
Bola.net - Beberapa pekan terakhir dunia sepak bola tanah air dihebohkan dengan perseteruan antara PSSI dengan Menpora. Perseteruan tersebut bahkan nyaris membuat FIFA turun tangan untuk menghukum Indonesia.
Namun bukannya menjatuhkan hukuman, beberapa jam yang lalu 14 petinggi FIFA justru ditangkap oleh FBI dengan dugaan korupsi, suap dan pencucian uang.
Dari 14 orang yang diamankan, tidak ada sosok sang presiden, Sepp Blatter. Nama-nama yang tercatat diciduk oleh FBI adalah Jeffrey Webb, Eugenio Figueredo, Jack Warner, Eduardo Li, Julio Rocha, Costas Takkas, Rafael Esquivel, Jose Maria Marin, Nicolas Leoz, Alejandro Burzaco, Aaron Davidson, Hugo Jinkis, dan Mariano Jinkis.
Juru bicara FIFA, Walter De Gregorio dalam konferensi pers di Zurich Rabu pagi waktu setempat mengungkapkan bahwa terkuaknya kasus ini merupakan kesempatan baik untuk membersihkan FIFA dari orang-orang dengan niat buruk yang hanya mementingkan keuntungan pribadi.
Kejadian memalukan ini jelas menjadi pukulan tersendiri bagi presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter. Pasalnya Blatter tengah mencalonkan diri untuk kembali menjadi presiden yang ke lima kalinya.
Keputusan FIFA untuk mengadakan Piala Dunia 2018 di Rusia dan Piala Dunia 2022 di Qatar memang menimbulkan banyak tanda tanya, terutama Piala Dunia 2022. Suhu udara yang panas dan tidak adanya sejarah sepak bola di negara tersebut membuat banyak pihak memprotes keputusan FIFA memilih Qatar sebagai penyelenggara even empat tahunan paling bergengsi tersebut. (nyt/jrc)
Namun bukannya menjatuhkan hukuman, beberapa jam yang lalu 14 petinggi FIFA justru ditangkap oleh FBI dengan dugaan korupsi, suap dan pencucian uang.
Dari 14 orang yang diamankan, tidak ada sosok sang presiden, Sepp Blatter. Nama-nama yang tercatat diciduk oleh FBI adalah Jeffrey Webb, Eugenio Figueredo, Jack Warner, Eduardo Li, Julio Rocha, Costas Takkas, Rafael Esquivel, Jose Maria Marin, Nicolas Leoz, Alejandro Burzaco, Aaron Davidson, Hugo Jinkis, dan Mariano Jinkis.
Juru bicara FIFA, Walter De Gregorio dalam konferensi pers di Zurich Rabu pagi waktu setempat mengungkapkan bahwa terkuaknya kasus ini merupakan kesempatan baik untuk membersihkan FIFA dari orang-orang dengan niat buruk yang hanya mementingkan keuntungan pribadi.
Kejadian memalukan ini jelas menjadi pukulan tersendiri bagi presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter. Pasalnya Blatter tengah mencalonkan diri untuk kembali menjadi presiden yang ke lima kalinya.
Keputusan FIFA untuk mengadakan Piala Dunia 2018 di Rusia dan Piala Dunia 2022 di Qatar memang menimbulkan banyak tanda tanya, terutama Piala Dunia 2022. Suhu udara yang panas dan tidak adanya sejarah sepak bola di negara tersebut membuat banyak pihak memprotes keputusan FIFA memilih Qatar sebagai penyelenggara even empat tahunan paling bergengsi tersebut. (nyt/jrc)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:46
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:36
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:27
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:16
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 20 Oktober 2025 09:56
-
piala dunia 17 Oktober 2025 04:19
-
piala dunia 16 Oktober 2025 14:28
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:58
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:46
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:39
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...