
Bola.net - Team Principal Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, mengakui pihaknya memberi perlakuan 'khusus' kepada Fabio Quartararo di MotoGP musim ini, mengingat rider muda Prancis tersebut sempat hilang arah soal kariernya saat masih turun di Moto3 dan Moto2. Hal ini Razali sampaikan kepada Crash.net.
Quartararo yang menjuarai CEV Moto3 2013 dan 2014, berada dalam naungan manajer Marc dan Alex Marquez, Emilio Alzamora, saat menjalani debut Moto3 2015. Disebut-sebut sebagai 'The Next Marc Marquez', Quartararo malah tertekan dan tampil tak sesuai ekspektasi.
Quartararo akhirnya berpisah dengan Alzamora, meninggalkan tim Estrella Galicia 0,0 menuju Leopard Racing pada 2016, namun makin terpuruk. Tubuhnya yang tinggi juga membuatnya terpaksa naik ke Moto2 lebih cepat bersama Speed Up pada 2017, dan akhirnya bangkit pada 2018 dengan memenangi Seri Catalunya.
Prestasi El Diablo di Moto2 2018 memang tak semencolok Francesco Bagnaia, Miguel Oliveira, dan Joan Mir, namun cukup menarik perhatian Petronas Yamaha SRT. Meski banjir kritikan karena nekat merekrut rider berusia 19 tahun, SRT tutup telinga dan yakin bisa membimbing Quartararo.
Kombinasi Pebalap dan Tim
Nyatanya, Quartararo berhasil tampil menggebrak di MotoGP. Meski mengendarai YZR-M1 dengan spek rendah, ia justru sukses meraih tiga pole, serta dua podium di Catalunya dan Assen yang ia raih dalam kondisi cedera arm pump. Razali pun mengaku puas dan tak menyesali keputusan timnya.
"Saya rasa kesuksesan ini adalah kombinasi dari Fabio yang bersenang-senang dan kami yang selalu mempertahankan fakta bahwa target utamanya adalah menjadi debutan terbaik. Itu saja. Selebihnya hanyalah bonus. Jadi tak ada tambahan beban," ujarnya.
Razali mengakui timnya sangat hati-hati dalam memperlakukan dan membimbing Quartararo. Selain masih sangat muda, masa lalunya dengan manajemen Alzamora sangat memengaruhi mentalitasnya. Atas alasan ini SRT ogah memberinya tekanan besar dalam menjalani musim perdana di MotoGP.
Pertimbangkan Latar Belakang Quartararo
"Tim memberitahu saya bahwa setiap rider adalah rider yang spesial. Tapi kami membuat perkecualian dengan Fabio, jika melihat latar belakang dan sejarahnya. Jadi kami coba melindunginya sebaik mungkin, bersama manajernya, Eric Mahe," tutur Razali.
"Jadi kami sudah tahu perangai Fabio, kapan ia bisa sedikit lebih gugup. Tapi saya rasa ia sangat baik dalam mengendalikan semua perhatian yang ia terima sepanjang tahun ini. Saya rasa yang terpenting adalah tim tak memberinya tekanan terlalu besar," pungkasnya.
Saat ini, Quartararo tengah berada di peringkat 8 pada klasemen pebalap MotoGP dengan koleksi 67 poin dan menjadi debutan terbaik. Ia juga hanya tertinggal tiga poin dari Jack Miller (Pramac Racing) dalam perebutkan gelar rider tim independen terbaik.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 23 Oktober 2025 10:30
Repsol Resmi Balik ke MotoGP 2026 dengan Peran Baru, Tak Lagi Jadi Sponsor Tim Balap
-
Otomotif 23 Oktober 2025 09:17
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 15:21
-
Bola Indonesia 23 Oktober 2025 15:20
-
Otomotif 23 Oktober 2025 15:04
-
Liga Inggris 23 Oktober 2025 14:53
-
Liga Inggris 23 Oktober 2025 14:43
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 14:29
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...