
Bola.net - Inter Milan berhasil meraih kemenangan dramatis di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Mereka harus berjuang hingga menit akhir untuk menaklukkan perlawanan sengit Urawa Red Diamonds dengan skor 2-1.
Sang kapten, Lautaro Martinez, menjadi pahlawan dengan gol akrobatik spektakulernya yang menyamakan kedudukan. Namun, alih-alih larut dalam euforia, ia justru memberikan sebuah pesan yang sangat tegas.
Pemain asal Argentina itu secara mengejutkan melontarkan peringatan keras untuk rekan-rekan setimnya. Ia menuntut agar seluruh skuad tetap rendah hati dan belajar untuk menderita di atas lapangan.
Sikapnya ini sontak menimbulkan pertanyaan besar. Lantas, apa yang sebenarnya membuat sang kapten merasa perlu memberikan peringatan setelah timnya baru saja meraih kemenangan?
Kemenangan Dramatis di Menit Akhir
Inter Milan benar-benar dipaksa bekerja keras dalam pertandingan melawan Urawa Red Diamonds. Meski mendominasi penguasaan bola, mereka justru dikejutkan oleh gol cepat Ryoma Watanabe di 15 menit pertama.
Setelah gol tersebut, wakil Jepang itu langsung bertahan total dengan sangat terorganisir dan disiplin. Hal ini membuat para pemain Inter frustrasi karena kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Tembakan tepat sasaran pertama Inter bahkan baru lahir di babak kedua melalui sang kapten. Gol tersebut seolah menjadi pemantik semangat bagi seluruh tim untuk terus menekan.
Pada akhirnya, kerja keras mereka terbayar lunas di masa perpanjangan waktu. Pemain muda Valentin Carboni berhasil mencetak gol kemenangan dan memastikan tiga poin pertama bagi Inter.
Gol Akrobatik Sang Kapten
Sebelum gol kemenangan dari Carboni, adalah Lautaro Martinez yang terlebih dahulu membangkitkan harapan Inter. Gol penyama kedudukan yang ia cetak tidak hanya krusial, tetapi juga sangat indah.
Memanfaatkan situasi sepak pojok, penyerang berusia 27 tahun itu melepaskan sebuah tendangan salto akrobatik. Bola hasil sepakannya meluncur deras ke gawang Urawa Red Diamonds.
Seusai laga, Lautaro mengungkapkan bahwa gol tersebut bukanlah sebuah kebetulan. Ia mengaku sudah memprediksi dan mempersiapkan diri untuk menyambut bola dengan cara tersebut.
Baginya, keyakinan dan keinginan yang kuat adalah kunci untuk bisa mewujudkan hal-hal sulit di atas lapangan.
"Saya memang mengharapkan bola itu," ujar Martinez kepada DAZN.
"Saya berkata pada diri sendiri: 'Ini adalah kesempatan saya.' Saya memikirkannya, dan ketika Anda memikirkan sesuatu dan Anda menginginkannya, itu pasti membuatnya lebih mudah," jelasnya.
Peringatan Keras untuk Tetap Rendah Hati
Meski menjadi pahlawan kemenangan dengan gol spektakulernya, Lautaro tidak lantas berpuas diri. Ia justru memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan sebuah pesan penting kepada rekan-rekannya.
Ia mengingatkan bahwa seluruh pertandingan di turnamen ini akan berjalan sulit. Terutama saat mereka akan menghadapi lawan dari benua asalnya, seperti River Plate di laga berikutnya.
Sang kapten pun menuntut agar seluruh tim meningkatkan rasa bangga mereka sebagai sebuah kesatuan. Ia juga menekankan pentingnya untuk tetap rendah hati dan belajar menderita.
Menurutnya, tim harus bisa melewati momen-momen sulit di atas lapangan dengan kerja keras.
"Sebagai sebuah tim, kami harus meningkatkan rasa bangga kami," kata Lautaro.
"Kami harus rendah hati dan belajar untuk menderita," lanjutnya.
"Kami menyesal telah kebobolan dari satu-satunya tembakan mereka. Kami harus berbenah," tegas sang kapten.
Siap 'Kotor' Demi Kemenangan
Lautaro dengan jujur mengakui bahwa kualitas permainan Inter terkadang menurun saat menghadapi lawan dengan tipe tertentu. Terutama saat melawan tim yang banyak berlari dan bertahan dengan sangat baik.
Oleh karena itu, ia menuntut agar rekan-rekannya tidak ragu untuk "mengotori tangan mereka". Ia ingin seluruh tim siap untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan berat demi meraih kemenangan.
Baginya, hal-hal inilah yang paling penting dalam pertandingan sulit dan menjadi area di mana tim harus terus bertumbuh.
Ia juga menambahkan bahwa sikap rendah hati inilah yang telah menjadi kunci kesuksesan Inter dalam meraih berbagai trofi beberapa tahun terakhir.
"Kualitas kami terkadang menurun saat melawan tim yang banyak berlari dan bertahan dengan baik," akunya.
"Kami harus mau 'mengotori tangan kami'," seru kapten Inter tersebut.
"Karena hal-hal inilah yang penting, dan kami harus bertumbuh. Tetapi kami rendah hati. Jika tidak, kami tidak akan mengangkat trofi-trofi yang kami miliki dalam beberapa tahun terakhir," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:44
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:33
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 15:37
Link Streaming Union SG vs Inter Milan Hari Ini - Liga Champions 2025/2026
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 08:53
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 21-23 Oktober 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 03:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 03:31
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 20 Oktober 2025 09:56
-
piala dunia 17 Oktober 2025 04:19
-
piala dunia 16 Oktober 2025 14:28
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:58
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:46
-
piala dunia 16 Oktober 2025 10:39
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...