
Bola.net - Luis Milla mengungkap rahasia di balik sukses Akademi La Masia milik Barcelona dalam menyemai talenta-talenta muda pesepak bola. Alumnus La Masia ini menyebut bahwa sukses akademi yang diretas pada 1979 tersebut tak lepas dari pemilihan bibit pemain mereka.
"Kita tahu seperti apa filosofi permainan yang diterapkan di La Masia. Kuncinya, adalah seleksi pemain seperti apa yang dilakukan," kata Luis Milla, dalam acara unjuk wicara yang digelar Garuda Nusantara Channel.
"Barcelona tidak mencari pemain dengan fisik bagus. Mereka mencari pemain yang pintar," sambungnya.
Menurut Milla, dalam melakukan seleksi, Barcelona juga mempertimbangkan aspek teknik. Namun, menurut eks pelatih Timnas Indonesia ini, yang menjadi faktor utama adalah inteligensi.
"Tentu teknik juga dipertimbangkan. Namun, yang dicari adalah pemain yang punya teknik bagus dan kepintaran. Fisik nomor dua," tutur Milla.
"Ini adalah rahasia dari La Masia. Dalam 30 tahun terakhir, pemain pintarlah yang dicari," ia menambahkan.
Selain itu, Milla menyebut bahwa gaya bermain Barcelona sudah sangat jelas. Karenanya, mereka tinggal mencari pemain untuk memainkan gaya bermain tersebut.
"Pemain-pemain muda ini yang diharapkan bisa tembus ke tim senior Barcelona. Ada banyak contoh pemain dari La Masia yang masuk ke tim senior seperti Xavi Hernandez, Lionel Messi, Andres Iniesta, dan yang belakangan ada Riqui Puig juga Ansu Fati," ujarnya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Filosofi Lain di Akademi Lain
Sementara itu, Milla menyebut bahwa mencari pemain dengan prioritas aspek inteligensi tak otomatis dilakukan pula oleh akademi-akademi lain. Ada akademi lain, menurut pria yang juga pernah memperkuat Real Madrid dan Valencia ini, yang menerapkan filosofi berbeda.
"Ada tim lain, seperti Villareal, yang juga punya akademi bagus. Profil pemain mereka bagus. Namun, cara main mereka berbeda dengan Barcelona. Ada juga Sevilla dan Espanyol," ungkap pelatih berusia 54 tahun tersebut.
"Selain itu, ada Alaves dan Getafe. Mereka lebih memilih fisik ketimbang teknik. Hal ini tak lepas dari filosofi permainan mereka. Apa pun filosofinya, yang paling penting adalah keberlanjutan," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Juga:
- Rugi Hingga Rp3,4 Triliun, Barcelona: Kami Harus Menutup Toko dan Museum
- Buka-bukaan Bos Barcelona Soal Transfer Neymar-Lautaro dan Masa Depan Leo Messi
- Andai Juara Liga Champions, Apa Lantas Masalah Barcelona Langsung Beres?
- Beda Nasib Real Madrid dan Barcelona Musim Ini: Yang Satu Juara, Satunya Lagi?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:37
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 16:12
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 15:57
-
News 22 Oktober 2025 15:50
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 15:41
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 15:28
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 15:10
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...