Gelandang Chelsea Peringatkan Risiko Panas Ekstrem, Sampai Pusing dan Terbaring di Lapangan

Gelandang Chelsea Peringatkan Risiko Panas Ekstrem, Sampai Pusing dan Terbaring di Lapangan
Gelandang Chelsea, Enzo Fernandez merayakan kemenangan atas Palmeiras di Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Chris Szagola

Bola.net - Suhu ekstrem yang melanda Club World Cup 2025 kembali menjadi perbincangan hangat menjelang partai final. Enzo Fernandez, gelandang Chelsea, secara tegas menyatakan bahwa cuaca panas yang dihadapi para pemain sangat membahayakan keselamatan.

Kritik tersebut muncul hanya dua hari sebelum laga puncak kontra Paris Saint-Germain digelar. Prediksi suhu akan mencapai puncaknya tepat saat pertandingan dimulai.

Pernyataan Fernandez semakin memperkuat tekanan kepada FIFA untuk mengevaluasi jadwal pertandingan. Hal ini bertujuan melindungi kesehatan para pemain di kompetisi mendatang.

1 dari 4 halaman

Enzo Fernandez: Sangat Berbahaya

Enzo Fernandez: Sangat Berbahaya

Selebrasi gelandang Chelsea, Enzo Fernandez usai membobol gawang Los Angeles FC di Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Brynn Anderson

Enzo Fernandez menyebut suhu yang dihadapi para pemain mencapai level yang sangat ekstrem. Gelandang timnas Argentina itu mengaku sempat merasa pusing saat bermain dan terpaksa berbaring di lapangan.

"Panasnya luar biasa. Saya sampai merasa pusing dan harus duduk di tanah," ungkap Fernandez. "Jujur saja, bermain di jam seperti itu sangat berbahaya."

Fernandez menambahkan bahwa kualitas permainan turut terdampak oleh kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Dia berharap FIFA mempertimbangkan penyesuaian waktu demi menjaga kualitas sepak bola.

2 dari 4 halaman

Kritik Terhadap Jadwal Kick-Off

Fernandez menyoroti bahwa kecepatan permainan melambat drastis akibat suhu tinggi yang mencekik. Menurutnya, hal tersebut membuat pertandingan kehilangan daya tarik dan kualitasnya.

Dia berharap FIFA mengubah waktu kick-off untuk kompetisi yang akan datang. "Yang terpenting, agar sepak bola tetap indah dan menarik untuk ditonton," tegasnya.

Isu suhu panas sudah menjadi perbincangan sepanjang berlangsungnya turnamen. Banyak pihak mendesak FIFA menjauhi jam pertandingan siang demi menghindari suhu tertinggi harian.

3 dari 4 halaman

Respons dari Pemain dan FIFA

Respons dari Pemain dan FIFA

Bek Chelsea, Trevoh Chalobah (kiri) berebut bola dengan pemain Fluminense, Jhon Arias di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Adam Hunger

Levi Colwill, bek Chelsea, menilai kedua tim menghadapi kondisi yang sama dan tidak ada alasan untuk mencari pembenaran. "Kami harus menghadapinya sebaik mungkin," katanya.

FIFA telah memberikan waktu istirahat tambahan berupa hydration break di setiap babak. Beberapa tim bahkan menginstruksikan pemain cadangan menyaksikan laga dari ruang ganti untuk menghindari paparan panas.

Niko Kovac, pelatih Borussia Dortmund, sebelumnya juga meminta FIFA memprioritaskan kesejahteraan pemain. Dia menyarankan agar kick-off diundur pada turnamen mendatang.

4 dari 4 halaman

FIFA Tegaskan Adaptasi Adalah Kunci

Jurgen Klinsmann yang menjadi bagian dari Technical Study Group FIFA menanggapi isu ini dalam konferensi pers di Manhattan. Dia mengakui bahwa bermain dalam suhu 90 derajat Fahrenheit memang menyulitkan.

Menurutnya, turnamen besar mengharuskan pemain beradaptasi dengan berbagai kondisi. "Jika Piala Dunia digelar di Qatar, maka kita harus beradaptasi. Sepak bola memang soal kemampuan beradaptasi," ujarnya.

Klinsmann pernah bermain di Piala Dunia 1994 yang juga berlangsung dalam suhu tinggi di Amerika Serikat. Dia menilai pengalaman tersebut relevan dengan tantangan saat ini di Club World Cup.