
Bola.net - Barcelona pernah dikenal dengan tiki-taka, taktik yang mengejutkan sepak bola dunia dengan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola. Kini, gaya main khas itu hanya jadi cerita lalu.
Musim 2021/22 ini menandai era baru Barca tanpa Lionel Messi. Ronald Koeman memegang tanggung jawab besar untuk mengusung proyek revolusi skuad.
Revolusi selalu sulit, terlebih untuk Barca. Mereka sudah belasan tahun bergantung pada keajaiban Messi, kini harus berupaya menjaga level dengan skuad sekadarnya.
Kesulitan Barca ini terlihat jelas pada utak-atik taktik Koeman. Sejauh ini, Koeman belum menemukan racikan yang pas. Memang dia tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena komposisi skuad yang mumpuni.
Namun, Koeman tampak berani mengambil keputusan ekstrem dengan mengubah gaya main Barca sepenuhnya. Inilah yang bisa jadi masalah.
54 umpan silang
Selasa (21/9/2021), Barcelona beruntung bisa bermain imbang 1-1 dengan Granada dalam duel lanjutan La Liga 2021/22. Barca kebobolan di menit ke-2 dan baru bisa menyamakan kedudukan di menit ke-90.
Pertandingan ini jelas berjalan alot bagi Barca. Kehilangan beberapa pemain penting memaksa Koeman mengubah taktik dan gaya main Barca jadi lebih direct.
Barcelona attempted FIFTY-FOUR crosses vs. Granada, their most in a LaLiga game since attempting 55 against Málaga in November 2016.
— Squawka Football (@Squawka) September 20, 2021
They got an equaliser in the end. 😅 pic.twitter.com/7vCVuALFIm
Tercatat, Barca melepas total 54 umpan silang dalam pertandingan ini. Umpan silang sebanyak itu jelas langka dalam riwayat modern Barca.
Angka itu adalah umpan silang terbanyak Barca dalam satu pertandingan sejak membuat 55 umpan silang dalam duel kontra Malaga di La Liga, November 2016.
Koeman ketar-ketir
Hasil imbang Barca ini jelas tidak menguntungkan Ronald Koeman. Dua pekan terakhir, posisi Koeman di kursi pelatih Barca semakin tidak aman.
Dia dianggap tidak layak melatih Barca. Koeman bahkan diduga tidak mendapatkan dukungan penuh dari sang presiden, Joan Laporta.
Memang musim ini adalah musim berbeda yang akan sangat sulit bagi Koeman. Dia harus membangun tim kembali dan berusaha melupakan jejak Lionel Messi.
Masalahnya, Barca selalu menuntut kemenangan terlepas apa pun yang terjadi. Koeman harus menang untuk bertahan.
Sumber: Squawka, Bola
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
- Man of the Match Barcelona vs Granada: Ronald Araujo
- Hasil Pertandingan Barcelona vs Granada: Skor 1-1
- Kerugian Finansial Raksasa Eropa di 2020/21: Barcelona Paling Terdampak, MU di Peringkat Berapa?
- Abaikan Liverpool, Pedri Segera Teken Kontrak di Barcelona
- Memphis Depay: Barcelona Bisa Sapu Bersih Semua Gelar Juara, Yakinlah!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:37
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 23:27
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:48
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...