
Bola.net - Samuel Eto'o merupakan satu dari segelintir pesepak bola beruntung yang berkesempatan bekerja di bawah dua pelatih top di era modern: Josep Guardiola dan Jose Mourinho. Kualitas dua pelatih ini tidak bisa dibantah.
Guardiola dan Mourinho adalah juara di mana pun mereka bekerja. Uniknya, meski sama-sama dipandang sebagai pelatih top, metode kerja dan gaya bermain keduanya bertolak belakang.
Guardiola dikenal sebagai pelatih yang menyukai sepak bola indah, dominasi untuk mengalahkan lawan. Mourinho berbeda, baginya hasil akhir adalah segalanya, entah dengan cara apa.
Karena itulah Guardiola dan Mourinho sering diadu untuk menemukan siapa yang lebih baik. Namun, bukankah pendapat mantan pemain yang pernah bekerja langsung di bawah dua pelatih itu lebih valid?
Untuk itu, bagaimana pendapat Eto'o tentang Guardiola dan Mourinho? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Kata Eto'o Tentang Guardiola
Eto'o tidak lama bekerja bersama Guardiola, tapi dia mendapat kehormatan untuk jadi bagian tim tersukses Barcelona sepanjang sejarah. Jelas, kontribusi Guardiola tidak bisa dipandang remeh.
Eto'o memahami itu, raihan trofi Barca di bawah Guardiola luar biasa. Eto'o pun mengagumi kualitas Pep sebagai pelatih, tapi ternyata tidak terlalu menyukainya sebagai pribadi.
"Saya bukan satu-satunya pemain yang mengatakan ini. Pengalaman saya bersama Pep di Barcelona berjalan baik, tapi di level personal tidak sesuai harapan," ungkap Eto'o kepada Marca.
"Banyak pemain yang sudah mengatakan hal yang sama. Sebagai pelatih, Pep bersiap menghadapi pertandingan dengan cara yang luar biasa. Cara dia melatih kami pada tahun 2009 lalu luar biasa, bagaimana dia memandang sepak bola ofensif, kontrol, menguasai bola, Pep adalah yang terbaik."
Intinya, saat masih ditangani Pep, Eto'o bisa memahami sepak bola lebih baik lagi. Dia benar-benar menikmati permainan. Pikirannya tentang sepak bola dibuka lebih luas lagi.
"Sebagai pemain, Anda merasa tidak banyak berlari, padahal sebenarnya begitu, tapi Anda sangat menikmatinya. Itu adalah teknik spesifik bagi kami yang mencintai sepak bola," lanjut Eto'o.
"Bagi saya, sepak bola membuat Anda merasa seperti bermain di teater, dan dengan melihat tiki-taka, aliran umpan, itu bukan satu-satunya cara untuk menang, tapi jelas cara yang spesial."
Kata Eto'o Tentang Mourinho
Meski sukses di bawah Pep, Eto'o harus pergi pada tahun 2009. Pep jelas membuangnya demi mendapatkan striker lain, yakni Zlatan Ibrahimovic. Pertukaran pemain pun terjadi, Eto'o terbang ke Inter Milan.
Meski terkesan sebagai pemain buangan, Eto'o justru tampil luar biasa bersama Inter. Di sana dia bekerja di bawah Jose Mourinho, yang membuat Eto'o terkagum-kagum.
"Jose, pertama-tama, adalah seorang teman. Dia adalah sosok yang blak-blakan dan ketika dia tidak menyukai sesuatu, dia mengatakannya kepada Anda. Kami berdua punya temperamen tangguh dan kami memahami satu sama lain dengan baik," imbuh Eto'o.
"Dia merupakan salah satu orang terbaik yang saya temui dalam sepak bola. Orang-orang sering memandangnya sebagai sosok kontroversial, tapi itu semua bohong."
Lebih lanjut, yang membuat Eto'o mengagumi Mourinho adalah pilihan kalimat pelatih Portugal itu. Mou selalu tahu apa yang harus dikatakan dan kapan harus mengatakannya, dia juga pelatih yang sangat jeli.
"Mou adalah pria luar biasa. Satu-satunya yang dia pedulikan adalah hasil akhir. Begitulah cara pandangnya terhadap sepak bola dan karena itulah dia bisa jadi nomor satu," ujar Eto'o.
"Mengalahkan dia dalam permainannya sendiri itu mustahil, Anda tidak pernah bisa mengalahkannya. Dia adalkah pemenang dan terlahir sebagai pemimpin. Dia bicara kepada Anda dengan kata-kata yang tepat," tutupnya.
Sumber: Marca
Baca ini juga ya!
- Mengenang 3 Hat-trick Cristiano Ronaldo di Liga Champions 2015/16
- Patut Dikenang, 5 Rekrutan Penting AC Milan yang Ikut Menjuarai Liga Champions 2002/03
- 3 Pencetak Hat-trick Termuda di Liga Champions
- Bernostalgia dengan Bintang Juventus di Era Kejayaan Platini: Boniek, Scirea, dan Lainnya
- 8 Menit, Rekor Hat-trick Tercepat Liga Champions yang Belum Terpatahkan
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:44
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:33
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 16:25
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 19:16
-
Bola Indonesia 21 Oktober 2025 19:13
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 18:40
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 18:09
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:44
-
Bola Indonesia 21 Oktober 2025 17:38
MOST VIEWED
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Hasil Barcelona vs Girona: Drama Kartu Merah Hansi Flick dan Gol Ronald Araujo Warnai Kemenangan Los Cules
- Lamine Yamal Berhenti Tanda Tangan untuk Fans Barcelona, Ada Masalah Apa?
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...