Sering Blunder di Klub, Bek Madrid Dean Huijsen Terancam Dibuang Timnas Spanyol

Sering Blunder di Klub, Bek Madrid Dean Huijsen Terancam Dibuang Timnas Spanyol
Bek Real Madrid, Dean Huijsen berebut bola dengan pemain Sevilla, Djibril Sow di laga Liga Spanyol. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Luis de la Fuente kini tengah menghadapi dilema besar. Pelatih Timnas Spanyol itu harus memutar otak menjelang gelaran Piala Dunia 2026.

Pasalnya, persaingan di skuad La Roja semakin sengit. Ada beberapa nama besar yang posisinya mulai terancam.

Salah satu yang paling sorotan adalah Dean Huijsen. Bek muda potensial ini berisiko besar dicoret dari tim utama.

Padahal, Spanyol butuh stabilitas pasca juara Euro 2024. Namun, performa angin-anginan di level klub mengubah segalanya.

Berikut adalah analisis mendalam mengenai nasib Huijsen dan peta persaingan lini belakang Timnas Spanyol.

1 dari 3 halaman

Blunder Fatal di Bawah Xabi Alonso

Awalnya, Huijsen digadang-gadang sebagai masa depan lini pertahanan Spanyol. Ia bahkan tampil memukau di perempat final Nations League lalu.

Sayangnya, situasi berubah drastis dalam beberapa bulan terakhir. Marca melaporkan bahwa posisi bek jangkung ini tidak lagi aman.

Penyebab utamanya adalah penurunan performa yang cukup signifikan. Huijsen kerap kehilangan fokus saat membela klubnya.

Tercatat, ia melakukan sejumlah kesalahan mengejutkan musim ini. Rentetan blunder tersebut terjadi di bawah asuhan pelatih Xabi Alonso.

Akibatnya, kepercayaan De la Fuente mulai luntur. Sang pelatih kini mempertimbangkan opsi lain yang lebih konsisten.

Pertandingan Selanjutnya
La Liga La Liga | 4 Januari 2026
Real Madrid Real Madrid
22:15 WIB
Real Betis Real Betis
2 dari 3 halaman

Kembalinya Tembok Senior

Masalah Huijsen semakin pelik dengan situasi eksternal. Aymeric Laporte telah kembali merumput di kompetisi Liga Spanyol.

Kepindahan Laporte ke Athletic Club menjadi sinyal bahaya bagi para bek muda. Performanya kini jauh lebih kompetitif dibanding saat di Arab Saudi.

Perlu diingat, duet Laporte dan Robin Le Normand adalah favorit pelatih. Keduanya menjadi kunci kokohnya pertahanan Spanyol di Jerman.

Otomatis, jika keduanya dalam kondisi bugar, mereka akan jadi pilihan utama. Hal ini mempersempit peluang Huijsen untuk menembus starting eleven.

3 dari 3 halaman

Ancaman dari Inggris

Kini, Huijsen harus bersaing ketat untuk memperebutkan sisa slot. Pau Cubarsi dan Dani Vivian menjadi rival langsungnya di posisi bek tengah.

Meskipun ketiganya belum mencapai performa puncak, ancaman nyata justru datang dari Inggris. Bek Arsenal, Cristhian Mosquera, mulai masuk radar.

Mosquera memiliki kelebihan yang tidak dimiliki Huijsen. Ia terbukti mampu bermain solid, baik sebagai bek tengah maupun bek kanan.

Fleksibilitas inilah yang bisa menjadi nilai tawar tinggi bagi Mosquera. Jika Huijsen tidak segera bangkit, tiket Piala Dunia bisa melayang ke tangan pemain lain.