
Bola.net - Skema peminjaman pemain adalah hal yang jamak ditemui pada bursa transfer pemain sepak bola Eropa. Akan tetapi, menjadi ironi jika pemain yang dipinjamkan adalah pemain dengan level bintang.
Lazimnya, skema peminjaman pemain dilakukan oleh klub besar kepada pemain mudanya. Mereka meminjamkan pemain tersebut ke klub yang lebih kecil agar bisa mendapat kesempatan bermain.
Klub-klub kecil bisanya menyambut baik hal ini. Sebab, mereka tidak perlu membayar dana transfer. Bahkan, dalam beberapa kasus, klub peminjam juga tidak perlu membayar gaji pemain.
Namun, dalam tiga musim terakhir, jamak ditemui pemain dengan nama besar yang pindah dengan status pinjaman. Tentu saja ini bukan hanya soal kesempatan bermain, tapi juga terkait regulasi. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Skema Peminjaman untuk Hindari Financial Fair Play [FFP]
Aturan Financial Fair Play [FFP] yang diterapkan oleh UEFA punya kontribusi besar dalam maraknya skema peminjaman di bursa transfer pemain. Sebab, skema pinjaman ini acap kali menjadi celah agar klub terhindar dari FFP.
"Klub harus mengawasi pengeluaran mereka karena FFP dan mereka lebih fokus pada peminjaman pemain sebagai gantinya," tulis Jurnalis Marca, Perdo Barata.
Kasus akal-akalan FFP dengan skema peminjaman pertama kali mencuat saat PSG mendatangkan Kylian Mbappe dari AS Monaco pada tahun 2017. Di tahun yang sama, PSG juga membeli Neymar dari Barcelona dengan harga 222 juta euro.
PSG membayar 45 juta euro untuk meminjam Mbappe dari Monaco. PSG lantas wajib mambayar 135 juta euro pada musim berikutnya untuk membeli Mbappe secara permanen. Kesepakatan ini hanya menunda PSG mengeluarkan 180 juta euro dalam satu transaksi.
Sebuah Ironi di Bursa Transfer
Selain soal upaya menghindari FFP, skema peminjaman juga menjadi ironi di bursa transfer. Sebab, kasus ini belakangan justru terjadi untuk pemain berlabel pemain bintang, bukan lagi pemain muda.
Kasus Alexis Sanchez misalnya. Inter Milan mendapatkan Sanchez dengan status pinjaman dari Manchester United. Inter pun tidak harus membayar penuh gaji pemain asal Chile karena tetap mendapat subsidi dari United.
Lalu, ada lagi kasus Philippe Coutinho yang dipinjamkan ke Bayern Munchen. Coutinho harus 'terbuang' dari skuad Barcelona usai tampil di bawah performa terbaiknya. Sulit bagi Barcelona untuk menjualnya karena harga yang mahal. Barcelona kemudian memilih meminjamkannya ke Bayern.
Masih ada banyak kasus lain yang terjadi di bursa transfer. Sebut saja kasus Maurco Icardi ke Inter Milan, Mkhitaryan ke AS Roma atau Ante Rebic ke AC Milan. Setiap kesepakatan punya kasus yang berbeda dan cukup pelik.
Sumber: Marca
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:37
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:57
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 21-23 Oktober 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 15:28
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 15:10
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 15:03
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:37
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 14:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:02
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...