Final CWC 2025: Trump Hadir, Palmer Menggila, Chelsea Raup Rp2,5 Triliun

Final CWC 2025: Trump Hadir, Palmer Menggila, Chelsea Raup Rp2,5 Triliun
Selebrasi skuad Chelsea usai menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Matt Slocum

Bola.net - Sejarah baru terukir ketika Chelsea berhasil menaklukkan PSG dengan skor telak 3-0 di final Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey. Kemenangan ini tidak hanya menjadi gelar dunia pertama bagi Enzo Maresca, tetapi juga validasi nyata dari proyek muda The Blues.

Pertandingan sempat mengalami penundaan selama delapan menit karena upacara pembukaan yang meriah, termasuk flyover militer dan kehadiran Presiden Trump. Namun begitu sepak mula dimulai, Chelsea langsung menunjukkan dominasi dan menuntaskan pertandingan hanya dalam 45 menit pertama.

Cole Palmer, yang sempat mengalami penurunan performa di paruh kedua musim, kembali menunjukkan keajaiban permainannya. Kontribusi dua gol dan satu assist dari sang playmaker membawa Chelsea ke puncak dunia sambil meninggalkan PSG tanpa jawaban.

1 dari 4 halaman

Chelsea Buktikan Dominasi di Babak Pertama

Chelsea Buktikan Dominasi di Babak Pertama

Pelatih Chelsea, Enzo Maresca memberikan instruksi kepada Reece James (24) saat water break di final Piala Dunia Antarklub 2025 melawan PSG. (c) AP Photo/Seth Wenig

Penampilan Chelsea di babak pertama sangat luar biasa dengan serangan balik cepat dan pressing tinggi yang berhasil merusak ritme permainan PSG. Palmer mencetak gol pertamanya melalui penyelesaian presisi dari luar kotak penalti setelah pergerakan tim yang sangat rapi.

Tidak berselang lama, Palmer kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini dia memotong dari sisi kanan, melakukan gerakan mengecoh yang efektif, dan menempatkan bola ke sudut bawah gawang dengan akurat.

Gol ketiga terwujud melalui kerja sama cepat yang diselesaikan oleh Joao Pedro. Pemain baru Chelsea tersebut menyambut umpan Palmer dengan tenang, menuntaskan babak pertama dengan keunggulan 3-0 yang mencengangkan.

PSG, yang hanya kebobolan tiga gol dalam dua kesempatan sepanjang musim, dibuat benar-benar tak berdaya. Donnarumma sebagai kiper utama tidak mampu menepis serangkaian tembakan akurat dari skuat Chelsea.

2 dari 4 halaman

Enzo Maresca Menjawab Kritik dengan Trofi

Kemenangan ini menjadi momen pembuktian yang sangat penting bagi Enzo Maresca. Pelatih yang sempat diragukan karena pendekatan bermain dari belakang justru menunjukkan fleksibilitas taktik yang menawan.

Di pertandingan final, dia memilih pendekatan langsung dan memanfaatkan kelemahan PSG melalui umpan panjang dan pressing agresif. Maresca kini menutup musim pertamanya dengan dua trofi bergengsi: UEFA Europa Conference League dan Club World Cup.

Chelsea juga berhasil mengamankan tiket Liga Champions musim depan, sebuah pencapaian besar untuk skuat yang mayoritas diisi pemain muda. Meskipun belum bisa diklaim sebagai tim terbaik di dunia atau Inggris, Chelsea menunjukkan bahwa fondasi tim ini sangat kuat.

Dengan Palmer sebagai motor serangan dan talenta muda lainnya yang terus berkembang, musim depan menjanjikan pencapaian yang lebih besar. Kombinasi antara pengalaman dan semangat muda menjadi kunci kesuksesan Chelsea.

3 dari 4 halaman

Ketegangan Pascapertandingan Warnai Kemenangan Chelsea

Ketegangan Pascapertandingan Warnai Kemenangan Chelsea

Pemain Chelsea, Cole Palmer, menerima trofi Bola Emas dari Presiden Donald Trump usai final Piala Dunia Antarklub melawan PSG, Senin, 14 Juli 2025. (c) AP Photo/Jacquelyn Martin

Kemenangan Chelsea diwarnai insiden yang terjadi usai laga berakhir. Luis Enrique, pelatih PSG, terekam kamera mendorong Joao Pedro dalam keributan yang juga melibatkan Donnarumma, Hakimi, dan Andrey Santos.

Pedro sempat jatuh ke lapangan sebelum situasi berhasil diredam oleh staf kedua tim. Emosi PSG sudah memuncak sejak kartu merah Joao Neves akibat menarik rambut Cucurella di menit ke-83.

Kekalahan menyakitkan ini membuat PSG kehilangan ketenangan dan mengakhiri pertandingan dengan rasa frustrasi yang mendalam. Meski demikian, para pemain Chelsea tetap melanjutkan perayaan mereka bersama suporter.

Momen tersebut menjadi kontras yang sangat mencolok antara euforia kemenangan dan kekacauan di kubu lawan. Chelsea berhasil menjaga profesionalisme meski situasi sempat memanas.

4 dari 4 halaman

Palmer Kembali ke Puncak, Jadi Motor Serangan Chelsea

Palmer tampil sebagai tokoh sentral dalam kemenangan bersejarah Chelsea. Kedua golnya menunjukkan kualitas teknis dan ketenangan yang luar biasa di panggung besar.

Dia tidak mengandalkan kekuatan semata, tetapi ketepatan dalam menempatkan bola melewati kiper setinggi 195 cm seperti Donnarumma. Pergerakan Palmer begitu efektif berkat dukungan dari rekan setimnya yang membuka ruang.

Palmer tahu kapan harus bergerak, kapan melepas bola, dan bagaimana menempatkan diri di half-space baik di kiri maupun kanan untuk menjadi pembeda. Setelah musim naik-turun, performa Palmer di panggung besar menjadi jawaban atas semua keraguan.

Dia tidak hanya mencetak gol, tetapi juga memimpin tim dengan ketenangan dan visi bermain yang matang. Di tangan Palmer, Chelsea memiliki jantung serangan yang bisa diandalkan untuk masa depan.