
Bola.net - Team Principal Oracle Red Bull Racing, Christian Horner, menanggapi gosip rencana skuadnya menggantikan Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda mulai Formula 1 GP Jepang di Suzuka pada 4-6 April 2025. Gosip ini mencuat setelah Lawson menjalani kualifikasi dan balapan yang buruk di Seri Australia dan China.
Dalam sesi kualifikasi maupun kualifikasi Sprint, Lawson selalu menduduki posisi terbuncit, bahkan diasapi Tsunoda yang merupakan pembalap Visa Cash App Racing Bulls (VCARB), dan tandemnya yang berstatus debutan, Isack Hadjar. Dalam balapan di Australia, Lawson juga gagal finis akibat mengalami spin pada pertengahan balap.
Dalam Sprint di China, Lawson hanya finis ke-14, dan menduduki posisi 12 dalam balapan utama pada Minggu (23/3/2025) setelah Pierre Gasly, Charles Leclerc, dan Lewis Hamilton didiskualifikasi. Hasil ini tentu membuat banyak pihak makin mempertanyakan kemampuan Lawson, yang digaet Red Bull sebagai pengganti Sergio Perez.
Yuki Tsunoda ke Red Bull, Franco Colapinto ke VCARB?
Usai balapan, Autosport melansir Red Bull bertekad mengganti Lawson dengan Tsunoda di Jepang. Tak hanya itu, pembalap Selandia Baru ini juga diduga takkan dikembalikan ke Racing Bulls. Pasalnya, kursi Tsunoda saat ini kabarnya ditawarkan kepada Franco Colapinto, yang kini merupakan pembalap cadangan BWT Alpine F1 Team.
Kepada Sky Sports F1, Horner menolak untuk memberikan komentar lebih jauh mengenai rumor ini. "Selalu ada spekulasi di paddock. Kami baru saja menyelesaikan balapan. Kami akan mengumpulkan informasi dan menganalisanya dengan saksama," ujar pria asal Inggris tersebut.
Penasihat Red Bull Motorsport, Helmut Marko, menyebut pihaknya akan menjalani rapat pekan ini untuk membahas masa depan Lawson. Namun, Horner lagi-lagi tak mau memberikan komentar mendetail, dan justru menyatakan pihaknya lebih memilih menganalisa data Lawson agar membantunya tampil kompetitif.
Christian Horner Yakin Liam Lawson Masih Punya Potensi
"Saya rasa Liam menjalani beberapa balapan yang sulit, dan akhir pekan ini juga tak mudah. Kami memilih melakukan perubahan setelan yang signifikan. Kami mendapatkan data 56 lap yang cukup berharga. Kami akan menganalisanya dengan cermat dan sebagai tim, kami akan berusaha mendukungnya sebaik mungkin," jelas Horner.
"Liam jelas sedang berjuang untuk mendapatkan rasa percaya diri dengan mobilnya saat ini. Itu sebabnya kami melakukan beberapa perubahan besar untuk melihat apakah kami bisa menemukan setelan yang lebih nyaman baginya. Saya masih yakin Liam punya potensi, hanya saja kami belum bisa mengeluarkan potensinya saat ini," tutupnya.
Red Bull sendiri dikenal sebagai tim yang tak pernah segan mengganti pembalapnya pada pertengahan musim, dimulai pada 2016 ketika mereka mengganti Daniil Kvyat dengan Max Verstappen. Hal ini mereka ulangi pada 2019, ketika mengganti Gasly dengan Alex Albon.
Sumber: Sky Sports F1
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:15
-
Liga Italia 6 September 2025 07:50
Bek Monaco Ini Teryata Sempat Dilirik AC Milan Sebelum Akhirnya Datangkan Odogu
-
Tim Nasional 6 September 2025 07:08
4 Faktor Pendukung Keberhasilan Timnas Indonesia Menerkam Chinese Taipei
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:30
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:21
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:15
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:06
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:03
-
Tim Nasional 6 September 2025 08:01
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...