
- Pebalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo menyadari bahwa situasi dan atmosfer timnya musim depan akan sangat berbeda dibanding dua musim belakangan. Bakal bergabung dengan Repsol Honda, ia pun dipastikan akan bertandem dengan rider kuat lainnya, Marc Marquez.
Masing-masing sebagai lima dan enam kali juara dunia, Lorenzo dan Marquez diprediksi akan menciptakan atmosfer panas dan menegangkan di dalam garasi Tim Oranye tersebut. Lorenzo sendiri tak menampik kemungkinan ini, namun menyebut hal tersebut sangat lumrah terjadi di dalam tim kuat.
Lorenzo mengaku bakal menyenangkan bila ia bisa memiliki hubungan baik dengan Marquez, namun menegaskan hal itu bukanlah yang terpenting. "Jelas lingkungan kami bakal berbeda, tapi kami turun lintasan untuk meraih hasil baik. Jika hubungan kami baik, bisa berteman dan bersenang-senang, maka bagus. Tapi yang penting adalah kemenangan," ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.
Tak Fokus Pada Marquez
Lorenzo juga menyadari bahwa menjadi tandem Marquez bukanlah perkara mudah, mengingat tandem adalah rival utama seorang rider. Meski begitu, Por Fuera yakin tahun pertamanya di Honda adalah soal proses adaptasi, tak harus langsung fokus untuk mengalahkan Marquez.
"Marc akan jadi tandem yang berat. Tapi saya pindah ke Repsol Honda untuk bekerja keras dan agar layak mendapatkan segalanya. Saya punya banyak hal untuk dipelajari. Adaptasi tak akan mudah. Saya harap takkan seperti pindah kategori balap. Saya yakin kesulitan saya takkan terlalu banyak bila saya bertahan di Ducati untuk tahun ketiga, tapi kini saya harus memulai lagi dari nol," ungkapnya.
Marquez Seperti Rossi-Dovizioso
Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig sempat menyatakan bahwa Marquez takkan rugi bertandem dengan Lorenzo, yang ia yakini justru hanya akan membuat Marquez kian kuat. Lorenzo sendiri sepakat atas pendapat Puig, namun yakin dirinya juga akan mengalami situasi serupa.
Rider Spanyol berusia 31 tahun ini yakin 'peran' Marquez sebagai tandemnya akan mirip dengan 'peran' Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso sebagai tandemnya di Yamaha dan Ducati. Lorenzo menyebut kedua rider ini 'sukses' membuatnya menjadi rider yang lebih komplet.
"Jelas Marc akan makin kuat berkat kehadiran saya, tapi hal yang sama akan terjadi pada saya. Situasi macam ini akan selalu terjadi. Dengan Vale, kami berdua menciptakan standar baru yang lebih tinggi, karena tak satupun dari kami mau jadi rider paling lamban di tim kami. Ini juga terjadi bersama Dovi, yang telah mengendarai Ducati selama enam tahun," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:22
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...