Kisah Heroik Pemain Inggris Lucy Bronze di Euro Wanita 2025: Bermain dengan Kaki Retak Sepanjang Turnamen

Kisah Heroik Pemain Inggris Lucy Bronze di Euro Wanita 2025: Bermain dengan Kaki Retak Sepanjang Turnamen
Patri Guijarro (kanan) berebut bola dengan Lucy Bronze dalam final Piala Eropa Wanita 2025 antara Inggris dan Spanyol di St. Jakob-Park, Basel, Swiss, Minggu, 27 Juli 2025. (c) AP Photo/Alessandra Tarantino

Bola.net - Tim nasional wanita Inggris berhasil mencatat prestasi di kancah sepak bola Eropa. Mereka sukses mempertahankan gelar juara Euro setelah menang dramatis atas Spanyol di partai final.

Lionesses menundukkan Spanyol lewat adu penalti dengan skor 3-1, Minggu (27/7/2025) malam WIB. Duel yang digelar di St. Jakob Park berakhir 1-1 di waktu normal sebelum Chloe Kelly mencetak gol penentu dalam adu penalti.

Salah satu figur penting di balik kemenangan itu adalah bek senior Lucy Bronze. Meski tidak dalam kondisi bugar, ia tetap turun berlaga sejak awal turnamen hingga final.

Bronze tampil sejak menit pertama dalam laga final melawan Spanyol. Pengalaman dan ketenangannya membantu Inggris bertahan di tengah tekanan hingga adu penalti.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa Bronze bermain dengan kondisi cedera serius. Ia menyembunyikan rasa sakit demi tetap membela negaranya di ajang prestisius ini.

1 dari 4 halaman

Bermain dengan Kaki Cedera demi Negara

Bermain dengan Kaki Cedera demi Negara

Pemain timnas Inggris Lucy Bronze mengangkat trofi Euro Wanita 2025 di St. Jakob-Park, Basel, Swiss, Minggu, 27 Juli 2025. (c) AP Photo/Alessandra Tarantino

Lucy Bronze membuat pengakuan mengejutkan usai laga final Euro 2025. Sepanjang turnamen, ia tampil dengan kondisi tulang kering retak dan cedera tambahan di lutut.

Bronze menjadi starter di laga kontra Spanyol yang berakhir imbang dan dilanjutkan adu penalti. Penampilannya di laga ini juga mencatatkan caps ke-140, menyamai rekor Alex Scott.

"Saya sebenarnya bermain sepanjang turnamen dengan tulang kering yang retak, dan kemudian lutut di kaki satunya lagi cedera," ujar Bronze kepada BBC.

"Itulah kenapa saya mendapat banyak pujian dari para pemain setelah pertandingan melawan Swedia, karena saya menahan rasa sakit yang luar biasa," tambahnya.

2 dari 4 halaman

Mental Baja di Tengah Tekanan

Mental Baja di Tengah Tekanan

Lucy Bronze melempar bola dalam laga final Piala Eropa Wanita 2025 antara Inggris dan Spanyol di St. Jakob-Park, Basel, Swiss, Minggu, 27 Juli 2025. (c) AP Photo/Alessandra Tarantino

Meski permainan Inggris tidak selalu meyakinkan sepanjang fase gugur, mental mereka tak goyah. Bronze menegaskan bahwa keyakinan dan semangat tim tetap utuh sejak awal.

Selama fase knockout, Inggris hanya sempat unggul dalam waktu singkat. Namun, mereka berhasil menyingkirkan Swedia, Italia, dan akhirnya menaklukkan Spanyol.

"Saya rasa kami tidak pernah kehilangan kepercayaan diri," ucap Bronze.

"Ada banyak suara dari luar, tapi kami tetap bersama dan berjuang hingga menang lewat penalti," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Final Sarat Emosi dan Momen Bersejarah

Final Sarat Emosi dan Momen Bersejarah

Selebrasi skuad Inggris dalam laga melawan Spanyol di final Euro Wanita 2025, Minggu (27/7/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Alessandra Tarantino

Spanyol lebih dulu unggul melalui gol Mariona Caldentey, tapi Alessia Russo berhasil menyamakan kedudukan untuk Inggris. Pertandingan pun berlanjut hingga perpanjangan waktu dan adu penalti.

Di tengah laga, Bronze kembali merasakan cedera dan akhirnya digantikan oleh Niamh Charles. Meski demikian, kontribusinya sejak awal tetap sangat berarti.

"Tim ini sangat menginspirasi untuk menjadi bagiannya. Apa yang kami lakukan hari ini sungguh luar biasa," ucap Bronze.

"Menang lewat adu penalti adalah perasaan yang luar biasa, tetapi kalah dengan cara itu adalah cara yang sangat menyakitkan untuk kalah di final," katanya.

4 dari 4 halaman

Inggris Ukir Rekor di Eropa

Inggris Ukir Rekor di Eropa

Selebrasi Alessia Russo bersama skuad Inggris dalam laga melawan Spanyol di final Euro Wanita 2025, Minggu (27/7/2025) malam WIB. (c) AP Photo/Michael Probst

Keberhasilan ini membuat Inggris mencatatkan sejarah baru. Mereka menjadi tim pertama dari Inggris, baik pria maupun wanita, yang berhasil memenangkan dua trofi Euro.

Selain mempertahankan gelar, Inggris juga sukses menjuarai turnamen di luar negeri—prestasi yang belum pernah mereka capai sebelumnya.

"Saya tahu beberapa pemain Barcelona pernah gagal dalam adu penalti. Itu memang sulit, saya pernah mengalaminya beberapa tahun lalu," ungkap Bronze.

"Tahun ini adalah milik Inggris. Hari ini kami menunjukkan ketangguhan dan mengajarkan semua orang untuk tetap percaya diri, apa pun yang orang lain katakan tentang dirimu," pungkasnya.

Sumber: talkSPORT