
Bola.net - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menyatakan pihaknya meluncurkan proyek ambisius di MotoGP 2020, yakni menurunkan mesin yang benar-benar baru untuk RS-GP. Langkah ini membuat Aprilia jadi pabrikan yang dinanti-nanti dalam uji coba pramusim di Sepang, Malaysia nanti.
Aprilia kembali ke MotoGP sebagai tim pabrikan seutuhnya pada 2015 lalu, namun hasil terbaik mereka saat ini hanya empat kali finis keenam, tiga diraih Aleix Espargaro dan satu diraih Andrea Iannone. Tak kunjung memperebutkan podium, Aprilia sadar harus melakukan perombakan.
Rivola, yang merupakan eks Sporting Director Toro Rosso, Scuderia Ferrari, dan Minardi Formula 1, dihadirkan pada awal 2019 untuk memimpin departemen balap Aprilia. Beberapa kemajuan pun hadir, salah satunya adalah kemauan Piaggio Group sebagai induk Aprilia untuk menggelontorkan dana lebih besar untuk proyek MotoGP.
Biaya besar membuat Manajer Teknis Aprilia Racing, Romano Albesiano, lebih leluasa mengembangkan RS-GP. Meski masih tutup mulut mengenai detail perubahannya, kabarnya Aprilia akan mengganti mesin 75° V4 dengan mesin 90° V4, konsep yang juga dimiliki Honda dan Ducati.
Perjalanan Masih Panjang, Tapi Optimistis
Konsep mesin 90° V4 pun diyakini akan memberikan kecepatan puncak yang lebih tinggi dan punya engine braking yang lebih stabil. Atas alasan inilah pabrikan asal Italia tersebut akan menjadi salah satu pusat perhatian di uji coba Sepang pada 2-4 dan 7-9 Februari mendatang.
"Kami punya proyek ambisius dan kami tahu kami tidaklah sebesar para kompetitor, tapi perjalanan kami masih panjang dan kami optimistis. Saya bisa bilang, pada 2019 setidaknya ada tanda-tanda positif dalam perkembangan kami, baik dalam tim maupun performa," ungkap Rivola.
Dalam uji coba Valencia dan Jerez pada November lalu, Aprilia tak membawa mesin baru ini, dan sempat membuat Aleix Espargaro dan Andrea Iannone naik pitam. Meski begitu, Rivola meyakini bahwa menunda debut mesin baru tersebut sampai uji coba Sepang adalah keputusan tepat.
Harus Banyak Belajar, Pusing Kasus Iannone
"Kami akan menurunkan motor baru di Malaysia pada Februari dan kami mempersiapkannya sebagai program yang cukup ambisius. Dengan motor ini, ada banyak elektronik yang harus dirakit. Kami punya banyak hal untuk dipelajari, dan kami butuh waktu," tutur Rivola.
Sayangnya, Aprilia punya satu hal lagi yang membuat mereka pusing. Saat ini, Iannone tengah tersandung kasus dugaan pemakaian doping, dan dijatuhi larangan berkompetisi di ajang balap apa pun selama hasil analisa sampel B pada urinnya belum keluar.
Pada sampel A urin Iannone yang dianalisa di Jerman pada Desember lalu, terbukti adanya steroid anabolik androgenik (AAS) yang termasuk substansi terlarang versi Agen Anti-Doping Dunia (WADA). Jika sampel B Iannone terbukti juga mengandung AAS, maka ia terancam dilarang balapan selama empat tahun.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...