
Bola.net - Sebentar lagi, MotoGP akan kembali menyambangi Sirkuit Mugello untuk menjalani Seri Italia pada 28-30 Mei nanti, usai trek itu absen dari kalender 2020 akibat Covid-19. Valentino Rossi pun senang kembali balapan di trek kesayangannya itu, namun juga sekaligus sedih karena harus balapan tanpa kehadiran penonton.
Mugello adalah trek di mana Rossi meraih sembilan kemenangan, tujuh di antaranya ia raih beruntun di MotoGP 2002-2008. Biasanya, Mugello juga jadi 'lautan kuning', karena fans The Doctor dari berbagai belahan dunia berkumpul. Saat tak masuk tiga besar pun, Rossi biasanya sampai menyapa mereka di podium usai balap.
Rider Petronas Yamaha SRT ini pun senang akhirnya bisa kembali balapan di Mugello, namun sangat menyayangkan penonton belum boleh mengisi tribun-tribun sirkuit karena pandemi Covid-19 belum mereda. Kepada Speedweek, Minggu (23/5/2021), Rossi pun menyatakan bahwa Mugello bakal sangat aneh tanpa kehadiran fans.
Mugello Tanpa Fans Bagai Liga Champions Tanpa Penonton
"Mugello selalu jadi balapan yang sangat penting. Sama seperti Jerez, Mugello adalah tempat yang masalah terbesarnya hadir tanpa penonton. Pasalnya, Mugello bagaikan stadion alami, di mana Anda bisa melihat semua orang ketika berkendara. Jadi, sangat disayangkan takkan ada penonton di sana," ungkap Rossi.
Pembalap berusia 42 tahun ini bahkan menyatakan, saking legendarisnya antusiasme penonton MotoGP di Mugello, balapan akhir pekan nanti mungkin bakal terasa janggal, bagaikan pertandingan sepak bola Liga Champions yang digelar di stadion yang kosong dan sunyi-senyap.
"Mugello tanpa fans bagaikan Liga Champions tanpa penonton. Namun, beginilah yang terjadi di semua tempat sekarang. Balapan tanpa penonton rasanya seperti suasana uji coba. Saat berada di sirkuit, Anda terbiasa melihat kerumunan penonton dan suara yang gaduh di tribun. Tapi nyatanya malah kosong," ujarnya.
Bagai Pasca Ledakan Nuklir
Rider asal Italia ini bahkan menyebut situasi sirkuit tanpa penonton bagaikan kota kosong yang ditinggalkan penduduknya akibat ledakan nuklir. Ia juga mengaku sempat merenung bahwa MotoGP tak bisa 'hidup' tanpa penggemar, hingga nyaris tak ada gunanya balapan tanpa kehadiran mereka di sirkuit.
"Sulit dipercaya, rasanya seperti atmosfer pasca ledakan nuklir. Menyedihkan. Kadang, kami bertanya pada diri kami sendiri, apa gunanya kami balapan tanpa kehadiran orang-orang? Tapi beginilah keadaannya. Masih lebih baik ketimbang tak balapan sama sekali. Semoga semuanya bisa kembali normal secepat mungkin," tutupnya.
Saat ini, Rossi tengah berada di peringkat 19 pada klasemen pembalap dengan koleksi sembilan poin. Ia pun berharap bisa tampil lebih baik di Mugello, mengingat ia sudah tiga kali gagal membawa pulang poin, dan dua kali finis di luar 10 besar.
Sumber: Speedweek
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Oktober 2025 16:08
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
-
Otomotif 21 Oktober 2025 09:37
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Balapan MotoGP 2025
- Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
- Pecco Bagnaia Jeblok Lagi di MotoGP Australia, Ngaku Mending Kecelakaan Ketimbang Finis Terakhir
- Kaget Bisa Podium di MotoGP Australia, Marco Bezzecchi Malah Salip Pecco Bagnaia di Klasemen Pembalap
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...