
Bola.net - Seabad rivalitas Superclasico antara Tim Samba Brasil dan Tim Tango Argentina ditandai dengan laga uji coba di Beijing, Sabtu (11/10). Diwarnai kegagalan penalti kapten Argentina Lionel Messi, Brasil menghajar sang rival dua gol tanpa balas.
Laga ini bisa dikatakan sebagai ajang unjuk kebolehan striker 29 tahun Brasil asal klub Atletico Mineiro, Diego Tardelli. Dia memborong kedua gol Brasil ke gawang Argentina di babak pertama dan kedua. Dua gol itu adalah dua gol perdananya di pentas internasional.
Dalam duel pertama dalam sejarah dua raksasa Amerika Latin ini, Argentina menang 3-0 di Buenos Aires pada September 1914 silam. Sebelum laga ini, rekor head-to-head mereka adalah 36 kemenangan untuk Argentina, 35 untuk Brasil dan 24 kali hasil imbang dalam total 95 pertemuan di semua ajang. Di Beijing, Brasil mendapatkan kemenangannya yang ke-36 dan kini kedudukannya pun seimbang.
Brasil mengawali laga dengan Jefferson, Danilo, Miranda, David Luiz, Filipe, Luiz Gustavo, Elias, Willian, Oscar, kapten Neymar dan Diego Tardelli sebagai starter. Pelatih Carlos Dunga baru menurunkan Kaka, yang sempat absen lama, di delapan menit penutupan.
Sementara itu, Gerardo Martino memasang Romero, Zabaleta, Fernandez, Demichelis, Rojo, Pereyra, Mascherano, Di Maria, Aguero, Messi, serta Lamela dari menit awal.
Brasil membuka keunggulan di menit 28. Diawali salah pengertian Zabaleta dan Fernandez ketika berusaha menghalau crossing Oscar yang datang dari kanan, Fernandez justru menyundul bola dengan tidak sempurna. Bola jatuh menuju Tardelli yang berada di dalam area dan diselesaikannya dengan tendangan voli menyilang.
Tak lama berselang, dengan solo run-nya, Neymar nyaris saja menggandakan keunggulan, tapi finishing penyerang Barcelona rekan seklub Messi itu terlalu lemah.
Pada menit 40, justru Argentina yang mendapatkan kesempatan emas dari titik 12 pas menyusul pelanggaran Danilo terhadap Di Maria. Namun sayang, eksekusi penalti Messi terbaca oleh Jefferson. Follow up Rojo pun gagal membuahkan angka bagi Argentina. Skor 1-0 untuk Brasil bertahan hingga jeda.
Tak lama setelah restart, Brasil langsung mengancam. Diawali operan manis Neymar yang mengelabui Zabaleta dan Fernandez, bola dikuasai Filipe, tapi tembakan bek kiri Brasil itu masih tinggi di atas gawang.
Di Maria, yang gerakan-gerakan dan kecepatannya cukup merepotkan barisan pertahanan Brasil, coba menembak dari luar area. Hanya saja, hasilnya belum maksimal. Martino lalu mengganti Sergio Aguero dan Erik Lamela dengan Gonzalo Higuain serta Javier Pastore pada menit 61.
Berharap permainan timnya membaik, Martino justru melihat gawang Argentina bobol untuk kali kedua di menit 64. Dari assist David Luiz, lagi-lagi Tardelli menjadi mimpi buruk Argentina.
Sepuluh menit terakhir laga diwarnai setidaknya dua kesempatan untuk Neymar dan satu tendangan bebas dari Messi serta masuknya Kaka serta Robinho. Namun, skor tak berubah. Brasil memenangi Superclasico de las Americas dua gol tanpa balas.
Brasil XI (4-2-3-1): Jefferson; Danilo (kuning 40), Miranda, David Luiz (kuning 19) (Gilberto 90), Filipe; Luiz Gustavo, Elias; Willian, Oscar, Neymar (Robinho 90+5); Diego Tardelli (Kaka 82).
Argentina XI (4-3-3): Romero; Zabaleta, Fernandez (kuning 50), Demichelis, Rojo; Pereyra (Perez 76), Mascherano (kuning 47), Di Maria; Aguero (Higuain 61), Messi, Lamela (Pastore 61). (bola/gia)
Laga ini bisa dikatakan sebagai ajang unjuk kebolehan striker 29 tahun Brasil asal klub Atletico Mineiro, Diego Tardelli. Dia memborong kedua gol Brasil ke gawang Argentina di babak pertama dan kedua. Dua gol itu adalah dua gol perdananya di pentas internasional.
Dalam duel pertama dalam sejarah dua raksasa Amerika Latin ini, Argentina menang 3-0 di Buenos Aires pada September 1914 silam. Sebelum laga ini, rekor head-to-head mereka adalah 36 kemenangan untuk Argentina, 35 untuk Brasil dan 24 kali hasil imbang dalam total 95 pertemuan di semua ajang. Di Beijing, Brasil mendapatkan kemenangannya yang ke-36 dan kini kedudukannya pun seimbang.
Brasil mengawali laga dengan Jefferson, Danilo, Miranda, David Luiz, Filipe, Luiz Gustavo, Elias, Willian, Oscar, kapten Neymar dan Diego Tardelli sebagai starter. Pelatih Carlos Dunga baru menurunkan Kaka, yang sempat absen lama, di delapan menit penutupan.
Sementara itu, Gerardo Martino memasang Romero, Zabaleta, Fernandez, Demichelis, Rojo, Pereyra, Mascherano, Di Maria, Aguero, Messi, serta Lamela dari menit awal.
Brasil membuka keunggulan di menit 28. Diawali salah pengertian Zabaleta dan Fernandez ketika berusaha menghalau crossing Oscar yang datang dari kanan, Fernandez justru menyundul bola dengan tidak sempurna. Bola jatuh menuju Tardelli yang berada di dalam area dan diselesaikannya dengan tendangan voli menyilang.
Tak lama berselang, dengan solo run-nya, Neymar nyaris saja menggandakan keunggulan, tapi finishing penyerang Barcelona rekan seklub Messi itu terlalu lemah.
Pada menit 40, justru Argentina yang mendapatkan kesempatan emas dari titik 12 pas menyusul pelanggaran Danilo terhadap Di Maria. Namun sayang, eksekusi penalti Messi terbaca oleh Jefferson. Follow up Rojo pun gagal membuahkan angka bagi Argentina. Skor 1-0 untuk Brasil bertahan hingga jeda.
Tak lama setelah restart, Brasil langsung mengancam. Diawali operan manis Neymar yang mengelabui Zabaleta dan Fernandez, bola dikuasai Filipe, tapi tembakan bek kiri Brasil itu masih tinggi di atas gawang.
Di Maria, yang gerakan-gerakan dan kecepatannya cukup merepotkan barisan pertahanan Brasil, coba menembak dari luar area. Hanya saja, hasilnya belum maksimal. Martino lalu mengganti Sergio Aguero dan Erik Lamela dengan Gonzalo Higuain serta Javier Pastore pada menit 61.
Berharap permainan timnya membaik, Martino justru melihat gawang Argentina bobol untuk kali kedua di menit 64. Dari assist David Luiz, lagi-lagi Tardelli menjadi mimpi buruk Argentina.
Sepuluh menit terakhir laga diwarnai setidaknya dua kesempatan untuk Neymar dan satu tendangan bebas dari Messi serta masuknya Kaka serta Robinho. Namun, skor tak berubah. Brasil memenangi Superclasico de las Americas dua gol tanpa balas.
Brasil XI (4-2-3-1): Jefferson; Danilo (kuning 40), Miranda, David Luiz (kuning 19) (Gilberto 90), Filipe; Luiz Gustavo, Elias; Willian, Oscar, Neymar (Robinho 90+5); Diego Tardelli (Kaka 82).
Argentina XI (4-3-3): Romero; Zabaleta, Fernandez (kuning 50), Demichelis, Rojo; Pereyra (Perez 76), Mascherano (kuning 47), Di Maria; Aguero (Higuain 61), Messi, Lamela (Pastore 61). (bola/gia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 23 Oktober 2025 22:35
Gagal Tanding di Miami, Barcelona Kehilangan Pendapatan Miliaran Rupiah
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025 01:05
-
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025 01:04
-
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025 01:03
-
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025 01:02
-
Liga Eropa UEFA 24 Oktober 2025 01:01
-
Liga Inggris 23 Oktober 2025 23:59
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 20 Oktober 2025 09:56
-
piala dunia 17 Oktober 2025 04:19
-
piala dunia 16 Oktober 2025 14:28
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:58
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:46
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:39
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...