
Bola.net - - Dengan tinggi badan 158 cm, Dani Pedrosa dikenal sebagai salah satu pebalap termungil di MotoGP. Ia pun berhasil menutup mulut orang-orang yang meremehkannya dan mampu konsisten bertarung di papan atas di sepanjang kariernya, bahkan berkali-kali ikut meramaikan perebutan gelar dunia. Meski begitu, siapa sangka ternyata ia juga pernah merasa kecil hati?
Dalam film dokumenter 'El Silencio del Samurái' yang dirilis oleh Red Bull, Pedrosa mengaku sempat merasa dirinya takkan cocok di MotoGP berkat tubuh mungilnya tersebut. Ia yakin dirinya hanya akan meraih kesuksesan di kelas yang lebih ringan, dan ragu dirinya bakal tampil kompetitif di kelas para raja, meski didukung oleh perangkat terbaik sekalipun.
"Saya yakin bisa berhasil di GP250, tapi di MotoGP saya punya keraguan, karena motornya sangat besar. Motor ini bertenaga besar, dan saya merasa tercipta untuk kategori balap yang lebih ringan, bukan MotoGP. Jadi MotoGP adalah tantangan yang sangat besar, dan apa pun yang bisa saya lakukan di sana, bagi saya sudah lebih dari bagus," ungkapnya seperti yang dilansir Marca.
Makanan Sehari-hari
Pedrosa pun mengaku bahwa keraguan orang-orang terkait tubuhnya yang mungil sudah ia hadapi sejak masih anak-anak. "Situasi kikuk yang terjadi akibat ukuran tubuh saya sudah jadi makanan sehari-hari. Saat saya masih sekolah, selalu ada orang yang berkata, 'jangan lakukan itu' hanya karena saya lebih pendek dari yang lain," ujarnya.
Pedrosa pun mengaku baru bisa percaya pada dirinya sendiri saat ia mendapat kontrak dari Repsol Honda, tim paling prestisius dalam sejarah MotoGP. Saya tadinya tak merasa berbeda, tapi memang sulit membuktikan bahwa sejatinya saya bisa. Tapi saya jadi termotivasi saat Honda memberi kesempatan kepada saya. Ada begitu banyak orang yang tahu soal motor justru percaya pada saya," tuturnya.
Sempat Terpikir Tak Cocok di Dunia Balap
Selain tubuh mungil, ada hal lain yang sempat membuat Pedrosa tak pede turun di MotoGP, yakni perhatian dari media massa. Rider Spanyol ini mengaku memiliki kepribadian tertutup, hingga tak terbiasa harus bicara banyak soal kegiatannya di lintasan.
"Tentu saya kecewa karena orang-orang kesulitan memahami saya. Bahkan terkadang saya merasa saya tidak cocok di dunia ini, karena saya wajib menjelaskan semuanya. Tapi penggemar saya sungguh suportif, entah dalam senang, susah atau kecewa. Saya jadi merasa bahwa orang-orang merasakan perasaan saya. Ini sungguh menyenangkan," tutupnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:48
-
Otomotif 6 September 2025 21:44
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
-
Otomotif 6 September 2025 21:36
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...