Mbappe Naik, Vinicius Turun: Drama Pergeseran Bintang di Real Madrid

Mbappe Naik, Vinicius Turun: Drama Pergeseran Bintang di Real Madrid
Kylian Mbappe (Real Madrid) beraksi di antara Jon Gorrotxategi dan Igor Zubeldia (Real Sociedad) dalam laga La Liga Spanyol di Reale Arena, San Sebastian, Spanyol, 13 September 2025 (c) AP Photo/Miguel Oses

Bola.net - Dinamika perjalanan Kylian Mbappe dan Vinicius Junior di Real Madrid kini menjadi perhatian utama. Dalam kemenangan 2-1 melawan Real Sociedad, Mbappe tampil gemilang sebagai bintang pertandingan, sementara Vinicius justru mengecewakan para penggemar.

Gol spektakuler dan assist brilian Mbappe menunjukkan seberapa vital peran kapten timnas Prancis tersebut. Di sisi lain, Vinicius kembali menampilkan performa di bawah ekspektasi dan harus ditarik keluar lebih awal dari kebiasaan.

Ironisnya, belum sampai setahun lalu situasinya sangat berbeda. Vinicius pernah menjadi kandidat kuat penerima Ballon d'Or, sedangkan Mbappe masih berjuang keras menyesuaikan diri di Bernabeu.

Transformasi cepat ini menimbulkan pertanyaan mendasar: bisakah Vinicius menemukan kembali performa puncaknya di tengah dominasi yang ditunjukkan Mbappe?

1 dari 4 halaman

Mbappe Ambil Alih Status Pemimpin Madrid

Mbappe Ambil Alih Status Pemimpin Madrid

Ekspresi Kylian Mbappe usai membobol gawang Osasua di laga perdana La Liga 2025/2026 (c) AP Photo/Manu Fernandez

Musim sebelumnya menjadi titik transformasi bagi Mbappe. Setelah mengalami masa sulit akibat cedera dan masalah personal, dia mengakui telah melakukan perubahan mental signifikan.

Sejak Januari, kontribusinya semakin terlihat menonjol di atas lapangan. Mbappe mengakhiri musim dengan catatan fantastis 44 gol, rekor tertinggi untuk pemain debut di Madrid, sekaligus menjadi top scorer Eropa dengan 31 gol di La Liga.

Pencapaian tersebut langsung mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin baru skuad Los Blancos. Dominasi Mbappe semakin kentara musim ini ketika tampil tajam sebagai striker utama dengan koleksi empat gol dalam empat pertandingan.

Dia bahkan mengambil peran krusial sebagai eksekutor penalti dan sesekali menangani tendangan bebas. Xabi Alonso, pelatih baru Madrid, menegaskan pentingnya sosok Mbappe:

"Kylian fundamental, dalam kondisi terbaik, baik secara permainan maupun kepribadian."

2 dari 4 halaman

Vinicius Junior Alami Penurunan Tajam

Sebaliknya, Vinicius Jr mengalami kemerosotan drastis sejak penghujung musim lalu. Setelah gagal meraih Ballon d'Or 2024 yang jatuh ke tangan Rodri, performanya mengalami penurunan bebas.

Di paruh kedua musim 2024/2025, dia hanya mampu menyumbang tiga gol di La Liga dan satu gol di Liga Champions. Madrid pun terhenti di perempat final, semakin memperjelas kemunduran sang winger.

Kondisi makin kompleks ketika Alonso memperkenalkan sistem baru yang menuntut peran berbeda dari para penyerang. Vinicius beberapa kali harus puas di bangku cadangan, bahkan terkejut dengan keputusan rotasi yang memberikannya peran kurang familiar.

Meskipun sempat mencetak gol penentu kemenangan atas Real Mallorca, inkonsistensi Vinicius membuat posisinya tidak stabil. Para supporter mulai melontarkan kritik, bahkan terdengar siulan untuknya di Santiago Bernabeu.

3 dari 4 halaman

Alonso Hadapi Tantangan Menyatukan Dua Bintang

Alonso Hadapi Tantangan Menyatukan Dua Bintang

Vinicius Junior dari Real Madrid merayakan gol kedua timnya dalam laga La Liga antara Real Madrid dan Mallorca di Madrid, Sabtu, 30 Agustus 2025 (c) AP Photo/Manu Fernandez

Tantangan terbesar bagi Alonso adalah menempatkan Mbappe dan Vinicius dalam sistem proaktif yang diterapkannya. Eksperimen memainkan keduanya sebagai striker ganda belum membuahkan hasil memuaskan.

Dalam laga besar seperti semifinal Piala Dunia Antarklub kontra PSG, kelemahan tersebut terlihat jelas. Vinicius dipaksa bermain di posisi tidak nyaman, sementara Mbappe lebih bebas bergerak di sisi kiri.

Akibatnya, Madrid dihajar telak dengan skor 0-4. Musim ini, Alonso tampak lebih mengandalkan Mbappe dibanding Vinicius.

Vinicius harus bersaing ketat dengan Rodrygo di sisi kiri, sedangkan statusnya sebagai ikon utama Madrid perlahan memudar. Meski staf pelatih tetap optimistis Vinicius bisa bangkit, Alonso tegas menyatakan bahwa pemilihan starter ditentukan performa, bukan reputasi.

4 dari 4 halaman

Masa Depan Vinicius Jadi Tanda Tanya

Di luar lapangan, situasi Vinicius tidak kalah rumit. Negosiasi kontrak barunya masih mengalami jalan buntu, terutama terkait kenaikan gaji.

Pihak pemain menuntut paket serupa dengan bonus besar yang diterima Mbappe saat pindah dari PSG. Kondisi ini semakin memperlebar jurang antara keduanya.

Mbappe bahkan mendapat nomor punggung 10, melewati tradisi klub, sementara Vinicius justru menjadi sasaran kekecewaan fans. Meskipun tidak ada konflik terbuka, hubungan Mbappe dan Vinicius di lapangan belum menunjukkan harmoni.

Keduanya jarang sama-sama tampil cemerlang dalam satu laga besar. Jika tren ini terus berlanjut, Vinicius bisa semakin terpinggirkan.
Pertanyaannya, apakah dia rela terus menjadi bayangan Mbappe di Madrid, atau justru akan mencari jalan lain untuk mengembalikan statusnya sebagai bintang utama?