Dari Indonesia Menuju Eropa: Bagaimana Piala Dunia U-17 2023 Membuka Pintu Bagi Bakat-bakat Muda Terbaik Indonesia Mendunia

Dari Indonesia Menuju Eropa: Bagaimana Piala Dunia U-17 2023 Membuka Pintu Bagi Bakat-bakat Muda Terbaik Indonesia Mendunia
Duel Korea Selatan vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 1998 (c) FIFA

Bola.net - Piala Dunia U-17 2023 telah selesai digulirkan. Turnamen elit antar talenta-talenta terbaik di dunia ini menjadi berkah tersendiri bagi bangsa Indonesia, tidak terkecuali bagi para pesepakbola Indonesia.

Seperti yang sudah diketahui, Indonesia sejatinya bukan tuan rumah untuk turnamen Piala Dunia U-17 2023. Awalnya Peru yang ditunjuk FIFA untuk menjadi tuan rumah turnamen ini, namun karena satu dan dua hal Peru mengundurkan diri sebagai tuan rumah.

Tidak butuh waktu lama bagi FIFA untuk menemukan pengganti Peru. Otoritas tertinggi sepak bola dunia itu resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah baru turnamen ini.

Dengan waktu yang relatif mepet, PSSI dan FIFA mampu menyelenggarakan turnamen ini dengan sangat baik. Puja-puji mengalir dari berbagai pihak terhadap penyelenggaraan turnamen ini, terutama dari negara-negara peserta.

Penyelenggaraan turnamen yang berlangsung dari 10 November - 2 Desember ini juga memberikan dampak positif bagi Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo mengungkapkan bahwa ada perputaran uang sebesar Rp305 Milyar dari penyelenggaraan turnamen ini, di mana ada peningkatan pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar Rp229,2 miliar berkat diselenggarakannya Piala Dunia U-17 2023 di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Solo dan Surabaya.

Selain dampak positif ke sektor ekonomi, Piala Dunia U-17 ini memberikan dampak yang lebih besar. Berkat turnamen ini, mata dunia menjadi terbuka pada talenta-talenta muda Indonesia.

1 dari 4 halaman

Jadi Ajang Pencarian Bakat-bakat

Jadi Ajang Pencarian Bakat-bakat

Gelandang Argentina U-17 Claudio Echeverri saat menjebol gawang Brasil U-17 di perempat final Piala Dunia U-17 2023 di Jakarta International Stadium, Jumat (24/11/2023) malam WIB. (c) Bola.net/Bagaska

Seperti turnamen-turnamen usia muda berskala global lainnya, Piala Dunia U-17 2023 menjadi ajang bagi tim-tim top Eropa untuk mencari talenta-talenta muda untuk dijadikan pemain masa depan mereka.

Investasi terhadap pemain muda kini menjadi tren yang diminati tim-tim top Eropa dan dunia. Maklum, harga pemain bintang di pasaran semakin mahal dari waktu ke waktu, jadi klub-klub top Eropa sekarang lebih memilih untuk memetakan pemain-pemain berbakat di usia muda dan mengembangkan mereka jadi bintang masa depan mereka.

Di Piala Dunia U-17 2023 ini, sejumlah talent scout dari berbagai negara hadir di Indonesia. Salah tiga pemandu bakat Eropa yang ditemui awak KLY Sports di turnamen ini berasal dari Italia.

Mereka mewakili tiga klub kenamaan Italia, AC Milan, Torino dan Parma. Ketiganya mengakui bahwa mereka mendapatkan tugas untuk mencari 'berlian mentah' yang bisa dipoles menjadi bintang masa depan dunia, di mana mereka juga mengakui bahwa mereka turut mengamati aksi Timnas Indonesia U-17 selaku tuan rumah di turnamen ini.

2 dari 4 halaman

Pujian Pemandu Bakat Eropa untuk Talenta Indonesia

Pujian Pemandu Bakat Eropa untuk Talenta Indonesia

Skuad Timnas Indonesia U-17 merayakan gol Arkhan Kaka ke gawang Panama U-17 di matchday 2 Grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (13/11/2023). (c) Bola.net/Bagaskara

Kabar bahwa pemandu-pemandu bakat Eropa mengamati pemain-pemain Timnas Indonesia U-17 ini bukan sekedar isapan jempol. Beberapa pemandu bakat dunia tidak sungkan memuji beberapa pemain Timnas Indonesia U-17 di turnamen ini.

Arkhan Kaka adalah salah satu pemain yang paling banyak disorot. Top skor Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023 ini dinilai bakal jadi talenta top di masa depan.

"Arkhan Kaka mencetak gol senilai satu poin melawan Ekuador di pertandingan pertama Indonesia di Piala Dunia U-17. Ia mencetak gol senilai gol senilai satu poin untuk kedua kalinya saat melawan Panama. Dia Talenta terbesar Indonesia setelah Marselino Ferdinan," tulis Jacek Kulig, pemandu bakat asal Belgia di akun X-nya.

Tidak hanya Kaka, pemain sayap Timnas Indonesia U-17 Indonesia lainnya, Jehan Pahlevi juga jadi sorotan. Pemandu bakat asal Turki, EK Scouting bahkan menyamakan sang winger dengan pemain Chelsea, Cole Palmer.

“Pahlevi adalah pemain sayap kanan ulung yang dikenal karena kehebatan tekniknya. Dia memiliki visi dan kemampuan passing yang luar biasa, sering kali menciptakan peluang mencetak gol bagi rekan satu timnya,” tulis EK Scouting di akun X-nya.

“Dengan kelincahan dan pengambilan keputusan yang cepat, dia dapat melewati ruang sempit dan menghancurkan pertahanan lawan. Fleksibilitasnya juga memungkinkan dia berkontribusi sebagai playmaker. Gaya bermainnya mengingatkan saya pada gaya bermain bintang Chelsea, Cole Palmer. Dia pemain yang spesial,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Kesempatan untuk Mendunia

Kesempatan untuk Mendunia

Selebrasi penyerang Timnas U-17, Arkhan Kaka ketika mencetak gol ke gawang Panama U-17 di Piala Dunia U-17 2023. (c) Bolanet/Bagaskara Lazuardi

Tidak hanya sekedar pujian, Piala Dunia U-17 ini benar-benar membuka pintu bagi para pemain Timnas Indonesia U-17 untuk bermain di Eropa. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Purwanto Suwondo.

Legenda Timnas Indonesia sekaligus ayah dari striker Timnas Indonesia U-17, Arkhan Kaka menyebut bahwa putranya sudah mendapatkan dua tawaran untuk bermain di Eropa berkat penampilan apik sang striker di Piala Dunia U-17.

"Kemarin ada dua agen yang sudah WA saya, mereka mau telpon saya. Salah satu agen yang menelpon saya dari Norwegia," ungkap Purwanto dalam sesi konferensi pers di Media Center Piala Dunia U-17 2023 Surabaya, Kamis (16/11/2023).

"Saya sangat berterima kasih dan sangat bersyukur dia mau menaruh perhatian kepada Kaka," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Momentum Tingkatkan Level Sepakbola Indonesia

Momentum Tingkatkan Level Sepakbola Indonesia

Pemain Timnas Indonesia U-17 menghampiri suporter Indonesia setelah laga melawan Maroko U-17 di matchday terakhir Grup A Piala Dunia U-17 2023. (c) Bolanet/Bagaskara Lazuardi

Banyaknya ketertarikan klub-klub top Eropa bagi para pemain muda Indonesia bakal jadi berkah tersendiri bagi sepak bola negeri ini. Karena ini merupakan momentum yang bagus untuk menaikkan level sepak bola Indonesia.

Seperti yang sudah diketahui, saat ini tidak banyak pemain Indonesia yang bermain di luar negeri, khususnya di Eropa. Minus pemain-pemain naturalisasi, praktis hanya Marselino Ferdinan pemain Indonesia yang berkarir di Eropa bersama KSMK Deinze, sementara ada juga beberapa pemain seperti Saddil Ramdani dan Asnawi Mangkualam yang berkarir di Asia, tepatnya di Malaysia dan Korea Selatan.

Mengirimkan pemain-pemain muda berbakat ke Eropa memberikan manfaat tersendiri bagi pemain-pemain ini. Karena mereka mendapatkan pengalaman berlatih dan bermain di kompetisi-kompetisi terbaik di dunia, sehingga secara tidak langsung kualitas mereka terasah di level tertinggi.

Kita bisa berkaca bagaimana bermain di Eropa meningkatkan kualitas sepak bola suatu negara dari Jepang. Samurai Blue pertama kali lolos ke Piala Dunia pada tahun 1998 di mana mereka tergabung di grup H bersama Argentina, Kroasia dan Jamaika. Menelan tiga kekalahan dari tiga laga fase grup, JFA dan J-League langsung menyusun rencana untuk mengatasi gap kemampuan antara tim mereka dengan tim-tim terbaik dunia itu.

Duel Korea Selatan vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 1998 (c) FIFADuel Korea Selatan vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 1998 (c) FIFA

Sejak tahun 1998, Jepang mulai rutin mengirimkan talenta-talenta muda terbaik mereka ke Eropa. Memang hasilnya tidak instan, namun di Piala Dunia 2022 kemarin, 22 dari 26 pemain skuat Jepang bermain di klub-klub top Eropa. Rangking FIFA mereka terus menanjak, dan di rangking FIFA terbaru edisi Desember 2023 mereka kini berada di peringkat 17 dunia dan peringkat 1 di Asia.

Melihat kisah sukses Jepang itu, para pemain Indonesia bisa belajar banyak dan harus memaksimalkan setiap kesempatan untuk bermain di luar negeri khususnya Eropa. Meski memang para pemain muda ini juga tidak boleh asal menerima tawaran.

Karena tidak dipungkiri, beberapa klub Eropa memutuskan merekrut pemain Indonesia hanya sebagai sarana marketing dan meningkatkan popularitas mereka saja. Seperti contoh KMSK Deinze, klub Marselino Ferdinan, Jeongnam Dragons, klub Asnawi Mangkualam dan Tokyo Verdy klub Pratama Arhan. Mereka mendapatkan peningkatan followers berkali-kali lipat di media sosial mereka setelah kedatangan para pemain Indonesia itu.

Para pemain muda ini harus melihat prospek bagaimana karir mereka ke depannya. Mereka harus memilih klub yang memberikan kesempatan bagi mereka bermain agar performa mereka terus berkembang. Jika hanya didatangkan sebagai sarana pemasaran klub, untuk apa?

Jadi semoga dengan digelarnya Piala Dunia U-17 2023, semakin banyak pemain Indonesia yang berkarir di Eropa dan dengan begitu semoga kita bisa mengikuti jejak sukses Jepang untuk meningkatkan kualitas sepak bola kita.