco Guidotti mengaku sangat puas sekaligus penasaran atas komposisi pebalapnya di MotoGP tahun ini, yakni Jack Miller dan Francesco 'Pecco' Bagnaia. Dalam wawancaranya bersama GPOne, Guidotti meyakini bahwa pihaknya bisa membantu kedua rider muda ini berkembang ke arah yang sangat baik.
Miller, yang melompat dari Moto3 ke MotoGP pada 2015, akan menjalani musim keduanya sebagai rider Pramac. Rider Australia ini dipastikan mendapat Desmosedici GP19, motor spek pabrikan yang sama persis dengan milik Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci. Dalam uji coba Valencia pada November lalu, ia duduk di posisi empat, sementara di Jerez ia duduk di posisi delapan.
"Uji coba kami berjalan baik. Jack belum benar-benar dapat motor 2019, motor yang ia pakai kala itu adalah versi hybrid. Tapi ia melompat dari motor 2017, jadi ia merasakan perbedaan besar. Sungguh sulit dipercaya, debutnya impresif. Apa pun yang terjadi dalam uji coba masih harus diperbaiki, tapi jelas kami memulai dengan pondasi yang menjanjikan," ujar Guidotti.
Senang Lebih Dulu Sabet Bagnaia
Di sisi garasi yang satu lagi, Pramac kedatangan Bagnaia, anak didik Valentino Rossi yang juga juara dunia Moto2 2018. Pramac menaruh rasa percaya yang sangat besar pada rider Italia ini, sampai-sampai nekat menyodorkan kontrak berdurasi dua tahun bahkan sebelum musim 2018 di mulai. Guidotti pun mengaku puas bisa menggaetnya.
"Saya ingin kembali menggaet rider dari Moto2, dan saya sudah mengamati Pecco selama dua tahun. Saya selalu berpikir ia sangat menjanjikan, dan kami berhasil merekrutnya sebelum musim 2018 digelar. Tapi saya rasa ini wajar dilakukan. Tim lain mungkin juga bisa melakukannya, tapi mereka terlambat menyadari!" ujarnya sembari tertawa.
Tugas Jalankan Program Junior
Dengan Miller dan Bagnaia yang masing-masing akan menginjak usia 24 an 22 tahun, Pramac kembali memiliki skuat muda. Guidotti tak punya target muluk untuk keduanya, selain membantu mereka berkembang hingga layak mendapat tempat di tim pabrikan suatu saat nanti. Hal inilah yang sukses mereka jalankan lewat Andrea Iannone dan Danilo Petrucci.
"Mengembangkan rider muda adalah tugas kami. Tak ada gunanya bohong pada rider. Kami harus menegaskan bahwa untuk meraih gelar, mereka hanya bisa melakukannya dengan tim pabrikan. Ada banyak faktor, yang utama adalah faktor teknis. Jadi tugas kami jelas berbeda, yakni mengembangkan rider menjanjikan, seperti yang kami lakukan dengan Andrea yang begitu kuat di Moto2, atau seperti dengan Danilo, yang merupakan pertaruhan besar," tutup Guidotti.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:05
-
News 22 Oktober 2025 08:00
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...