
Bola.net - Memiliki langkah karier yang serupa sejak anak-anak, Marc Marquez kerap diperkirakan akan mengikuti segala jejak Valentino Rossi, termasuk pindah tim di MotoGP suatu saat nanti. Meski begitu, Marquez mematahkan asumsi yang telah beredar sejak 2016 lalu itu dengan bertahan di Repsol Honda sampai 2024.
Seperti Marquez, Rossi menjalani empat tahun pertama di kelas tertinggi bersama Honda, termasuk Repsol Honda pada 2002-2003. Meski begitu, Rossi secara mengejutkan hengkang saat masih jaya-jayanya bersama RC211V, demi pindah ke Yamaha pada 2004 dan meraih empat gelar dunia tambahan.
Rossi pun mengaku ambil keputusan hengkang karena ia merasa tak dihargai Honda, yang kala itu yakin siapa pun bisa juara di atas RCV. Namun situasi Marquez justru berkebalikan dari Rossi, mengingat Honda, yang kini telah berganti manajemen, justru memujanya dan menuruti semua hal teknis yang ia minta.
Honda Punya Proyek Terbaik
Marquez pun tak menggubris kritik yang menyebutnya tak berani mengikuti langkah Rossi. "Saya tak peduli kata orang. Saya hanya mengikuti insting, mengikuti keinginan saya. Saya tak peduli bagaimana caranya, dan saya tak peduli tim mana yang saya bela," ujarnya.
Menurut Marquez, target utamanya hanyalah meraih kemenangan dan gelar dunia sebanyak mungkin, dan setelah melihat-lihat tim dan pabrikan yang ada di MotoGP, ia merasa Honda lah yang punya segalanya untuk membantunya memenuhi semua target itu.
"Saya hanya ingin menang. Ini adalah target utama saya, dan saya ingin menemukan proyek terbaik untuk membantu saya mewujudkannya, dan proyek terbaik ada di Honda," ungkap rider berusia 27 tahun yang telah mengoleksi enam gelar dunia MotoGP bersama Honda ini.
Bukan Satu-satunya yang Setia
Marquez juga mengaku santai saja bertahan di Honda, karena ia bukan rider pertama di MotoGP yang memilih bertahan di satu tim atau pabrikan saja sepanjang kariernya, contohnya Wayne Gardner, Mick Doohan, dan Dani Pedrosa, yang juga selalu membela Honda.
"Ada banyak legenda MotoGP yang bertahan di tim yang sama di sepanjang karier mereka dan tak ada masalah. Saya hanya ingin mengikuti kata hati dan perasaan saya, karena menurut saya HRC punya teknis, performa, dan sumber daya terbaik," pungkas Marquez.
Sejak membela Honda di MotoGP 2013, Marquez meraih enam gelar dunia, 95 podium, 56 kemenangan, dan 62 pole. Ia pun menjadi rider Honda dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah, usai mematahkan rekor Doohan dan Pedrosa (54) di Phillip Island, Australia, tahun lalu.
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 23:27
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:48
MOST VIEWED
- Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Australia di Phillip Island
- Profil Raul Fernandez, Pemenang Terbaru MotoGP yang Terlambat Berkarier dan Sempat Benci Balap Motor
- Sejarah Baru MotoGP! Kini Semua Tim Peserta Sudah Pernah Cicipi Kemenangan, Siapa Saja Penyumbangnya?
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...